Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Mengatur Banjir Kiriman Hampers, Bagikan jika Terlalu Banyak

ilustrasi bingkisan (pexels.com/Vikki)
Intinya sih...
  • Atur bingkisan Lebaran agar rumah tetap rapi
  • Taruh bingkisan di satu ruangan khusus dan periksa masa kedaluwarsanya
  • Buka semua bingkisan, pisahkan isinya, dan simpan sesuai jenisnya

Sejauh ini sudah berapa hampers yang tiba di rumahmu? Mendapatkan banyak bingkisan menjelang Lebaran tentu menyenangkan. Selain isinya bermanfaat, semua pemberian itu juga tanda bahwa orang-orang peduli padamu. Sekaligus membuktikan bahwa dirimu disukai dan dihormati di lingkungan kerja atau pergaulanmu.

Namun, makin banyak hampers yang diterima makin gak mudah juga buatmu mengaturnya supaya rumah tetap rapi. Apalagi dengan kesibukan mempersiapkan hari raya. Boleh jadi setiap bingkisan hanya digeletakkan di sembarang tempat. Ada kotak hampers di meja ruang tamu, sofa ruang tengah, meja makan, bahkan terbawa sampai kamar.

Kalaupun hampir semuanya ditumpuk di meja ruang tamu atau ruang keluarga, ini juga kurang elok. Bila bingkisan masih di sana hingga tamu berdatangan, bisa-bisa terkesan tidak sopan. Bahkan isi hampers yang seharusnya bermanfaat pun dapat sia-sia apabila kamu tak menanganinya dengan tepat. Meski dirimu lagi sibuk menyiapkan perayaan Idul Fitri, jangan lupa untuk mengatur banjir kiriman hampers, ya!

1. Simpan semuanya di ruangan tertutup atau paling belakang

ilustrasi bingkisan (pexels.com/Leeloo The First)

Tujuannya supaya bingkisan-bingkisan itu tidak berantakan dan tersebar di mana-mana. Sebab nantinya kamu perlu memeriksa siapa saja pengirimnya. Ini berguna apabila dirimu hendak mengirim hampers balasan atau sekadar chat untuk menyampaikan rasa terima kasihmu.

Kalau setiap bingkisan diterima langsung olehmu, lebih mudah buatmu mengingat pengirimnya. Akan tetapi bila sebagiannya diterima oleh ART atau anggota keluargamu, kamu hanya dapat mengetahui pengirimnya dengan memeriksa langsung setiap hampers.  Jangan ada bingkisan yang terlupakan atau ditaruh sembarangan sehingga kartu ucapan dari pengirimnya terlepas.

Tetapkan satu ruangan seperti kamar yang tidak terpakai atau perpustakaan pribadimu sebagai tempat menyimpan hampers. Taruh bingkisan di meja untuk mencegah kelembapan lantai merusak isinya. Selain bingkisan tertata rapi dan aman, tamu yang berdatangan juga gak seperti disajikan pameran bingkisan Lebaran di ruang tamu dan keluarga. 

2. Hampers berisi makanan dan minuman harus segera dibuka

ilustrasi bingkisan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Ini penting dilakukan untuk mencegah ada makanan dan minuman yang masa kedaluwarsanya pendek. Bahkan ada pula hampers yang berisi kue basah. Biasanya sih, bingkisan berisi makanan mudah dilihat dari wadahnya yang mencantumkan nama toko kue. Atau, ada bagian plastik transparan di atasnya sehingga isinya tampak jelas. 

Namun, bila terdapat bingkisan yang dikemas rapat dalam kardus sebaiknya juga dibuka sekalian. Takutnya isinya sama-sama makanan basah. Hanya saja lantaran hampers dikirim dari tempat yang jauh, kemasan yang rapat lebih aman. Bila pun isi bingkisan adalah makanan dan minuman kaleng, periksa satu per satu waktu keduwarsanya dan buat urutan.

Biar nantinya kamu mudah memutuskan mana dulu makanan atau minuman yang hendak dikonsumsi. Hanya karena semuanya diperoleh tanpa membeli, jangan sampai ada yang sia-sia tak termakan. Juga buat mengantisipasi adanya makanan atau minuman yang kemasannya rusak sehingga isinya tumpah. Cegah tumpahannya mengotori dan merusak isi hampers lainnya.

