Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Kesalahan Dekorasi Dapur yang Membuatnya Tidak Ramah Anak

ilustrasi anak-anak bermain di dapur (pexels.com/Elina Fairytale)

Dapur sering dianggap sebagai jantung rumah. Anggota keluarga menghabiskan banyak waktu bersama di tempat ini, saling mengenal lewat percakapan santai dan makanan lezat. Oleh karena itu, dapur harus berfungsi sempurna dan memenuhi berbagai kebutuhan keluarga.

Dekorasi dapur bukan hanya tentang estetika dan fungsionalitas, tetapi juga keamanan, terutama jika memiliki anak kecil di rumah. Tanpa perencanaan yang tepat, dapur bisa menjadi tempat berbahaya bagi si kecil.

Berikut beberapa kesalahan dekorasi dapur yang sering dilakukan beserta tips untuk mengatasinya agar lebih aman dan ramah anak.

1. Memasang lemari terlalu rendah

ilustrasi lemari dapur berada di bawah (pexels.com/Curtis Adams)
ilustrasi lemari dapur berada di bawah (pexels.com/Curtis Adams)

Lemari yang dipasang terlalu rendah dapat menjadi tantangan bagi keluarga yang memiliki anak kecil, terutama lemari yang menyimpan beberapa benda berbahaya di dalamnya. Anak-anak yang penasaran sering kali mencoba membuka lemari dan mengakses barang-barang yang berbahaya, seperti pisau atau pembersih berbahan kimia. 

Sebaiknya, sediakan lemari khusus untuk semua benda berbahaya di dapur. Pilih tempat penyimpanan yang lebih tinggi yang tidak dapat diakses oleh anak-anak, meskipun mereka mencoba meraihnya dengan bangku atau kursi. Jika tidak memungkinkan, kamu tetap dapat menyimpan di lemari rendah tetapi harus memastikannya sudah terkunci dengan aman.

2. Mengabaikan sudut tajam pada furnitur

ilustrasi counter dapur dengan sudut tajam (pexels.com/Mark McCammon)
ilustrasi counter dapur dengan sudut tajam (pexels.com/Mark McCammon)

Anak-anak yang aktif sering mengabaikan tepian saat berlarian di rumah, termasuk saat berada di dapur. Mereka bisa saja terbentur meja atau countertop yang memiliki sudut tajam sehingga dapat menyebabkan cedera serius. 

Untuk mencegahnya, pilih furnitur dengan tepian membulat. Kamu juga bisa membeli penutup khusus yang menutupi tepian tersebut dan memberikan permukaan yang lebih lembut.

3. Menggunakan material yang licin untuk lantai

ilustrasi dapur dengan lantai licin (unsplash.com/Brian Zajac)

Lantai dapur yang terbuat dari material yang licin, seperti ubin mengkilap atau marmer, sangat berisiko bagi anak-anak yang sedang belajar berjalan atau berlarian. Tumpahan cairan di lantai bisa membuatnya semakin licin dan menyebabkan kecelakaan jatuh yang bisa berbahaya.

Pilihlah material lantai yang tidak licin atau pasang karpet antiselip di area-area yang sering digunakan anak-anak. Selain itu, menjaga kebersihan lantai dari tumpahan air atau minyak juga sangat penting untuk menjaga keamanan anak saat di dapur.

4. Meletakkan kompor terlalu rendah

ilustrasi mengatur api kompor (pexels.com/RODNAE Productions)

Kompor yang terletak di tempat yang terlalu rendah bisa menjadi daya tarik bagi anak-anak yang punya keingintahuan tinggi. Mereka mungkin mencoba meraih panci atau wajan yang sedang dipanaskan, yang bisa menyebabkan luka bakar serius.

Sebaiknya, gunakan kompor dengan pengaman atau desain dapur yang memungkinkan kompor diletakkan di area yang sulit dijangkau oleh anak-anak. Selain itu, selalu ingat untuk memutar gagang panci ke arah dalam, sehingga lebih aman dan tidak mudah dijangkau oleh si kecil.

5. Penempatan peralatan listrik yang mudah dijangkau

ilustrasi microwave di dapur (unsplash.com/Lissete Laverde)

Peralatan dapur seperti microwave, blender, atau pemanggang roti sering kali diletakkan di area yang mudah dijangkau oleh anak-anak. Mereka bisa penasaran dan mencoba menyalakan peralatan ini, yang tentunya bisa berbahaya jika tidak diawasi.

Untuk menjaga keamanan anak-anak, pastikan peralatan listrik diletakkan di tempat yang lebih tinggi atau gunakan pengaman kabel yang sulit dijangkau. Selain itu, selalu cabut kabel dari stopkontak ketika peralatan tidak digunakan untuk menghindari risiko sengatan listrik.

6. Menyimpan barang-barang pecah belah di tempat terbuka

ilustrasi peralatan makan mudah pecah (unsplash.com/Brooke Lark)

Memajang barang pecah belah seperti piring atau gelas di rak terbuka memang bisa membuat dapur terlihat estetik, tetapi ini juga bisa berisiko bagi anak-anak. Mereka bisa dengan mudah meraih barang-barang ini, yang berpotensi jatuh dan menyebabkan cedera.

Simpan barang pecah belah di lemari tertutup dan di tempat yang lebih tinggi. Selain lebih aman, ini juga menjaga agar barang-barang tersebut tidak cepat rusak atau kotor.

7. Mengabaikan keamanan colokan listrik

ilustrasi colokan listrik (unsplash.com/Kelly Sikkema)

Colokan listrik yang tidak dilengkapi dengan pelindung bisa menjadi ancaman serius di dapur, terutama bagi anak-anak yang suka bermain di sekitar area dapur. Mereka mungkin mencoba memasukkan benda ke dalam colokan yang bisa menyebabkan sengatan listrik.

Gunakan pelindung colokan listrik yang khusus dirancang untuk anak-anak. Selain itu, pastikan kabel listrik tertata rapi dan tidak tergeletak di lantai sehingga anak-anak tidak mudah tersandung atau mencoba bermain dengan kabel.

Kesalahan dalam dekorasi, seperti penempatan barang yang tidak tepat atau pemilihan material yang kurang aman, dapat meningkatkan risiko kecelakaan. Oleh karena itu, penting untuk memikirkan aspek ramah anak dalam setiap elemen desain dapur. Tujuh tips di atas dapat kamu terapkan untuk membantu menciptakannya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sharma Khan
EditorSharma Khan
Follow Us