Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Alasan Manusia Serakah Cenderung Gila Hormat

ilustrasi sosok gila hormat (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pernahkah kamu mengamati karakter orang-orang yang memiliki perilaku serakah? Segala sesuatu harus menjadi miliknya. Sekalipun ia  merebut dan menjatuhkan orang lain. Sikap serakah seperti ini bahkan sudah dianggap wajar.

Tapi jika kita mengamati lebih jauh, tentu menyadari jika manusia serakah cenderung gila hormat. Mereka ingin disanjung dan dipuji dengan segala cara. Sikapnya yang demikian tentu dipengaruhi oleh beberapa alasan. Tujuh alasan manusia serakah cenderung gila hormat dapat kamu baca di bawah ini.

1. Keinginan untuk menjadi yang paling unggul

ilustrasi sosok gila hormat (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
ilustrasi sosok gila hormat (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Tanpa perlu dijelaskan lebih jauh, kamu pasti sudah paham jika serakah bukan sifat yang baik. Dalam menjalani hidup selalu ingin merebut kepemilikan orang lain. Tanpa sadar, sosok manusia serakah tumbuh menjadi manusia gila hormat.

Mereka bisa seperti ini pasti ada alasan menyertai. Sosok manusia serakah memiliki keinginan untuk menjadi yang paling unggul. Tidak ada orang lain yang boleh melebihi dirinya. Bagi orang-orang seperti mereka, mendapat hormat dari masyarakat sekitar adalah titik pencapaian tertinggi.

2. Tidak mau menghargai keberadaan orang lain

ilustrasi sosok gila hormat (pexels.com/Antoni Shkraba)
ilustrasi sosok gila hormat (pexels.com/Antoni Shkraba)

Sebagai makhluk sosial, kita hidup pasti berdampingan dengan orang lain. Pastinya setiap manusia memiliki perbedaan kepentingan dan sudut pandang. Tapi fakta ini menjadi permasalahan tersendiri bagi mereka yang memiliki karakter serakah.

Inilah sebab mengapa sosok manusia serakah cenderung gila hormat. Dalam kehidupan sosial, ia tidak mau menghargai keberadaan orang lain. Hanya untuk membuat dirinya terlihat unggul dan berharga, ia bahkan rela menjatuhkan orang-orang sekitar.

3. Adanya sifat superior yang mendominasi diri

ilustrasi sosok gila hormat (pexels.com/Cottonbro studio)

Sifat superior membuat seseorang ingin merasa lebih unggul dari yang lain. Bahkan ada yang sampai membenarkan sudut pandang sendiri. Ia tidak mau menerima perspektif dan pendapat orang lain yang bertentangan. Ternyata ini memiliki keterkaitan dengan mereka yang memiliki sifat serakah.

Jangan heran jika orang-orang tersebut cenderung gila hormat. Hal ini adanya sifat superior yang mendominasi diri. Ia menuntut dirinya agar disegani oleh orang-orang sekitar demi alasan tertentu. Bagi sosok serakah, validasi sosial adalah segalanya.

4. Dipengaruhi oleh ambisi dan sifat keras kepala

ilustrasi sosok ambisius (pexels.com/RDNE Stock Project)
ilustrasi sosok ambisius (pexels.com/RDNE Stock Project)

Gila hormat tentu bukan sikap yang baik. Tanpa harus meminta dihormati sedemikian rupa, kamu akan tetap diperlakukan baik asal bersikap terpuji. Tapir mereka yang memiliki sifat serakah tidak memahami hal tersebut. Hidupnya didominasi oleh gila hormat berlebihan.

Situasi ini terjadi karena ia sudah dikendalikan oleh ambisi dan sifat keras kepala. Setiap tujuan yang diinginkan harus tercapai tanpa ada boleh yang menghalangi. Ia ingin semua orang menuruti kehendaknya tanpa membantah sedikitpun.

5. Karena jiwa kompetitif yang tinggi

ilustrasi sosok gila hormat (pexels.com/Ron Lach)

Sejatinya sifat kompetitif memiliki pengaruh yang baik. Kamu terbentuk menjadi individu yang memiliki semangat tinggi dalam berusaha. Tapi saat jiwa kompetitif sudah di luar batas wajar, kamu justru tumbuh menjadi orang yang gila hormat.

Hal ini juga yang terjadi pada orang-orang serakah. Mereka menuntut diri agar bisa bersaing dengan segala cara. Sikap gila hormat ditujukan agar ia bisa memenangkan persaingan di lingkungan sekitar.

6. Sifat toleran yang rendah

ilustrasi sosok gila hormat (pexels.com/Vlada Karpovich)

Manusia adalah makhluk hidup yang dikaruniai keberagaman. Baik dari segi sifat dan kebiasaan, maupun pola pikir dan sudut pandang. Ini adalah hal yang pasti dan tidak bisa kita hindari.

Tapi akan menjadi suatu persoalan saat seseorang memiliki sifat toleran yang rendah. Alasan tersebut menjadi penjelasan sosok serakah cenderung gila hormat. Ia tidak mau menerima keberagaman yang ada di lingkungan sekitar. Sudut pandangnya didominasi oleh diri sendiri yang paling sempurna.

7. Hanya menilai kehidupan berdasarkan materi

ilustrasi memegang uang (pexels.com/Volker Meyer)

Kebahagiaan tidak selalu didefinisikan dengan materi dan kekayaan. Namun demikian, tidak semua orang memiliki pemahaman tersebut. Terbukti orang-orang serakah selalu mengedepankan sudut pandang materialistis atas kehidupan yang dijalani.

Tidak heran jika orang seperti mereka cenderung gila hormat dalam menjalani kehidupan. Ia menuntut orang-orang sekitar menghormati dirinya atas dasar standar materialistis. Bagi orang-orang yang memiliki sifat serakah, materi dan kekayaan dianggap segalanya.

Banyak hal dan alasan manusia serakah bisa tidak disukai oleh masyarakat sekitar. Termasuk dengan sikapnya yang cenderung gila hormat. Mereka bisa seperti ini dipengaruhi oleh beberapa sebab. Tapi yang pasti, kita tidak bisa meniru karakter dan tingkah laku dari sosok serakah seperti mereka.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mutiatuz Zahro
EditorMutiatuz Zahro
Follow Us