6 Tips agar Mampu Mengingat Masa Lalu Tanpa Merasa Sakit, Move On!

Jika hatimu terasa sakit saat teringat masa lalu, berarti ada kisah kelam di sana yang sebetulnya ingin dihindari tetapi tidak bisa. Seakan-akan itu sudah menjadi bagian dari takdir yang mesti dialami. Ingatan akan suatu peristiwa atau masa dalam hidupmu menjadi selalu terasa menyiksa.
Namun, tak mungkin juga bagi siapa pun dapat melupakan masa lalunya begitu saja. Malah kenangan yang buruk kerap bertahan lebih lama dalam memori daripada yang menyenangkan. Bahkan rasa sakitnya bisa berlipat-lipat seiring waktu akibat pikiran yang terus menambahkan makna negatif atas kejadian lama tersebut.
Kalau ingatanmu mengenai suatu peristiwa gak bisa dihapus, maka yang dapat dilakukan adalah memperbaiki cara pandangmu. Kamu perlu benar-benar membawa dirimu ke masa kini dan hidup dalam situasi saat ini. Lebih jelasnya, berikut enam tips bisa mengingat masa lalu tanpa merasa sakit lagi.
1. Sadari sepenuhnya bahwa peristiwa yang menyakitkan telah berlalu

Ingatanmu tidak keliru karena sesuatu yang buruk memang pernah terjadi dalam hidupmu. Namun, garis bawahi pula bahwa hal itu sudah lama berlalu. Kejadiannya bahkan bukan beberapa hari yang lalu, melainkan bertahun-tahun lampau.
Peristiwa apa pun seharusnya tak memengaruhimu hingga selama ini. Sesuatu yang telah lampau tidak sungguh-sungguh bisa menyakitimu. Hanya saja perasaanmu masih begitu tertaut pada kejadian yang gak menyenangkan itu.
Bila kamu tidak berusaha memberi jarak antara dirimu dengan berbagai peristiwa buruk di masa lalu, kejadian itu seolah-olah senantiasa mengikutimu. Maka yang kamu rasakan adalah seakan-akan peristiwanya baru kemarin. Sadari sepenuhnya tentang apa yang terjadi di masa lalu dan masa kini supaya berbagai kejadian gak campur aduk dalam benakmu.
2. Jangan jadikan masa lalu sebagai fokusmu hari ini

Ibaratkan seperti orang yang berjalan. Kamu harus melihat ke depan agar tiba di tujuan. Kalau dirimu terus menengok ke belakang, dirimu tidak dapat bergerak ke mana pun, selain akhirnya balik ke masa lalu.
Masa lalu memang bersambung dengan masa kini dan masa depan. Dengan kamu fokus pada masa depan, tak bermakna dirimu hendak memutuskan diri dari masa lalu. Kamu hanya tidak sibuk melihat ke sana seolah-olah ada yang bisa diilakukan buat mengubahnya.
Masa kini harus dijalani dengan sepenuh hati untuk mempersiapkan masa depan yang baik. Bahwa kamu gak dapat melawan ingatan tentang masa lalu, jangan lantas membiarkan perhatianmu selalu tertuju ke situ. Bahkan begitu kamu mengingat masa lalu yang buruk, segera tegur diri sendiri biar kesedihan tak keburu menguasaimu. Buat apa memikirkannya berulang-ulang jika tak menyenangkan bagimu dan tidak dapat diperbaiki sedikit pun?
3. Ambil sebanyak mungkin pelajaran hidup

Seburuk apa pun masa lalumu, semua itu terjadi seraya membawa banyak pelajaran hidup. Apabila kamu mampu menyerap pelajaran-pelajaran itu, perasaanmu atas suatu peristiwa menjadi makin netral. Pun dengan mengambil sebanyak mungkin hikmahnya, kamu siap menutup buku lama dalam hidupmu.
Sampai kapan pun dirimu tetap ingat tentang peristiwa yang negatif itu. Namun, seluruh pelajaran hidup yang berhasil dipetik membuatmu mengerti bahwa ada sisi lain dari masa lalu tersebut. Hikmah-hikmahnya berguna buat menjalani hidupmu selanjutnya.
Tentu proses memetik pelajaran dari masa lalu kadang gak bisa sebentar. Kian negatif masa lalumu, kian sulit untukmu melihat poin penting yang diajarkannya padamu. Lakukan dengan perlahan-lahan saja, terpenting kamu yakin bahwa semua kejadian yang tidak sesuai harapan pasti ada maksudnya.
4. Imbangi ingatan dengan hal-hal baik di masa lalu

