Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Akibat Buruk Terlalu Lama Kehilangan Identitas Diri

ilustrasi merasa tertekan (pexels.com/Matheus Bertelli)

Lingkungan sekitar tidak selalu berjalan ideal. Seringkali kita menghadapi pengaruh kurang baik. Pada situasi tertentu, prinsip dan pendirian sedikit goyah. Jika terjadi hanya sementara waktu mungkin masih bisa dimaklumi. Namun demikian, kehilangan identitas diri terjadi dalam waktu lama.

Seseorang tidak lagi memperhatikan tatanan nilai dan pedoman hidup. Bahkan sudah menyimpang jauh dari prinsip-prinsip yang dianut. Pada faktanya terlalu lama kehilangan identitas diri juga bukan situasi yang baik. Kamu harus bersiap menghadapi tujuh akibat buruk berikut.

1. Merasa kehilangan arah dan tujuan hidup

ilustrasi krisis identitas (pexels.com/Thirdman)

Setiap orang seharusnya memiliki identitas diri yang jelas. Karena ini berpengaruh besar terhadap pembentukan karakter. Ketika menghadapi lingkungan sekitar, seseorang dengan identitas diri yang jelas tidak mudah terombang-ambing.

Tapi apa yang terjadi saat seseorang terlalu lama kehilangan identitas diri? Tanpa disadari akibat buruk akan terjadi. Salah satunya merasa kehilangan arah dan tujuan hidup. Perasaan hampa dan kebingungan mengganggu kesejahteraan mental.

2. Ketergantungan pada orang lain

ilustrasi mengobrol dengan teman (pexels.com/Kampus Production)

Kita memang tidak bisa menghindari pengaruh yang terjadi di lingkungan sekitar. Sedikit banyak pasti mempengaruhi pola pikir serta pendirian. Di sisi lain, identitas diri harus selalu terjaga. Jangan sampai mengalami krisis identitas secara berlanjut.

Entah disadari atau tidak, kondisi satu ini membawa akibat buruk. Karena kehilangan identitas diri, kita akan ketergantungan terhadap orang lain. Validasi dan standar sosial dijadikan sebagai patokan dalam meraih keberhasilan.

3. Cenderung kesulitan dalam membuat keputusan

ilustrasi merasa pusing (pexels.com/Tiger Lily)

Tidak menutup kemungkinan kita akan dihadapkan dengan situasi serta pilihan rumit. Keterampilan mengambil keputusan sangat diperlukan. Ternyata hal ini tidak bisa dipisahkan dari identitas diri. Kita harus memiliki prinsip serta pedoman hidup yang jelas.

Ketika seseorang terlalu lama kehilangan identitas diri, sejumlah sisi negatif akan mengikuti. Dalam membuat keputusan cenderung mengalami kesulitan. Seseorang tidak mampu mengenali apa yang sedang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah.

4. Perasaan terisolasi dari lingkungan sosial

ilustrasi merasa terkucil (pexels.com/Pixabay)

Sebagai makhluk sosial, tentu kita harus mampu berbaur dengan lingkungan sekitar. Keterampilan berkomunikasi sangat diperlukan. Tapi disisi lain, dalam berinteraksi juga harus diimbangi dengan prinsip dan pendirian yang kuat. Bukan tumbuh menjadi individu yang gampang terombang-ambing.

Karena terlalu lama kehilangan identitas diri justru membawa pengaruh negatif. Tanpa sadar kita merasa terisolasi dari lingkungan sosial. Berawal dari terombang-ambing di tengah arus, kemudian merasa terkucil dan tidak percaya diri.

5. Produktivitas turut mengalami penurunan

ilustrasi kelelahan (pexels.com/Cottonbro studio)

Sebagian dari kita cenderung tidak menyadari krisis identitas diri. Jika ini terjadi dalam waktu sebentar mungkin tidak menjadi masalah. Tapi fase kehilangan identitas diri tidak kunjung selesai. Bahkan mempengaruhi tujuan dan prinsip yang dianut.

Ternyata persoalan ini tidak bisa dianggap remeh. Akibat terlalu lama kehilangan identitas diri, produktivitas turut mengalami penurunan. Seseorang mungkin merasa kurang termotivasi dan kesulitan untuk fokus pada tugas-tugas penting.

6. Dihadapkan dengan konflik internal

ilustrasi merasa tertekan (pexels.com/Gustavo Fring)

Identitas diri memegang peranan penting terhadap kestabilan hidup yang kita jalani. Ketika seseorang memiliki prinsip dan pendirian kuat, tentu tidak mudah terbawa pengaruh. Bahkan tahu langkah terbaik yang harus diambil untuk menyelesaikan suatu masalah.

Hal sebaliknya terjadi ketika kita kehilangan identitas diri dalam waktu yang lama. Secara tidak sadar akan dihadapkan dengan konflik internal. Kita terus-menerus meragukan tindakan dan keputusan sendiri. Seolah menjadi individu yang tidak memiliki kemampuan menyelesaikan masalah.

7. Susah mengenali diri sendiri

ilustrasi merasa pusing (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Kunci utama menjalani hidup dengan baik adalah mengenali diri secara utuh. Mulai dari keunggulan, kelemahan, serta bakat dan keterampilan. Ketika seseorang sudah mengenali diri dengan baik, ia lebih mudah dalam meraih tujuan hidup.

Namun, permasalahan terjadi ketika seseorang terlalu lama kehilangan identitas. Upaya mengenali diri sendiri turut terhambat. Seseorang akan dibingungkan dengan arus lingkungan sekitar yang cenderung tidak stabil. Bahkan untuk mengenali kebutuhan dan prioritas tujuan saja tidak mampu.

Pengaruh yang terjadi di lingkungan sekitar tidak menutup kemungkinan mempengaruhi identitas diri. Tentu kita harus menyikapi secara cermat dan bijaksana. Jangan sampai fase kehilangan identitas diri terjadi terlalu lama. Jika sudah seperti ini, kualitas hidup akan mengalami penurunan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mutiatuz Zahro
EditorMutiatuz Zahro
Follow Us