Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tradisi Daerah Melestarikan Lingkungan Alam yang Sangat Menarik

goodnewsfromindonesia.id
goodnewsfromindonesia.id

Lingkungan memiliki peran vital dalam kehidupan berbagai makhluk hidup. Lingkungan yang rusak dapat merugikan banyak sekali makhluk hidup, mulai dari manusia, hewan, hingga tumbuh-tumbuhan. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kelestarian alam yang ada di tempat tinggal kita.

Di Indonesia sendiri, ternyata ada beberapa tradisi daerah yang mempunyai tujuan merawat lingkungan sekitarnya. Berikut lima tradisi daerah di Indonesia untuk merawat lingkungan sekitar.

1. Paca Goya - Tidore, Maluku Utara

infobudaya.net
infobudaya.net

Paca Goya merupakan sebuah tradisi yang masih dilestarikan oleh masyarakat Tidore di Maluku Utara. Tradisi yang dilakukan seusai panen cengkeh atau pala ini bertujuan untuk menjaga alam dengan cara bersih-bersih bukit atau gunung dan tempat keramat di sana. Masyarakat setempat meyakini bahwa bukit dan gunung memiliki tuah atau keramat paling hijau, sehingga tak boleh dirusak.

Selain itu, warga setempat juga dihimbau untuk menghentikan aktivitas selama 3 hari. Bagi warga yang merusak alam atau menebang pohon sembarangan, mereka akan terkena bobeto.

Bobeto merupakan sumpah adat yang berbunyi nage dahe so jira alam, ge domaha alam yang golaha so jira se ngon. Kalimat tersebut mempunyai arti siapa yang merusak alam, nanti akan dirusak oleh alam.

2. Mantari Bondar - Sumatera Utara

selamatkanbumi.com
selamatkanbumi.com

Masyarakat di sekitar hutan Batangtoru mempunyai tradisi adat tersendiri untuk menjaga konservasi air yang dikenal dengan sebutan Mantari Bondar. Tradisi ini merupakan tradisi dari para leluhur masyarakat setempat yang sudah dilakukan selama berabad-abad. Tradisi ini sebenarnya merupakan kegiatan menjaga hutan dan memastikan tidak ada kerusakan pada mata air sehingga aliran arus air lancar.

Mantari sendiri mempunyai arti menteri dan bondar berarti saluran air. Jadi Mantari Bondar merupakan istilah petugas atau pemimpin adat setempat. Para Mantari akan dibantu 8 panjago bondar yang semuanya dipilih oleh warga setempat pada saat rapat adat.

3. Tradisi Bebersih Sungai - Purworejo, Jawa Tengah

infoplus.id
infoplus.id

Menjelang musim penghujan, masyarakat di sekitar Sungai Silekor di Purworejo mempunyai tradisi unik untuk mencegah bencana alam. Tradisi ini dilakukan setiap tahun oleh warga Desa Semawung Daleman dan sekitarnya. Masyarakat setempat membersihkan sungai sekaligus memanen ikan sekaligus mempererat silaturahmi. 

Sebelum warga membersihkan sungai, tutup pintu air akan ditutup untuk memastikan air sungai menjadi dangkal. Setelah selesai membersihkan sungai, warga setempat diperkenankan untuk pulang dan membawa hasil tangkapan berbagai jenis ikan seperti sondol, lele, nila, dan lain-lain.

4. Rasulan - Gunungkidul, DI Yogyakarta

jogjaholic.com
jogjaholic.com

Tradisi Rasulan merupakan serangkaian beberapa kegiatan yang dilakukan oleh warga Desa Ngeposari yang ada di Kabupaten Gunungkidul. Tradisi ini merupakan bentuk rasa syukur oleh para petani setelah masa panen telah tiba.

Salah satu acara pokok dalam tradisi ini ialah bersih-bersih desa dan pawai dengan membawa hasil bumi. Selain itu, terdapat juga acara lainnya seperti ketoprak, campursari, pengajian, hingga wayang kulit.

5. Adat Sasi - Maluku dan Papua

goodnewsfromindonesia.id
goodnewsfromindonesia.id

Untuk memulihkan sumber daya alam yang dimiliki, masyarakat Maluku dan Papua mempunyai sebuah tradisi adat yang bernama Sasi. Tradisi ini merupakan sebuah larangan pemanfaatan hasil laut dan sungai dalam jangka waktu tertentu. Aturan Sasi sendiri sebenarnya ada 5 macam, yaitu sasi umum, sasi sungai, sasi laut, sasi hutan, dan sasi binatang. 

Adapun pemimpin dari adat ini yang biasa disebut Kewang. Kewang mempunyai peran untuk mengawasi dan memberikan sanksi seperti denda atau bahkan cambuk.

Nah, itu dia lima tradisi daerah yang ada di Indonesia untuk melestarikan lingkungan dan alam sekitar. Memang, tradisi-tradisi ini wajib dilestarikan demi kelestarian lingkungan di sekitar kita. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Anoraga Ilafi Perdana
EditorAnoraga Ilafi Perdana
Follow Us