Masa lalumu tentu tak hanya berisi hal-hal yang negatif. Justru peristiwa buruknya cuma beberapa dan kejadian yang positif tetap lebih banyak. Hanya saja seperti disinggung dalam pembuka artikel, kenangan yang buruk lebih kuat bertahan dalam ingatan.
Sekarang tugasmu adalah menggali memori tentang hal-hal baik yang ada di masa lalu. Sekalipun ingatanmu masih otomatis tertuju pada kenangan yang negatif, segera berpalinglah ke peristiwa-peristiwa yang sebaliknya. Momen-momen kebahagiaan kecil pun perlu dihadirkan kembali dalam ingatanmu.
Jika ini terus dilakukan, akhirnya kamu sadar bahwa masa lalumu juga berisi banyak kenangan yang positif. Dirimu menjadi tidak lagi merasa terlalu buruk ketika mengingat masa lalu. Kamu tinggal memilih buat mengarahkan pandangan ke kenangan yang manis atau pahit.
5. Menghitung lamanya waktu yang telah berlalu

Sudah berapa lama kamu merasa tersiksa oleh ingatan akan masa lalu? Tidakkah dirimu merasa sayang sebab waktu sepanjang itu hanya diisi dengan rasa sakit hati? Kalau kamu bisa menggunakan dua pertiga saja dari waktu selama itu buat melihat masa lalu secara lebih positif, hidupmu pasti jauh lebih bahagia.
Sekarang belum terlalu terlambat untukmu mengejar ketertinggalan itu. Syaratnya hanyalah dirimu gak memperpanjang luka setiap teringat masa lalu. Akhiri rasa sakitmu dengan memprioritaskan kebahagiaan diri mulai saat ini dan seterusnya.
Misalnya, dirimu sudah 5 tahun sulit move on dari masa lalu yang buruk. Masa kamu mau 5 tahun lagi untuk terus merasa terluka saban mengingatnya? Masa mudamu dapat seperti terampas oleh rasa gak bahagia yang disebabkan masa lalu.
6. Mendewasakan diri

Orang yang dewasa secara mental bukannya gak bisa merasa sakit oleh berbagai kejadian termasuk yang sudah menjadi masa lalu. Tapi, cara pandangnya mengenai apa pun lebih berimbang. Satu peristiwa yang paling gak menyenangkan sekalipun nantinya segera diikuti dengan cara pikir yang lebih baik.
Bahkan ketika suasana hatinya masih kurang bagus, dia sudah tahu bahwa satu kejadian dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang. Jika sekarang ia merasa terluka, boleh jadi itu semata-mata akibat dia memilih cara pandang yang negatif buat diri. Pribadi dewasa mencegah dirinya terlalu dipengaruhi oleh suatu peristiwa.
Dia suka bahagia, tetapi mengerti bahwa terlalu senang juga dapat menjauhkannya dari sikap bijaksana. Ia bisa bersedih dan marah, tapi paham bahwa emosi negatif yang berlama-lama bikin diri sendiri sengsara. Kamu yang masih begitu terluka oleh buruknya masa lalu mesti menambah kedewasaanmu dalam menghadapi berbagai peristiwa dalam hidup.
Semua hal yang ada di masa kini nantinya juga menjadi masa lalu. Apabila kamu tidak mampu menyembuhkan diri dari suatu peristiwa yang menyakitkan hati, makin lama makin banyak hal yang membuatmu berduka. Jangan sampai kamu akhirnya tak pernah merasa bahagia, ya.