Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Tetap Produktif di Fase Quarter Life Crisis, Ampuh!

Bersedih (Pexels.com/Alex Green)

Usia 20-an hingga awal 30-an bisa menjadi masa yang penuh dilema. Kamu mungkin merasa bingung dengan arah hidup, karier, hubungan, atau bahkan tujuan yang sebenarnya. Semua itu adalah bagian dari perjalanan, tetapi tidak jarang membuat kamu merasa terjebak dan kehilangan semangat.

Namun, meskipun rasanya berat, jangan biarkan quarter life crisis menghentikan produktivitasmu. Justru, ini adalah waktu yang tepat untuk mengenali diri sendiri, mengeksplorasi hal baru, dan memperbaiki tujuan hidup. Berikut adalah lima tips ampuh untuk tetap produktif meski sedang menghadapi quarter life crisis.

1. Mulai membuat list prioritas

Menulis (Pexels.com/Judit Peter)

Quarter life crisis sering membuat kita merasa harus menyelesaikan semua hal sekaligus—dari karier yang sukses hingga kehidupan pribadi yang sempurna. Padahal, mencoba menyelesaikan semuanya sekaligus justru bisa membuatmu kewalahan. Cobalah untuk membuat daftar prioritas. Pilih hal-hal yang paling penting dan fokuslah pada itu dulu.

Misalnya, jika karier adalah prioritas utama, alokasikan waktumu untuk meningkatkan keterampilan yang relevan. Jangan merasa bersalah jika harus menunda atau mengurangi fokus pada hal lain untuk sementara waktu. Ingat, hidup adalah perjalanan panjang, dan tidak ada yang salah dengan mengambil satu langkah pada satu waktu.

2. Temukan cara untuk mengelola stres

Happy (Pexels.com/Yana Bulgak)

Stres adalah teman setia quarter life crisis. Tapi, bukan berarti kamu harus menyerah begitu saja. Temukan cara yang efektif untuk mengelola stresmu. Ini bisa berupa olahraga, meditasi, journaling, atau bahkan sekadar jalan-jalan santai.

Melakukan aktivitas yang kamu nikmati juga bisa menjadi cara ampuh untuk mengurangi tekanan. Misalnya, menonton film favorit, mendengarkan musik, atau mencoba hobi baru. Jangan lupa, stres yang tidak dikelola dengan baik bisa berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisikmu. Jadi, jangan abaikan tanda-tandanya, ya!

3. Tetapkan tujuan kecil dulu ya!

Melakukan hobi (Pexels.com/Mikhail Nilov)

Salah satu penyebab quarter life crisis adalah merasa tujuan hidup terlalu besar dan sulit dicapai. Untuk mengatasi ini, coba tetapkan tujuan kecil yang realistis. Alih-alih fokus pada gambaran besar, pecahlah tujuan itu menjadi langkah-langkah kecil yang lebih mudah dicapai.

Misalnya, jika ingin berganti karier, mulailah dengan belajar tentang bidang baru atau mengikuti kursus singkat. Setiap langkah kecil yang kamu capai akan memberikan rasa percaya diri dan membuatmu merasa lebih dekat dengan tujuan besar. Jangan lupa untuk merayakan pencapaian kecil ini sebagai bentuk apresiasi terhadap dirimu sendiri.

4. Jangan bandingkan progresmu dengan orang lain

ilustrasi individu mengalami social comparison di media sosial (pexels.com/ Matilda Wormwood)

Sosial media sering menjadi pemicu quarter life crisis karena membuatmu membandingkan hidupmu dengan orang lain. Kamu mungkin merasa tertinggal saat melihat teman-teman yang terlihat sukses dengan karier, hubungan, atau gaya hidup mereka. Padahal, apa yang terlihat di media sosial belum tentu mencerminkan kenyataan.

Setiap orang punya perjalanan hidup yang berbeda, dan membandingkan dirimu dengan orang lain hanya akan membuatmu merasa lebih tertekan. Fokuslah pada dirimu sendiri dan apa yang bisa kamu lakukan untuk menjadi lebih baik. Ingat, hidup bukan perlombaan, dan kamu tidak harus mengikuti jalur yang sama dengan orang lain.

5. Berbincang dengan orang terdekat

Berbincang (Pexels.com/Christina Morillo)

Kadang, quarter life crisis terasa terlalu berat untuk dihadapi sendirian. Jika kamu merasa kewalahan, jangan ragu untuk meminta bantuan. Bicarakan perasaanmu dengan teman, keluarga, atau bahkan konselor profesional.

Mendapatkan perspektif dari orang lain bisa membantu kamu melihat situasi dari sudut pandang yang berbeda. Konselor atau psikolog juga bisa memberikan alat dan strategi untuk mengatasi krisis ini dengan lebih efektif. Ingat, meminta bantuan bukan tanda kelemahan, melainkan bentuk keberanian untuk merawat dirimu sendiri.

Quarter life crisis adalah fase yang wajar dalam hidup dan bukan sesuatu yang perlu ditakuti. Dengan sikap yang positif dan langkah-langkah yang tepat, kamu bisa melewatinya dengan baik. Gunakan momen ini untuk mengenal dirimu lebih dalam, memperbaiki arah hidup, dan menjadi versi terbaik dari dirimu. Percayalah, setelah melewati krisis ini, kamu akan merasa lebih kuat, dewasa, dan siap menghadapi tantangan selanjutnya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Putri Rezekina
EditorPutri Rezekina
Follow Us