Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Cara Bijak Menolong, Tanpa Menjatuhkan Harga Diri Orang Lain 

ilustrasi menenangkan teman yang bersedih (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
Intinya sih...
  • Tidak semua orang yang membutuhkan bantuan akan langsung meminta, luangkan waktu untuk memahami situasi mereka.
  • Hindari komentar yang berpotensi menimbulkan rasa bersalah, fokus pada niat tulus untuk membantu.
  • Jaga kerahasiaan situasi mereka, dan fokuslah untuk membantu mereka menemukan solusi jangka panjang.

Menolong orang lain adalah tindakan mulia yang memperkuat ikatan sosial dan menumbuhkan rasa empati. Namun, sering kali niat baik untuk membantu bisa berujung pada situasi yang membuat orang yang ditolong merasa tidak nyaman, bahkan kehilangan harga diri. Padahal, menjaga martabat orang lain sama pentingnya dengan memberikan bantuan itu sendiri.

Pernahkah mendengar seseorang berkata, “Saya merasa lebih baik jika tidak ditolong dengan cara seperti itu”? Kalimat sederhana ini mencerminkan betapa pentingnya cara kita dalam membantu. Menolong bukan hanya soal menyelesaikan masalah, tetapi juga tentang bagaimana menjaga perasaan orang yang kita bantu. Memberikan bantuan dengan bijak bisa membuat hubungan lebih erat dan meninggalkan kesan positif.

Artikel ini akan membahas lima cara bijak menolong tanpa menjatuhkan harga diri orang lain. Dengan menerapkan tips ini tidak hanya menjadi penolong yang baik, tetapi juga seseorang yang benar-benar memahami kebutuhan emosional orang lain.

1. Pahami kebutuhan mereka dengan bertanya

ilustrasi bertanya keadaan teman (pexels.com/Tim Douglas)

Tidak semua orang yang membutuhkan bantuan akan langsung meminta. Beberapa orang mungkin ragu atau malu untuk berbicara. Sebelum menawarkan bantuan, luangkan waktu untuk memahami situasi mereka. Bertanyalah dengan lembut, seperti, “Apa yang bisa saya lakukan untuk membantu?” atau “Bagaimana saya bisa meringankan bebanmu?”

Dengan bertanya akan menunjukkan bentuk kepedulian dan menghormati orang lain. Tindakan ini juga memberikan mereka kesempatan untuk merasa tetap memiliki kontrol atas situasi yang mereka alami.

2. Hindari membuat mereka merasa bersalah

ilustrasi berbicara dengan teman (pexels.com/Tim Douglas)

Kadang, tanpa disadari, kita menggunakan kata-kata yang membuat orang yang ditolong merasa berhutang budi. Misalnya, mengatakan, “Kalau bukan saya, mungkin kamu sudah kesulitan sekarang” ini bisa memberikan tekanan emosional untuk orang yang dibantu.

Sebisa mungkin, hindari komentar yang berpotensi menimbulkan rasa bersalah. Fokuslah pada niat tulus untuk membantu, bukan pada penghargaan atau pengakuan.

3. Berikan bantuan secara halus

ilustrasi mengajak teman makan bersama (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Jika melihat seseorang membutuhkan bantuan tetapi mereka enggan untuk meminta, cobalah membantu dengan cara yang tidak mencolok. Contohnya, jika tahu seorang teman sedang kesulitan keuangan, alih-alih memberikan uang langsung, bisa mengajaknya makan bersama dengan alasan sederhana, seperti, “Aku ingin mencoba restoran baru ini, ayo temani aku.”

Pendekatan ini membantu mereka merasa bahwa bantuan yang diberikan adalah bagian dari kebersamaan, bukan sebagai bentuk belas kasihan.

4. Jangan mengungkit bantuan di masa depan

Ilustrasi mengobrol. (pexels.com/Liza Summer)

Mengungkit bantuan yang pernah diberikan akan membuat orang merasa harga dirinya direndahkan. Jika pernah membantu seseorang, biarkan itu menjadi kenangan baik tanpa perlu diingatkan kembali.

Misalnya, mengucapkan, “Ingat, waktu itu aku yang membantumu keluar dari masalah itu,” bisa membuat orang merasa terjebak dalam rasa terima kasih yang berkepanjangan. Bersikaplah tulus dan anggaplah bantuan tersebut sebagai tindakan tanpa pamrih.

5. Hargai privasi mereka

ilustrasi berbicara dengan teman (pexels.com/Armin Rimoldi)

Tidak semua orang nyaman jika masalah mereka diketahui banyak orang. Jika membantu seseorang, pastikan untuk menjaga kerahasiaan situasi mereka. Jangan menyebarkan cerita tentang bantuan yang diberikan kepada orang lain, bahkan dengan niat untuk menginspirasi.

Misalnya, jika seorang teman curhat tentang kesulitannya dan kamu membantu, jangan jadikan itu bahan obrolan dengan teman lain. Jaga kepercayaan yang telah diberikan kepadamu, karena itu adalah bagian penting dari menjaga harga diri mereka.

6. Dorong kemandirian, bukan ketergantungan

ilustrasi berbicara dengan teman (pexels.com/Liza Summer)

Bantuan yang baik adalah yang memberdayakan, bukan yang membuat seseorang terus bergantung. Fokuslah untuk membantu mereka menemukan solusi jangka panjang sehingga mereka bisa mengatasi masalahnya sendiri di masa depan.

Sebagai contoh, jika ada teman yang selalu meminta pinjaman uang, daripada terus memberikannya, coba bantu mereka mencari pekerjaan tambahan atau memberikan edukasi finansial. Dengan cara ini, tidak hanya membantu mereka untuk saat ini, tetapi juga memberikan bekal untuk kehidupan mereka ke depan.

Menolong adalah bentuk kebaikan yang luar biasa, tetapi cara kita menolong sama pentingnya dengan niat. Ingatlah, bantuan yang paling berarti adalah bantuan yang tidak hanya meringankan beban, tetapi juga menjaga martabat mereka yang ditolong.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sani Eunoia
EditorSani Eunoia
Follow Us