6 Kekacauan Terjadi saat Kamu Mudah Terprovokasi Persoalan Orang Lain

Hidup berdampingan dengan orang lain, kamu harus memiliki pola pikir bijaksana karena tidak semua yang diucapkan bisa dipercaya. Sebagian dari mereka justru melontarkan kalimat yang bersifat memprovokasi, sampai-sampai kamu berselisih paham dengan orang lain.
Kemungkinan seperti ini harus diwaspadai. Karena sejumlah kekacauan akan terjadi saat kamu terprovokasi oleh orang lain, baik tindakan provokasi dari segi ucapan maupun perbuatan. Dengan mudahnya terprovokasi oleh orang lain, sudah siap menanggung kekacauan hidup berikut?
1. Merasa tidak percaya diri

Ucapan dari orang-orang sekitar tidak selalu bisa dipercaya. Apalagi jika kamu mengandalkan satu pendapat saja. Karena terlalu percaya dengan provokasi orang lain justru menimbulkan kerugian. Hidup dipenuhi dengan kekacauan.
Di antara yang akan terjadi adalah merasa tidak percaya diri. Mudah terprovokasi oleh orang lain, kamu kerap menentang kebenaran. Bahkan tidak lagi percaya dengan prinsip dan pendirian yang dianut. Kamu menjadikan satu-satunya ucapan orang lain sebagai standar kebenaran.
2. Sering terlibat ke dalam konflik

Apa jadinya jika dalam menjalani hidup kamu sering terlibat ke dalam suatu konflik? Bisa dipastikan tidak akan pernah menemukan ketenangan di dalamnya. Beragam permasalahan rumit selalu menyita waktu dan pikiran.
Tanpa disadari, sering terlibat ke dalam konflik adalah kekacauan hidup saat kamu mudah terprovokasi oleh orang lain. Kamu dengan mudahnya dipermainkan oleh ucapan-ucapan sumbang. Padahal, sikap dan tindakan seseorang belum tentu sesuai dengan kebenaran yang terjadi.
3. Memiliki pengendalian emosi yang rendah

Pengendalian emosi penting agar seseorang tetap bisa berpikir bijaksana. Tanpa adanya keseimbangan emosi yang baik, pasti hilang arah dalam menjalani hidup. Bahkan kerap menjerumuskan diri ke dalam situasi terburuk.
Untuk kamu yang mudah terprovokasi oleh orang lain, mulai sekarang harus waspada. Sikap demikian bisa mengacaukan pengendalian emosi. Kamu lebih dominan dikuasai oleh gejolak emosi negatif. Contohnya seperti kesedihan atau kemarahan.
4. Kerap terjebak dalam penyesalan

Menghadapi penyesalan berlarut-larut bisa mengganggu keseimbangan berpikir. Bagaimanapun juga, apa yang sudah berlalu tidak mungkin bisa dibenahi ke belakang. Satu-satunya cara dengan menjadikan sebagai pelajaran berharga.
Hal ini menjadi perhatian tersendiri untuk kamu yang mudah terprovokasi orang lain. Akibatnya, bisa terjebak dalam penyesalan berlarut-larut. Kalimat provokasi dari orang lain membuat dirimu buta akan fakta. Sampai-sampai tidak mampu mengendalikan rasa sedih dan kekecewaan yang datang.
5. Gampang terpancing oleh pikiran negatif

Sudah berapa kali kamu menghadapi pikiran negatif? Contohnya anggapan pasti mengalami kegagalan di kemudian hari. Atau kamu selalu berburuk sangka atas kehidupan yang dijalani orang lain. Pikiran negatif sejatinya justru menghancurkan diri sendiri.
Menjadi peringatan bagi kamu yang masih kerap terprovokasi oleh orang lain. Kekacauan yang harus dihadapi adalah terpancing oleh pikiran negatif. Kamu sudah tidak mampu lagi membedakan antara fakta dan opini. Tanpa disadari, penilaian subjektif dianggap sebagai satu-satunya kebenaran.
6. Dikelilingi oleh rasa takut dan kegelisahan

Rasa takut dan kegelisahan menghambat seseorang sehingga tidak mampu berkembang. Kamu tidak berani mengambil langkah yang pasti. Bahkan kerap berjalan di tempat yang sama tanpa ada kemajuan sama sekali.
Tapi sebelumnya, mengapa rasa takut dan kegelisahan selalu mengelilingi hidup? Sudah saatnya kita introspeksi diri. Bisa jadi kamu tipe orang yang gampang terprovokasi. Mendengar satu kalimat kurang menyenangkan, langsung percaya tanpa mau mencari tahu faktanya.
Semua orang pasti mengharap kehidupan yang dijalani penuh ketenangan dan kenyamanan. Tapi yang terjadi justru sebaliknya, hidup dipenuhi dengan kekacauan. Ini adalah akibat yang harus ditanggung saat kamu mudah terprovokasi orang lain. Padahal, ucapan dan tindakan seseorang belum tentu sesuai dengan fakta.