Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Tips Produktif dengan Gaya Hidup Slow Living ala Gen Z

ilustrasi bekerja di kota besar (pexels.com/August de Richelieu)

Saat ini, gaya hidup slow living semakin digandrungi oleh Gen Z yang merasa jenuh dengan ritme hidup cepat dan tuntutan produktivitas tanpa henti. Slow living mengajak untuk lebih menghargai waktu dan memperhatikan kualitas hidup daripada hanya sekadar berfokus pada hasil.

Dalam dunia yang serba sibuk, gaya hidup ini menjadi pilihan bagi banyak orang untuk mengurangi stres dan mencapai produktivitas yang lebih bermakna. Alih-alih terburu-buru menyelesaikan banyak tugas dalam waktu singkat, slow living mengajarkan untuk bekerja dengan cara yang lebih tenang dan fokus.

Berikut adalah enam tips untuk menjalani slow living tanpa mengorbankan produktivitas ala Gen Z.

1. Fokus pada prioritas harian

ilustrasi seorang perempuan sedang menulis (unsplash.com/Hannah Olinger)

Mulailah hari dengan membuat daftar tugas harian yang paling penting, bukan sekadar yang mendesak. Dengan menuliskan 2-3 tugas prioritas, kamu dapat menghindari stres karena overload tugas yang tidak perlu. Dengan pendekatan ini, kamu akan merasa lebih tenang karena tahu persis apa yang harus dicapai.

2. Ciptakan ruang untuk me time

ilustrasi sedang melakukan meditasi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Menyediakan waktu untuk diri sendiri bukan berarti melarikan diri dari tanggung jawab, tetapi menjadi momen untuk recharge energi. Di tengah padatnya aktivitas, kamu mungkin lupa pentingnya jeda untuk kesehatan mental dan fisik. Oleh karena itu, meluangkan waktu untuk diri sendiri akan membantu mengembalikan fokus dan semangat.

Aktivitas me time seperti membaca, meditasi, atau jalan santai sangat bermanfaat untuk memulihkan ketenangan pikiran. Selain memberikan ruang untuk menyegarkan diri, ini juga membantu menghindari burnout yang bisa mengganggu produktivitas jangka panjang. Ketika pikiran lebih rileks, kualitas kerja pun meningkat.

3. Jalani satu aktivitas pada satu waktu

ilustrasi sedang fokus melakukan perkerjaan (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Multitasking mungkin terlihat produktif, tetapi sering kali justru menguras energi lebih cepat dan membuat hasil kerja kurang optimal. Slow living mengajarkan untuk menjalani satu aktivitas pada satu waktu, sehingga setiap tugas mendapat perhatian penuh. Hal ini menciptakan rasa puas saat menyelesaikan pekerjaan dengan kualitas terbaik.

Fokus pada satu tugas juga membantu untuk lebih menghargai proses. Selain itu, kamu juga dapat mengurangi rasa cemas yang sering muncul saat banyak tugas menumpuk. Produktivitas bukan lagi soal banyaknya tugas yang diselesaikan, melainkan kualitas hasil akhir yang lebih baik.

4. Batasi penggunaan gadget

ilustrasi seorang wanita sedang memegang ponsel (pexels.com/Mikhail Nilov)

Gadget sering menjadi penyebab distraksi terbesar, terutama dalam lingkungan Gen Z yang sangat terhubung dengan teknologi. Batasi waktu penggunaan gadget, terutama saat sedang fokus pada tugas penting. Dengan menjauhkan diri sejenak dari layar, kamu dapat lebih konsentrasi dan efisien dalam menyelesaikan pekerjaan.

Cobalah untuk mengatur waktu khusus untuk mengecek pesan atau media sosial. Ini membantu kamu untuk tetap terhubung tanpa kehilangan fokus utama. Saat tidak terganggu oleh notifikasi, kamu akan lebih cepat menyelesaikan pekerjaan dan memiliki waktu lebih banyak untuk hal-hal lain yang lebih bermakna.

5. Buat rutinitas pagi yang tenang

ilustrasi membaca buku (pexels.com/cotton bro studio)

Pagi hari yang tenang dan terencana dapat mempengaruhi produktivitas sepanjang hari. Mulailah hari dengan kegiatan yang membuatmu merasa nyaman dan rileks, seperti membaca, journaling, atau menikmati sarapan tanpa tergesa-gesa. Rutinitas pagi ini menciptakan fondasi yang kuat untuk hari yang lebih fokus dan produktif.

Mengawali hari dengan tenang membantu menjaga suasana hati dan pikiran tetap positif.  Dengan persiapan yang baik di pagi hari, kamu lebih siap menghadapi berbagai tantangan dan tugas, sehingga produktivitas meningkat tanpa harus merasa terbebani.

6. Pelajari teknik mindfulness

ilustrasi bermeditasi (unsplash.com/@thephotographermom)

Mindfulness adalah cara efektif untuk menjalani slow living. Dengan mindfulness, kamu belajar untuk hadir sepenuhnya di setiap momen, baik saat bekerja maupun beristirahat. Fokus dan perhatian pada momen sekarang bisa mengurangi stres serta meningkatkan produktivitas karena kamu tidak terbebani oleh kecemasan.

Saat pikiran tidak terdistraksi pada hal lain, pekerjaan pun lebih cepat selesai. Ini juga membuatmu lebih peka pada kebutuhan tubuh dan pikiran, sehingga kamu tahu kapan waktunya beristirahat. Mindfulness bisa dilatih melalui meditasi sederhana yang bisa dilakukan setiap hari.

Slow living memberikan ruang untuk menghargai waktu dan memperhatikan diri sendiri. Daripada terjebak dalam ritme cepat yang melelahkan, menjalani hidup dengan lebih tenang dan fokus akan memberikan dampak positif jangka panjang. Jadi, mulailah menerapkan slow living dan rasakan perbedaan produktivitas yang lebih berkelanjutan dan bermakna!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sharma Khan
EditorSharma Khan
Follow Us