Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pemilik usaha (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Keinginan sebagian milenial buat jadi bos untuk dirinya sendiri hendaknya tidak dipandang sebelah mata. Fakta seputar usianya yang masih muda, serta pengalaman yang belum banyak jangan digunakan untuk menakut-nakutinya, dan memprediksikan kegagalannya.

Sebab, cita-cita menjadi bos bagi diri sendiri memang sebaiknya mulai diwujudkan sejak seseorang masih muda. Seiring pertambahan umur, orang cenderung akan ragu mengambil keputusan besar dalam hidupnya. Begitu pula milenial yang menginginkan hal ini bukan tanpa alasan. Setidaknya lima alasan ini pun melatar belakangi milenial ingin jadi bos untuk dirinya sendiri.

1. Pernah bekerja pada orang lain dan diperlakukan dengan semena-mena

ilustrasi stres kerja (pexels.com/ANTONI SHKRABA production)

Sekalipun seseorang bekerja demi memperoleh nafkah, ia tetap butuh dihormati oleh pemberi kerja. Bukan mentang-mentang pemilik usaha merasa membayarnya lantas bersikap semaunya sendiri pada karyawan. 

Ada bos yang suka memaki-maki karyawan atas setiap kesalahan sekecil apa pun. Belum lagi memberikan tugas yang terlalu banyak karena enggan mengeluarkan uang lebih buat merekrut dan membayar karyawan baru. 

Segala bentuk perlakuan yang tidak memanusiakan manusia ini pada akhirnya bikin milenial berpikir ulang. Sampai kapan mereka akan diam saja diperlakukan begitu? Kalau dengan menjadi bos buat diri sendiri, harga diri mereka lebih terjaga, kenapa tidak?

2. Saat ikut orang, usaha tambah maju, tapi gajinya cenderung tetap

Editorial Team

Tonton lebih seru di