Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Manfaat Bermalas-malasan di Akhir Pekan, Lebih Siap Sambut Senin!

ilustrasi tidur (pexels.com/Pixabay)

Gak usah merasa bersalah kalau kamu ingin bangun lebih siang dan melakukan sesedikit mungkin kegiatan di hari Sabtu serta Minggu. Ini normal apabila dirimu sudah berkegiatan penuh dari Senin sampai Jumat. Tentu malasmu tetap gak boleh berlebihan sampai seharian penuh tidak mandi atau bangkit dari ranjang.

Bermalas-malasan yang dimaksud lebih ke bangun sedikit lebih siang dari biasanya, boleh tidur lagi sebelum makan siang, serta tidak keluar rumah kecuali harus berbelanja. Apabila hari liburmu dua hari yaitu Sabtu dan Minggu, kamu dapat lebih bermalas-malasan di salah satu harinya.

Satu hari lagi tetap lebih santai dibandingkan dengan hari kerja, tetapi lebih bersemangat untuk beraktivitas. Rebahan dan hanya melakukan kegiatan ringan di hari libur juga ada manfaatnya, lho. Ini akan menentukan kesehatan fisik dan psikismu. Di bawah ini enam manfaat bermalas-malasan di akhir pekan. Hidupmu bakal lebih optimal karena menyempatkan istirahat!

1. Memberimu ketenangan karena tidak diburu-buru waktu

ilustrasi berbaring (pexels.com/Maksim Goncharenok)

Di hari kerja yang dipenuhi kegiatan dari pagi sampai sore bahkan malam, kamu mungkin gak pernah tenang. Sejak dirimu bangun tidur saja telah diburu-buru untuk segera berangkat. Terlebih kalau kamu harus memulai perjalanan di pagi buta karena jarak rumah dengan kantor yang begitu jauh.

Pasti setiap hari dirimu merasa cemas kalau-kalau akan terlambat tiba di kantor. Sesampainya di sana, jadwalmu pun nyaris gak ada jedanya hingga makan siang. Itu pun, kamu menggunakan sebagian waktu makan siang buat memikirkan agenda berikutnya. Terus begitu sampai semua tugasmu selesai dan dirimu bisa pulang.

Menjalaninya 5 hingga 6 hari dalam seminggu amat melelahkan. Gunakan akhir pekan buat menenangkan diri. Ingat-ingat bahwa hari ini kamu tidak perlu melakukan apa pun tepat pada jamnya. Bikin sarapan bisa lebih siang dan menunggu kapan pun kamu merasa lapar saja. Dirimu tak perlu mengejar KRL atau bus kota. Juga tidak usah berpindah-pindah lokasi untuk meeting.

2. Sebagai pembeda hari kerja dengan hari libur

ilustrasi bersantai (pexels.com/Photo Source: Kaboompics.com)

Hari kerja perlu dibedakan dengan hari libur tidak hanya dengan kamu gak masuk kantor. Kalau dirimu tidak ke kantor tetapi di rumah pun kegiatannya terlalu padat dari pagi hingga sore, rasanya sama melelahkan. Kendurkan dulu kedisplinanmu di akhir pekan. Jangan sampai bagimu libur atau tidak menjadi sama saja.

Keluargamu juga mesti memahami hal ini. Hanya karena mereka ingin jalan-jalan, jangan lantas dirimu gak punya waktu buat bermalas-malasan mumpung libur. Sedikit bermalas-malasan setelah rutinitas sehari-hari yang padat tak ubahnya menarik napas. Bila kamu sibuk terus apa pun jenis kegiatannya akan seperti orang berlari tanpa sempat menarik napas dengan benar.

Tahu-tahu dirimu di puncak kelelahan dan jatuh pingsan. Sepakati dengan anggota keluarga tentang waktu dimulainya berbagai kegiatan di setiap akhir pekan. Bila kamu biasa berangkat kerja di jam 06.00 misalnya, maka kegiatan apa pun bersama keluarga dimundurkan dari jam itu. Agar dirimu bisa merasakan bangun lebih siang serta minum kopi dengan tenang. Tak seperti di hari kerja ketika kamu minum kopi pun sambil berjalan menuju kantor.

3. Mengistirahatkan badan, pikiran, bahkan kendaraan

ilustrasi rebahan (pexels.com/cottonbro studio)

Kamu butuh istirahat yang berkualitas mumpung libur. Apalagi jika dalam 5 sampai 6 hari kerja ada beberapa kali lembur. Dirimu sudah berangkat pagi-pagi, malamnya pulang terlambat, dan tidak bisa tidur nyenyak. Balas dendam jam istirahat perlu dilakukan. Kalau gak, kamu malah bisa jatuh sakit dan mengalami burnout.

