Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Bentuk Kejujuran yang Harus Diterapkan pada Diri Sendiri

ilustrasi perempuan muda (unsplash.com/Nikolay Hristov)
ilustrasi perempuan muda (unsplash.com/Nikolay Hristov)

Nilai-nilai kejujuran harus selalu diterapkan dalam hidup. Kejujuran identik dengan sikap mengatakan segala sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya. Tidak ada hal yang disembunyikan atau ditutup-tutupi.

Kejujuran bukan hanya dilakukan kepada orang lain. Tetapi kita harus mampu bersikap jujur kepada diri sendiri. Dengan demikian, kehidupan yang dijalani terasa lebih lapang. Sekarang, tanyakan pada diri sendiri, apakah tujuh bentuk kejujuran ini sudah kamu terapkan?

1. Kejujuran untuk mengakui perasaan

ilustrasi perempuan muda (unsplash.com/Brooke Cagle)
ilustrasi perempuan muda (unsplash.com/Brooke Cagle)

Gejolak emosi yang dirasakan turut mempengaruhi perasaan. Jika saat ini kamu sedang, tenang, dan juga nyaman, perasaan yang melingkupi adalah bahagia. Sebaliknya, gejala emosi negatif menghadirkan perasaan murung dan kemarahan.

Mengakui perasaan yang sebenarnya merupakan bentuk kejujuran yang harus dilakukan kepada diri sendiri. Kamu tidak harus berpura-pura tegar meski sebenarnya rapuh. Setiap orang pasti pernah melalui lika-liku dalam hidupnya. Jujur terhadap perasaan, kehidupan lebih lapang.

2. Kejujuran dalam mengenali kelemahan diri

ilustrasi perempuan muda (unsplash.com/Freestocks)
ilustrasi perempuan muda (unsplash.com/Freestocks)

Manusia tidak bisa dilepaskan dari sisi keunggulan dan kelemahan. Mungkin kamu memiliki bakat menonjol dalam suatu bidang. Namun, tidak menutup kemungkinan juga memiliki kekurangan dalam bidang yang lain. Tugas kita adalah berdamai dengan diri sendiri dan mencintai diri secara utuh.

Kejujuran dalam mengenali kelemahan diri harus kamu miliki. Jangan sungkan mengakui jika saat ini masih memiliki kekurangan dalam suatu bidang. Karena kita sebagai manusia tidak bisa dipisahkan dari kenyataan tersebut. Bersikap jujur dalam mengenali kelemahan, kamu mampu menerima diri secara utuh.

3. Kejujuran mengenai pola pikir negatif yang mendominasi

ilustrasi perempuan muda (unsplash.com/Anthony Tran)
ilustrasi perempuan muda (unsplash.com/Anthony Tran)

Pola pikir negatif bisa muncul karena beragam sebab. Mungkin kamu memiliki rasa takut berlebihan atas suatu hal. Pola pikir negatif juga bisa dipicu oleh lingkungan sekitar yang kurang mendukung. Bukannya mengakui pola pikir negatif yang muncul, kita justru menyangkalnya.

Mengakui pola pikir negatif adalah salah satu bentuk kejujuran yang harus diterapkan pada diri sendiri. Akui saja jika saat ini pikiran sedang tidak bisa berkonsentrasi. Sikap jujur terhadap pola pikir negatif membuat kamu lebih gampang mencari solusi. Permasalahan lebih cepat teratasi.

4. Kejujuran mengenai kesalahan yang sudah diperbuat

ilustrasi perempuan muda (unsplash.com/Anthony Tran)
ilustrasi perempuan muda (unsplash.com/Anthony Tran)

Kita tidak bisa dilepaskan dari kesalahan. Entah kesalahan individu maupun bersama. Baik yang dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja. Saat melakukan kesalahan, sudah keharusan berani mengakui dan mempertanggungjawabkan.

Kejujuran mengenai kesalahan yang sudah diperbuat termasuk sikap yang harus diterapkan kepada diri sendiri. Jangan mencari pembenaran atas suatu hal yang sudah jelas-jelas keliru. Berani bersikap jujur mengenai kesalahan yang sudah diperbuat, kamu tidak akan terbebani.

5. Kejujuran dalam menetapkan batas

ilustrasi perempuan muda (unsplash.com/Kelly Sikkema)
ilustrasi perempuan muda (unsplash.com/Kelly Sikkema)

Masing-masing individu memiliki batas kenyamanan tersendiri. Standar orang lain belum tentu cocok jika diterapkan kepadamu. Begitu juga sebaliknya. Sudah keharusan bagi kamu mampu menetapkan batas diri.

Ini adalah bentuk kejujuran yang wajib diterapkan pada diri sendiri. Jangan pernah menetapkan standar hanya karena mengikuti tuntutan lingkungan. Carilah sesuai dengan standar kenyamanan versi diri sendiri. Bukan menetapkan batas sesuai dengan standar orang lain.

6. Kejujuran dalam menerima diri sendiri

ilustrasi perempuan muda (unsplash.com/Marivi Pazos)
ilustrasi perempuan muda (unsplash.com/Marivi Pazos)

Apakah kamu sudah mampu menerima diri secara utuh? Terkadang kita hanya mampu menerima sisi keunggulan. Tapi selalu menyangkal kekurangan yang terlihat. Seolah mendambakan kehidupan selalu berjalan sempurna tanpa cacat.

Sekarang, saatnya belajar jujur kepada diri sendiri. Termasuk diantaranya kejujuran dalam menerima diri. Akui saja jika kamu adalah manusia yang memiliki sisi kelebihan sekaligus kekurangan. Bentuk kejujuran ini membuat kamu lebih nyaman dalam menjalani hidup.

7. Kejujuran mengenai prinsip dan nilai dalam menjalani hidup

ilustrasi perempuan muda (unsplash.com/Allef Vinicius)
ilustrasi perempuan muda (unsplash.com/Allef Vinicius)

Masing-masing orang memiliki prinsip dan nilai dalam menjalankan hidup. Ini pedoman yang membuat segala sesuatunya berjalan lebih tertata. Namun, pengaruh dari lingkungan sekitar kerap membuat seseorang enggan memegang teguh prinsip dan nilai yang sudah ditanamkan dari dulu.

Padahal, memegang teguh prinsip dan nilai termasuk kejujuran kepada diri sendiri dalam menjalani hidup. Kamu tidak harus malu dengan prinsip dan nilai yang sudah ditanamkan dalam diri. Itu adalah pedoman yang harus dijalankan dengan baik. Mampu jujur terhadap prinsip dan nilai yang dianut, kamu lebih tenang dalam menjalani hidup.

Kejujuran tidak hanya diterapkan antar individu. Kamu juga harus mampu bersikap jujur kepada diri sendiri. Kejujuran inilah yang membawa ketenangan dan kebahagiaan. Sekarang saatnya introspeksi diri. Kira-kira, kamu sudah mampu menerapkan tujuh bentuk kejujuran tersebut atau belum? Hanya dirimu yang bisa menjawab.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mutiatuz Zahro
EditorMutiatuz Zahro
Follow Us