6 Keuntungan Mudik Duluan, Yuk Segera Berangkat kalau Sudah Libur

Lebaran makin dekat. Kapan rencanamu berangkat mudik? Kalau libur kerja atau kuliahmu mepet sekali dengan Idul Fitri, apa boleh buat? Mau tidak mau dirimu pulang ke kampung halaman di hari-hari terakhir puasa. Namun bila kamu sudah libur atau bisa bekerja atau kuliah dari mana saja, mending jadwal pulang dipercepat.
Khususnya jika dirimu membawa kendaraan sendiri atau naik bus yang gak perlu memesan tiket di awal. Langsung packing saja biar kamu bisa tiba di kampung halaman secepatnya. Bukan terburu-buru, tetapi mudik duluan dibandingkan mayoritas masyarakat memberimu banyak keuntungan. Berikut enam di antaranya.
1. Lalu lintas masih cukup lancar

Sudah menjadi fenomena dari tahun ke tahun, penumpukan kendaraan di jalan-jalan yang menjadi jalur utama mudik pasti terjadi. Terutama makin mendekati Lebaran ketika baik murid sekolah maupun pekerja sudah libur semua. Kamu naik kendaraan umum atau berkendara sendiri tetap saja capeknya berlipat-lipat.
Sementara itu, mencuri start dengan mudik mendahului kebanyakan orang akan membuat perjalananmu lebih lancar. Mungkin memang tetap lebih ramai daripada hari-hari di bulan lain. Akan tetapi, tidak terjadi kemacetan panjang di jalan antarkota. Kepadatan biasanya hanya terjadi karena tingginya mobilitas warga yang hendak belanja kebutuhan Idul Fitri.
Dirimu akan lebih cepat tiba di rumah dan bisa beristirahat. Perjalanan yang relatif lancar juga membuatmu lebih kuat apabila tetap sambil berpuasa. Bila kamu terjebak kemacetan panjang dan cuaca begitu panas boleh jadi puasa mesti dibatalkan daripada terjadi sesuatu yang buruk padamu.
2. Merasakan puasa bersama keluarga di kampung halaman

Untukmu yang merantau, puasa tanpa keluarga sudah menjadi hal biasa dari tahun ke tahun. Tentu ada perasaan kangen bisa berbuka dan bersantap sahur bersama keluarga di kampung halaman. Menikmati masakan orangtua dan bukan beli nasi rames di warung atau bikin mi instan biar cepat.
Waktunya memuaskan kerinduanmu dengan mempercepat kepulangan. Jangan H-1 Lebaran dirimu baru pulang. Kalau kamu terjebak kemacetan panjang, berbuka pun dilakukan di jalan. Sedang besok sudah Idul Fitri alias dirimu tidak dapat makan sahur bareng keluarga.
Bayangan kamu hendak berbuka bareng keluarga meningkatkan semangatmu untuk tetap menjalankan ibadah puasa meski dalam perjalanan. Kalaupun bukanya terpaksa di jalan, besok masih bisa sahur bareng di rumah. Kamu mendapatkan dua momen berharga sekaligus. Yaitu, puasa plus nantinya makan opor bareng keluarga.
3. Ikut menyiapkan hidangan Lebaran bareng orangtua

Membantu memasak aneka hidangan khas Lebaran memang melelahkan. Selain macamnya banyak juga waktu memasaknya lumayan lama. Bikin lontong jelas gak sesimpel dan secepat memasak nasi dengan rice cooker. Belum opor, rendang, dan sambal goreng kentang.
Apalagi proses memasak sudah dimulai sejak H-1 dalam keadaan kamu masih berpuasa. Biar besok hidangan berbahan daging makin empuk serta bumbunya meresap. Akan tetapi, di balik prosesnya yang lama dan bikin capek ada keseruan yang sayang untuk dilewatkan.
Sambil dirimu memasak bareng keluarga pasti saling bercerita bahkan bercanda. Kalau kalian hanya mengobrol melalui telepon atau chat gak sebanyak ini yang bisa diutarakan. Isi obrolannya mungkin sederhana, tetapi menghangatkan hati dan kasih kamu tambahan energi ketika kembali ke rantau.
4. Gak ketinggalan malam takbiran dan pawai obor

