Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Inovasi Pelayanan Publik Ini Mempunyai Nama Unik, Kamu Harus Tahu!

Unsplash/Victoriano Izquierdo

Setiap masyarakat berhak mendapatkan pelayanan publik yang berkualitas.Untuk mendorong terciptanya inovasi pelayanan publik yang berkualitas, pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) mengadakan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) yang digelar sejak tahun 2014.

Tujuannya adalah agar aparatur negara selalu terdorong untuk berinovasi sehingga akan tercipta pelayanan publik yang semakin berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat. Dari KIPP, berikut adalah nama dan jenis inovasi publik yang harus kamu ketahui fungsinya

1. Jesika Imut Pisan

unsplash.com/chuttersnap

Dikembangkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan yang bertujuan untuk memudahkan nelayan dalam mendapatkan informasi bisnis perikanan. Latar belakang dicetuskannya inovasi ini karena semakin berkembangnya teknologi yang mengharuskan layanan konvensional beralih ke digital. Untuk itu dikembangkanlah Inovasi berbasis aplikasi Android yang dinamakan Jendela Informasi Karantina Ikan dan Mutu Penuh Inspirasi dan Pesan (Jesika Imut Pisan). Dengan adanya inovasi ini, memudahkan permohonan sertifikasi kesehatan ikan kepada masyarakat yang melakukan pengiriman ikan dengan menggunakan gadget berbasis Android sehingga tidak perlu datang ke kantor layanan untuk melakukan permohonan.

2. Dalang Ki Katon

unsplash.com/chuttersnap

Diperlukan inovasi dari pemerintah untuk mengatasi masalah limbah karton. Kementerian Perindustrian merespon dengan mengembangkan Dalang Ki Katon, daur ulang kemasan minuman karton untuk menanggulangi masalah limbah karton tersebut dengan cara mengubah limbah karton menjadi barang seperti kotak sampah, partikel board, mebel, bahkan bahan bangunan. Inovasi merupakan hasil dari kerjasama antara Kementerian Perindustrian dengan PT Tetra Park yang dimulai sejak tahun 2004.

3. Pesona Surga

unsplash.com/jessicarockowitz Avatar of user Jessica Rockowitz Jessica Rockowitz @jessicarockowitz

Inovasi ini diciptakan untuk mengatasi permasalahan terkait banyaknya anak yang terlantar karena faktor ekonomi, sehingga mereka tidak merasakan peran orang tua di masa-masa pertumbuhan. Untuk itu, Kementerian Sosial melalui Panti Sosial Asuhan Anak Alyatama Jambi menciptakan inovasi dengan nama Pelayanan Kesejahteraan Sosial Anak Berbasis keluarga (Pesona Surga). Setelah ada inovasi ini, pelayanan yang diberikan dapat meningkat tiga kali lipat dari layanan yang biasanya diberikan. 

4. Sipil Doyan Jalan (Sistem Pilih Dokterdan Waktu Pelayanan) Pasien RawatJalan Peserta JKN-KIS

unsplash.com/impulsq

Di RSUD Koja, Jakarta Utara untuk mengatasi permasalahan yang muncul seperti antrean proses pendafataran dan pasien yang tidak mendapatkan kepastian waktu dan nama dokter yang akan memeriksanya karena Surat Eligibitas Peserta masih memerlukan legalisasi secara manual. Inovasi ini menggunakan Anjungan Daftar Mandiri RSUD Koja, yang merupakan tempat mesin pendaftaran yang  dilengkapi dengan peralatan teknologi informasi. Aplikasi tersebut memudahkan pasien untuk mendaftarkan diri dengan memilih waktu pelayanan yang diinginkan dan dokter yang akan memeriksanya. Setelah diterapkannya inovasi ini, RSUD Koja berhasil memangkas waktu pendaftaran dari 6 menit menjadi 20 detik, serta waktu menunggu pendaftaran dari 60 menit menjadi 5 menit.

5. Gemar Bertasbi

pixabay.com/mcmurryjulie

Penyakit tuberculosis masih menjadi masalah kesehatan yang krusial di Indonesia, bahkan pada tahun 2017 Indonesia menjadi negara dengan penderita TB terbesar ketiga di dunia setelah India dan Tiongkok. Inovasi Gemar Bertasbi, Gerakan Masyarakat Berantas TB Paru, 1 Rumah 1 Kader TB Paru adalah inovasi yang dibentuk oleh UPT Puskesmas Bangsal Kabupaten Mojokerto. Inovasi ini merupakan program pengendalian TB dengan tujuan untuk menemukan penderita TB baru melalui peningkatan kemandirian masyarakat. Karena dengan ditemukannya penderita TB baru maka akan dapat dilakukan pengobatan sedini mungkin sehingga mencegah penularannya ke orang lain yang sehat.

6. Gancang Aron

pixabay.com/EdgarCurious

Faktor yang membuat pasien malas berobat ke rumah sakit adalah karena lamanya antrean obat. Tidak sedikit pasien yang mengeluh karena masalah tersebut, termasuk masyarakat Banyuwangi. Berawal dari permasalahan tersebut, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi  mencetuskan inovasi pengantaran obat ini yang dinamai Gancang Aron (Gugus Antisipasi Cegah Antrian Panjang dengan Antar Obat ke Rumah Pasien). Sehingga setelah berobat, pasien dapat langsung pulang dan beristrirahat di rumah. Karena keterbatasan personel dan kendaraan rumah sakit, pemerintah kabupaten Banyuwangi berinisiatif untuk menggandeng Go-Jek. Pengantaran obat oleh Gojek inipun telah memenuhi prosedur yang ditentukan. Inovasi ini telah mendapat apresiasi dari tim independen yang dipimpin oleh JB Kristiadi yang merupakan doktor Administrasi Publik dari Sorbonne University, Prancis.

7. Si Keren

unsplash.com/andrewruiz

Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor, Jawa Barat menciptakan inovasi Sistem Pengujian Kendaraan Bermotor (Si Keren) karena maraknya pemalsuan tanda bukti lulus uji dan sulitnya mendapatkan informasi mengenai pengujian berkala kendaraan bermotor. Tujuan inovasi ini adalah untuk membangun sebuah identifikasi kesesuaian pengujian kendaraan bermotor berbasis komputer dan untuk memberi jaminan keselamatan secara teknis pada penggunaan kendaraan bermotor di jalan serta melestarikan lingkungan dari kemungkinan pencemaran akibat penggunaan kendaraan bermotor di jalan.

Nah itu adalah beberapa inovasi publik dengan nama-nama yang unik, tapi selain mempunyai nama yang unik, inovasi tersebut juga sangat bermanfaat untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dalam masyarakat guna untuk meningkatkan pelayanan pulik. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jashinta Silvia
EditorJashinta Silvia
Follow Us