Setiap orang memiliki alasan yang berbeda untuk tetap berakar di tempat mereka berada. Entah itu berdasarkan keadaan, kepribadian, tujuan yang dimaksud, dan tingkat motivasi, masing-masing dari mereka memiliki alasan yang berbeda.
Bila kamu saat ini sedang berada di zona nyaman dan takut untuk melangkah lebih berani, kamu bisa melakukan lima trik di bawah ini untuk keluar dari zona nyamanmu. Jadi, silakan terapkan trik berikut!
Untuk banyaknya alasan yang kamu tunda agar bisa keluar dari zona nyaman, maka langkah pertama adalah menyederhanakan langkah awalmu dan lewati itu. Ketika langkah pertama telah kamu lewati, sisanya akan mengikuti dengan nyaman.
Misalnya, salah satu hambatan terbesar untuk berolahraga adalah bersiap-siap dan bangun dari dudukan. Jika membuat langkah pertama mudah untuk dilakukan, maka kamu akan meningkatkan peluangmu untuk membuat kemajuan. Jika kamu berencana untuk jogging di pagi hari, menyiapkan pakaian dan alas kaki pada malam sebelumnya membuat jogging sedikit lebih mudah.
Partner adalah orang yang kamu ajak berbagi tujuan dan tenggat waktu. Kamu dapat memilih teman, rekan kerja, saudara, atau orang lain yang kamu anggap pantas.
Seorang partner bekerja paling baik ketika kamu berdua mendiskusikan tujuanmu satu sama lain dan meminta pertanggungjawaban satu sama lain. Sebagai manusia, kita tidak suka gagal pada komitmen yang kita buat karena ego kita tidak menyukainya.
Jika kamu ingin mengejar tujuan yang menantang, memiliki bagian akuntabilitas dapat membuatmu lebih bertanggung jawab dan serius. Pastikan kamu terhubung dan berdiskusi cukup sering, setidaknya sebulan sekali.
Jika kamu berulang kali menunda tujuan jangka panjangmu, sisihkanlah waktu khusus setiap hari, alih-alih kamu menunggu waktu luang yang lama. Teknik seperti itu disebut pemblokiran waktu.
Misalnya, jika kamu harus menyelesaikan menulis buku menggunakan metode ini, kamu menetapkan satu jam dari jadwalmu setiap hari untuk menyelesaikannya sedikit demi sedikit. Menyelesaikan sebagian kecil dari tujuan besarmu tidak akan tampak menantang atau menakutkan. Sedikit demi sedikit, kamu akan membuat kemajuan lebih cepat dari yang kamu perkirakan.
Ketakutan mencegahmu mengambil risiko karena kamu khawatir tentang kemungkinan konsekuensi terburuk dari tindakan itu. Saat kamu cemas membuat keputusan, tanyakan pada diri sendiri apa skenario terburuknya?
Jika kamu bisa menghadapinya, lanjutkan untuk mengambil risiko. Jika kamu khawatir tentang berbicara di depan umum, tanyakan pada dirimu apa kasus terburuk berbicara di depan 1000 orang. Jika melakukannya dengan buruk, kamu akan membuat lelucon tentang dirimu sendiri.
Namun, bagaimana jika penontonnya hanya lima anggota timmu? Kamu tidak perlu keberanian besar untuk mengatasi rasa malu jika terjadi kesalahan, bukan? Jika kamu menemukan dirimu lumpuh di zona nyaman karena takut akan konsekuensi, tanyakan pada diri sendiri, apa hal terburuk yang bisa terjadi. Juga, pertimbangkan kemungkinan peristiwa semacam itu.
Terlalu banyak berpikir membuat masalah, terutama masalah kecil, yang tampak lebih sulit daripada sebenarnya. Semakin kamu berpikir dan menganalisis, semakin banyak alasan yang kamu temukan untuk menjauh dari keputusan atau tindakan. Misalnya, jika kamu berpikir tentang bagaimana orang akan menilaimu di gym, kamu tidak akan pernah menginjakkan kaki di sana untuk berolahraga.
Jangan terlalu mendalami setiap keputusan kecil yang harus kamu buat. Terkadang, lakukan lompatan secara sepontan. Dari hal itu ada dua kemungkinan, yakni kamu akan berhasil atau harus belajar dari pengalaman.
Melangkah keluar dari zona nyaman memang menakutkan. Namun, itu sebanding dengan hasil yang kamu terima nanti. Jadi, lakukan triknya sekarang!