Tidak di semua wilayah ada perayaan yang cukup meriah menyambut Idul Fitri. Apalagi pawai obor yang melibatkan banyak orang. Kalau di kampung halamanmu masih ada tradisi ini di malam takbiran, sayang sekali untuk dilewatkan. Di rantau boleh jadi malam Idul Fitri kurang terasa karena hanya ada sayup-sayup suara takbir.
Itu pun saking kecil suaranya setelah jam tertentu menjadi tidak terdengar olehmu. Untukmu yang kangen kemeriahan suasana malam Lebaran, pastikan sudah sampai di kampung halaman beberapa hari sebelumnya. Tujuannya agar kamu dapat beristirahat dulu dan menyiapkan tenaga buat ikut keliling takbiran atau menabuh beduk.
Buatmu yang sudah memiliki anak juga perlu memperkenalkan tradisi tersebut. Nanti anak bisa menceritakannya pada teman-teman bahkan di depan kelas bila ada tugas dari guru. Jika dirimu baru sampai di kampung halaman persis malam Idul Fitri pasti gak ada tenaga untuk bergabung dengan warga.
5. Puas jalan-jalan

Jalan-jalan di kampung halaman selalu berkesan. Kamu punya banyak kenangan di setiap sudutnya. Dirimu akan mengenang kembali lokasi-lokasi bermainmu, rute dari rumah ke sekolah, toko-toko yang sering menjadi tempat belanja orangtua, sampai tempat-tempat kulinernya.
Mungkin sudah banyak terjadi perubahan di sana, tapi tetap saja ingatanmu sangat kuat. Di saat yang sama dirimu juga dapat mengunjungi berbagai tempat baru. Tentu hanya jika kamu pulang lebih awal sehingga waktu di rumah lebih lama.
Pasalnya, hari Lebaran jelas dirimu sudah gak dapat ke mana-mana. Acara keluarga dalam rangka bersilaturahmi bahkan bisa sampai H+2. Bila kamu juga ingin mengunjungi berbagai tempat buat berwisata atau sekadar nostalgia, datang duluan dan lakukan sambil menunggu berbuka puasa.
6. Kembali ke rantau lebih awal

Sama seperti mudik duluan, kembali ke rantau lebih cepat juga menghindarkanmu dari kemacetan parah. Makin mendekati berakhirnya masa libur panjang, orang berduyun-duyun kembali ke kota. Selain macet yang bikin capek sekalipun kamu sudah gak berpuasa, salah-salah malah membuatmu terpaksa membolos kerja atau kuliah.
Ini dapat dikarenakan dirimu tiba sangat terlambat di rantau. Seperti kamu baru sampai menjelang subuh, padahal nanti jam 06.00 seharusnya telah berangkat kerja. Dirimu sudah tidur di dalam kendaraan pun rasa capeknya masih luar biasa. Kalaupun kamu bisa tetap berangkat ke kantor niscaya telat.
Dirimu mesti mampu mengukur kekuatan fisik dan mengatur jadwal kembali ke rantau. Sebaiknya kamu kembali H+2. Namun bila terasa terlalu cepat, maksimal H+3. Lebih dari itu kondisi lalu lintas makin padat. Pun biar dirimu dapat beristirahat dulu sebelum kembali beraktivitas seperti biasa. Toh, kamu sudah cukup lama di kampung halaman.
Berlama-lama di rantau mungkin juga malah membuatmu bingung mau ngapain bila sudah libur. Ikut bukber terus bareng teman-teman pun telah terasa membosankan. Lebih baik kamu siap-siap pulang lebih awal dan kasih kejutan yang menyenangkan untuk keluarga di rumah. Kepulanganmu selalu dinantikan.