Rayakan akhir pekanmu. Inilah hari ketika kamu tidak perlu memikirkan tugas berat apalagi sampai lembur. Maka dari itu, jika dirimu hendak main atau berkegiatan bersama keluarga waktunya juga kudu dibatasi. Bersama mereka memang terasa menyenangkan.

Namun, bila itu membuatmu seolah-olah lembur lagi karena gak tidur sampai larut malam tentu menambah kelelahanmu. Baik tubuh maupun pikiranmu perlu diistirahatkan dulu. Begitu pula kendaraan yang sudah setiap hari digunakan untuk perjalanan pergi serta pulang kantor yang jaraknya jauh.

4. Lebih siap melakukan aktivitas selanjutnya

ilustrasi rebahan (pexels.com/Александр Полепкин)

Jika kamu sebenarnya masih mengantuk dan lelah tetapi memaksakan diri untuk bangun, pasti rasanya malah menjadi lemas. Untukmu berjalan saja seperti tidak seimbang. Tubuh terhuyung-huyung seakan-akan hendak pingsan. Berkegiatan apa pun terasa lebih berat.

Apalagi saat cuaca kurang bersahabat seperti terlalu panas. Badanmu kian terasa lemah. Lain dengan bila kamu menyediakan lebih banyak waktu untuk beristirahat di akhir pekan. Memang nanti tetap ada kegiatan seperti beres-beres rumah, berolahraga, belanja, main bersama anak, dan sebagainya.

Akan tetapi, beri waktu agar diri lebih siap memulainya. Penuhi dulu kebutuhanmu akan istirahat. Otomatis setelahnya tubuh terasa lebih siap buat berkegiatan. Kamu benar-benar bisa merasakan kegembiraan ketika bersama keluarga. Juga fokus serta cekatan dalam melakukan berbagai kegiatan domestik.

5. Bagian dari menyeimbangkan hidup

ilustrasi bersantai (pexels.com/FitMat India)

Kerja terus maupun bermalas-malasan melulu akan sama buruknya. Kerja tanpa istirahat yang memadai membuatmu lelah luar biasa. Hasil bekerja malah menjadi gak bisa dinikmati karena dirimu sakit-sakitan atau stres. Begitu pun jika usia muda dihabiskan hanya untuk bermalas-malasan.

Meski tampaknya enak, usia produktifmu menjadi sia-sia. Padahal, usia ini gak kembali untuk kedua kalinya. Rasa malas pun akan kian besar dari waktu ke waktu sehingga sulit dihilangkan. Bisa-bisa sampai kamu menua akan tetap malas. Hidupmu menjadi susah bahkan menyusahkan orang-orang di sekitarmu.

Baik bekerja maupun santai sejenak mesti seimbang. Dengan begini, kamu tidak kelelahan sekaligus tetap produktif. 5 sampai 6 hari yang penuh kedisiplinan pantas ditebus dengan 1 atau 2 hari yang agak malas. Tampak jelas perbandingannya masih lebih banyak hari yang produktif. Kamu tak perlu merasa bersalah mengambil rehat yang menjadi hakmu.

6. Lebih bersemangat menyambut Senin

ilustrasi bersantai (pexels.com/Ksu&Eli Studio)

Hate Monday lebih mungkin dirasakan jika kamu tidak memanfaatkan akhir pekan dengan baik. Lelah yang menumpuk dari hari Senin sampai Jumat bukannya hilang malah seperti menggulung dengan kelelahan di Sabtu serta Minggu. Akibatnya, dirimu sama sekali tidak siap untuk memulai minggu yang baru.

Kamu merasa kekurangan waktu untuk beristirahat. Kegiatanmu di dua hari libur tidak direm. Dirimu berpikir bersenang-senang bersama teman atau berolahraga terlalu keras di akhir pekan sama dengan istirahat penuh. Jenis kegiatannya memang berbeda sekali dengan rutinitas kerjamu.

Akan tetapi, capek yang ditimbulkan setelahnya sama saja. Bahkan boleh jadi hari Sabtu dan Minggu terasa lebih melelahkan daripada Senin hingga Jumat lantaran tenagamu sebenarnya telah menipis. Selain memanjakan diri dengan beberapa hal yang bisa dibeli, sesimpel rebahan di akhir pekan juga mengisi kembali energimu. Kamu bakal lebih siap menyambut Senin.

Meski kerap dicap negatif, manfaat bermalas-malasan di akhir pekan justru membuat hidupmu lebih optimal. Asal, porsinya tidak terlalu banyak, ya! Terlebih dirimu hanya memanfaatkan akhir pekan. Ini sama sekali tak berbahaya selama kamu tidak lantas lupa membersihkan diri, tempat tinggal, serta memperhatikan pasangan dan anak. Walaupun baik, sikap rajin serta disiplin tinggi sesekali juga perlu diturunkan biar kamu lebih rileks.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us