3. Kelompokkan setiap jenis isi hampers dan simpan di tempatnya

Ilustrasi bahan makanan (pexels.com/Ron Lach)

Jika ada waktu, gak cuma bingkisan yang jelas berisi makanan dan minuman yang dibuka. Semuanya saja sekalian biar rumah lebih rapi. Pisahkan isinya berdasarkan jenisnya. Seperti kategori makanan dan minuman kemasan, cangkir atau mug, perlengkapan mandi, parfum, hiasan rumah, peralatan salat, dan sebagainya.

Kalau seluruh bingkisan telah dibuka dan isinya digolongkan sesuai jenisnya, tinggal disimpan di tempat masing-masing. Aneka makanan dan minuman kemasan bisa ditaruh di lemari dapur. Cangkir atau mug ditata di bufet. Peralatan salat serta parfum dapat dibawa ke kamar dan seterusnya.

Jangan lupa, kartu ucapan dan kartu nama pengirim dimasukkan dulu ke kotak kecil atau dijepit dan simpan di laci kamar. Biar nanti dirimu mudah mengucapkan terima kasih pada mereka. Bila isi semua bingkisan telah dirapikan, kemasan-kemasannya dapat ikut dibereskan. Rumahmu kembali seperti semula dan gak terlihat penuh oleh aneka bingkisan.

4. Makanan dan minuman kemasan yang terlalu banyak bisa disajikan

ilustrasi menuang kacang (pexels.com/Sarah Chai)

Meski makanan dan minuman kemasan masih awet selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, kalau terlalu banyak juga bikin bosan. Apalagi di hari biasa tak ada banyak tamu di rumahmu sehingga kamu menghabiskannya sendirian. Mumpung masih dalam suasana Lebaran, keluarkan saja sebagiannya sebagai sajian. 

Dirimu tidak perlu lagi membeli aneka kue kering untuk suguhan. Sekalian supaya orang lain ikut menikmati aneka makanan dan minuman yang didapatkan dari para kenalanmu. Lumayan lho, saat kalian sedang kumpul keluarga besar sambil bersantai bisa habis beberapa stoples kue. 

Jika semua makanan dan minuman dinikmati sendirian malah kamu sampai bosan. Padahal bila rasa bosan telah datang, makanan serta minuman selezat dan semahal apa pun menjadi terasa biasa saja buatmu. Itu mengurangi rasa syukur. Dengan dirimu menyajikannya, kebahagiaanmu dan orang-orang meningkat.

5. Isi hampers non-makanan dan minuman dapat dihadiahkan

ilustrasi banyak cangkir (pexels.com/Võ Nguyễn ( Terri ))

Isi bingkisan selain makanan dan minuman memang lebih awet serta tak membuatmu bosan. Akan tetapi, kalau kamu punya terlalu banyak cangkir, perlengkapan ibadah, atau parfum juga menjadi kurang bermanfaat. Satu set cangkir saja awet dipakai bertahun-tahun. 

Paling banyak dirimu mungkin perlu memiliki 2 atau 3 set cangkir kalau-kalau ada banyak tamu. Lebih dari itu, sisanya dapat diberikan ke orang lain sebagai hadiah. Demikian pula perlengkapan ibadah yang menumpuk. Dengan dirimu memberikan sebagiannya pada orang lain justru mendatangkan lebih banyak kebaikan.

Begitu juga parfum yang aromanya dapat berubah apabila terlalu lama disimpan. Kamu bisa berbagi isi  hampers pada saudara-saudara. Mereka juga boleh memilih sendiri sesuai kebutuhannya agar lebih berguna setelah dibawa pulang. Berbagi isi bingkisan bukan tanda kamu gak berterima kasih pada pemberinya. Justru untuk memastikan tidak ada pemberian yang mubazir padahal pengirim sudah mengeluarkan banyak uang buat membelinya.

Cara terbaik mengatur banjir kiriman hampers adalah segera membukanya setelah diterima. Mulailah luangkan waktu untuk mulai membuka dan menatanya. Makin lama Lebaran berlalu, rasa antusiasmu bisa makin berkurang. Sayang kalau ada isi hampers yang sia-sia gara-gara kamu terlambat memeriksanya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us