Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Kiat Membentuk Ketahanan Mental di Tengah Lingkungan Perfeksionis

ilustrasi lingkungan perfeksionis (pexels.com/Yan Krukau)
ilustrasi lingkungan perfeksionis (pexels.com/Yan Krukau)

Lingkungan perfeksionis identik dengan standar kesempurnaan tinggi. Seluruh orang diminta untuk mengikuti standar kesempurnaan tersebut tanpa terkecuali. Situasi demikian tentu membebani pikiran. Jika tidak mampu menyesuaikan diri, kestabilan mental bisa saja terganggu.

Oleh karena itu, penting bagi kita membentuk ketahanan mental di tengah lingkungan demikian. Tentunya, harus dimulai dari hal paling kecil dan sederhana. Sampai kamu terlatih menjadi orang yang kuat dalam menghadapi tuntutan kesempurnaan. Sudah kamu siap menerapkan kiat-kiat berikut?

1. Kenali dan terima keterbatasan diri

ilustrasi lingkungan perfeksionis (pexels.com/Ron Lach)
ilustrasi lingkungan perfeksionis (pexels.com/Ron Lach)

Lingkungan perfeksionis pastinya diisi dengan orang-orang yang memiliki standar kesempurnaan tinggi. Orang-orang di dalamnya dituntut memiliki pencapaian tanpa cacat. Adanya tuntutan ini tentu menjadi beban tersendiri.

Kamu perlu membentuk ketahanan mental di tengah lingkungan perfeksionis. Langkah pertama dengan mengenali dan menerima keterbatasan diri. Sadari setiap orang pasti memiliki sisi kelemahan. Ini hal yang wajar dan tidak perlu dipermasalahkan.

2. Hargai proses, bukan hanya hasil

ilustrasi lingkungan perfeksionis (pexels.com/Kampus Production)
ilustrasi lingkungan perfeksionis (pexels.com/Kampus Production)

Seringnya sebagian besar orang hanya menganggap penting hasil akhir. Sedangkan rangkaian proses yang dilewati cenderung diabaikan. Bahkan ada yang menjalani prosesnya secara asal-asalan. Untuk kamu yang sedang berada di tengah lingkungan perfeksionis, situasi ini tentu menjadi perhatian tersendiri.

Bagaimanapun juga, kamu harus membentuk ketahanan mental agar tangguh. Salah satunya melalui penghargaan terhadap kerja keras. Bukan hanya hasil akhir yang harus diapresiasi, tapi rangkaian proses yang dilewati juga harus dihargai dengan baik.

3. Tetapkan target pencapaian yang realistis

ilustrasi daftar rencana (pexels.com/Startup stock photos)
ilustrasi daftar rencana (pexels.com/Startup stock photos)

Bertahan di tengah lingkungan perfeksionis memang susah-susah gampang. Standar kesempurnaan yang tinggi kerap menjadi beban tersendiri. Jika tidak siap bertahan di tengah lingkungan demikian, tentu akan mengalami kekacauan. Oleh karena itu, kita harus meminimalisirnya.

Kamu bisa membentuk ketahanan mental di tengah lingkungan perfeksionis. Hal penting yang harus diperhatikan adalah menetapkan target pencapaian secara realistis. Dalam berambisi, perhatikan batas kemampuan diri.

4. Berhenti mengikuti tuntutan orang lain

ilustrasi mendapat stigma buruk (pexels.com/Yan Krukau)

Mayoritas orang di lingkungan perfeksionis memiliki standar pencapaian tertinggi. Mereka tidak mau menerima sisi kekurangan atau kelemahan. Jika tidak diimbangi dengan mental yang terjaga, tentu susah bertahan di tengah lingkungan demikian.

Oleh sebab itu, kita harus belajar membentuk ketahanan mental di tengah lingkungan toksik. Ini bisa dimulai dengan berhenti mengikuti tuntutan orang lain. Fokus saja pada tujuan dan rencana yang sesuai dengan batas kemampuanmu.

5. Beri ruang ketenangan bagi diri sendiri

ilustrasi bersantai (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi bersantai (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kestabilan mental seringkali terganggu saat kamu berada di tengah lingkungan perfeksionis. Tuntutan sempurna menjadi standar yang harus dipenuhi. Jika ada titik kekurangan atau kesalahan, secara otomatis dianggap sebagai kegagalan.

Maka dari itu, kamu harus mengetahui kiat membentuk ketahanan mental di tengah lingkungan perfeksionis. Salah satunya memberi ruang ketenangan bagi diri sendiri. Bebaskan diri dari beragam tuntutan dan standar. Dengan memberi ruang ketenangan bagi diri sendiri, kamu lebih mudah mengelola emosi.

6. Pelajari kesalahan dan kekurangan

ilustrasi lingkungan perfeksionis (pexels.com/Ron Lach)

Lingkungan perfeksionis. Pertama kali mendengarnya, kamu pasti sudah terpikir dengan standar tinggi yang harus dipenuhi. Setiap orang di lingkungan tersebut tidak boleh memiliki kesalahan atau kekurangan. Tidak heran jika lingkungan demikian berpotensi besar menghancurkan mental.

Di sisi lain, ternyata kita juga bisa meminimalisirnya. Kamu bisa membentuk ketahanan mental dengan mempelajari kesalahan serta kekurangan. Pengalaman masa lalu memberi rasa percaya diri untuk tumbuh menjadi sosok manusia yang lebih baik lagi.

7. Perhatikan self care

ilustrasi bersantai (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi bersantai (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Saat kondisi mental tidak terjaga, kehidupan juga mengalami kekacauan. Segala sesuatunya tidak bisa berjalan optimal. Bahkan rutinitas sehari-hari banyak yang berakhir terbengkalai. Hal ini bisa saja terjadi saat kamu terjebak di tengah ramah lingkungan perfeksionis.

Lantas, bagaimana caranya menguatkan mental di tengah lingkungan demikian? Kamu bisa memperhatikan self care. Di samping memenuhi tuntutan lingkungan perfeksionis, perhatikan kebutuhan diri sendiri. Termasuk dengan waktu beristirahat dalam memulihkan energi.

Bertahan di tengah lingkungan perfeksionis memang butuh usaha. Standarnya yang tinggi membuat pikiran dan mental terganggu. Tapi bukan berarti kita tidak bisa bertahan di tengah lingkungan demikian. Melalui tujuh kiat tersebut, kita bisa membentuk ketahanan mental di tengah lingkungan perfeksionis. Selamat berjuang!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mutiatuz Zahro
EditorMutiatuz Zahro
Follow Us