Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Manfaat Delayed Gratification, Tingkatkan Kualitas Hidup

Manfaat delayed gratification (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Delayed gratification adalah tindakan menahan dorongan untuk mengambil “rewards” yang mudah didapat dengan harapan mendapatkan hadiah yang lebih bernilai di masa depan. Kemampuan ini sangat penting untuk pengaturan diri atau pengendalian diri. Delayed gratification dipercaya berguna untuk meningkatkan pengendalian diri yang lebih baik dan mencegah pilihan impulsif untuk kenikmatan sementara.

Terlalu banyak scrolling sosial media misalnya, merupakan bentuk impulsif dari kegiatan sehari-hari yang perlu ditangani untuk kualitas hidup yang lebih baik. Untuk itu, delayed gratification dipercaya efektif untuk mengurangi kebiasaan buruk ini. Berikut simak manfaat delayed gratification yang telah kami rangkum untukmu.

1.Dapat membantumu merencanakan ke depan

Manfaat delayed gratification (Pexels.com/Helena Lopes)

Salah satu aspek kunci dari kepuasan yang tertunda adalah menetapkan tujuan dan menindaklanjutinya. Misalnya, jika kita ingin menurunkan berat badan, itu berarti menolak makanan tidak sehat yang ditawarkan dan memilih sesuatu yang lebih sehat. Makanan seperti junk food memang lebih enak, tetapi itu hanya akan bertahan sementara.

Demikian pula, jika kita ingin mengubah cara berpikir kita tentang sesuatu atau memperbaiki situasi kita saat ini, menunda kepuasan dapat menjadi alat yang ampuh untuk membantu kita mencapai hal ini. Hal ini juga dapat membantu kita berpikir secara matang dan melakukan segala sesuatu dengan mindfulness.

2.Kesehatan mental yang lebih baik

Manfaat delayed gratification (Pexels.com/Keira Burton)

Dilansir Masterclass, saat kamu memantapkan kemampuanmu untuk mengejar imbalan jangka panjang dan bukannya gangguan jangka pendek, kamu juga akan menopang kesehatan mental dan kebahagiaanmu. Dengan ketahanan mental yang lebih baik ini, akan lebih mudah bagimu untuk mencapai tujuan jangka panjang. Kamu juga akan mendapatkan kecerdasan emosional untuk mengetahui cara memenuhi kebutuhanmu secara memadai.

Lebih lanjut, setiap kamu mengambil keputusan pun akan lebih matang karena kamu terlatih memikirkan dampak jangka panjang. Hal ini akan mempermudah dirimu di masa depan dengan menunda kepuasan instan.

3.Meningkatkan kemampuan sosial

Manfaat delayed gratification (Pexels.com/Helena Lopes)

Dalam konteks sosial, banyak manfaat dari menunda imbalan daripada mencarinya di setiap saat. Menurut penelitian Bembenutty di tahun 2008, delayed gratification membutuhkan banyak motivasi dalam mengendalikan perasaan impulsif. Hal ini seperti sulitnya menunda kepuasan dari melihat konten sosial media demi tujuan jangka panjang yang lebih baik.

Dengan delayed gratification, kamu akan melatih diri untuk mengesampikan dorongan kepuasan instan yang dilakukan dengan melakukan kegiatan lain yang lebih bermanfaat. Dengan ini, setiap kamu ingin berinteraksi, kamu dapat memilah interaksi sosial yang lebih bermanfaat bagimu.

4.Membantu mempelajari keterampilan hidup yang penting

Manfaat delayed gratification (Pexels.com/Antoni Shkraba)

Menunda kepuasan bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Nyatanya, hal ini cukup menantang dan membutuhkan kemauan keras. Ini berarti, dengan mempelajari cara menunda kepuasan, kamu dapat memperkuat kemampuan disiplin diri yang lebih baik dan ulet.

Dengan rasa disiplin dan tekun, kamu pun akan terdorong untuk mempelajari keterampilan hidup yang beragam. Ini juga akan bermanfaat untuk skill-mu pastinya!

5.Membantu kita memahami diri kita dengan lebih baik

Manfaat delayed gratification (Pexels.com/Alexander Suhorucov)

Memahami mengapa kamu membuat pilihan tertentu dapat memberikanmu wawasan yang berharga tentang siapa dirimu sebagai pribadi. Dengan memahami mengapa kamu mencari kepuasan sesaat dan apa yang dikatakannya tentang dirimu, kamu dapat membuat perubahan dan membentuk kebiasaan baru.

Dengan ini, delayed gratification dapat membantumu untuk meluangkan waktu dengan lebih berharga. Delayed gratification juga dapat membuatmu melihat lebih jelas dirimu yang diinginkan.

6.Memiliki hubungan yang berkualitas

Manfaat delayed gratification (Pexels.com/Tirachard Kumtanom)

Impulsif dalam komunikasi dan dampak yang didapat dari ego memiliki jangka panjang pada hubungan. Hubungan yang matang secara efektif memanfaatkan penundaan kepuasan dengan berbagai cara. Kepercayaan adalah komponen kunci dari hubungan.

Menurut penelitian Michaelson, de la Vega, Chatham, dan Munakata di 2013, rasa percaya pun dapat dihasilkan dari delayed gratification. Hasilnya, dengan delayed gratification, komunikasi yang efektif antara pasangan pun dapat terjadi.

7.Pemakaian teknologi dengan bijak

Manfaat delayed gratification (Pexels.com/Los Muertos Crew)

Teknologi turut mempengaruhi komunikasi antar manusia. Karena kepuasan instan yang tersedia dalam mengirim pesan singkat dibandingkan dengan mendengarkan secara aktif, masyarakat mulai mengalami masalah dengan komunikasi yang konstruktif. Agar memiliki hubungan yang berkualitas dengan orang lain, perlu untuk berhati-hati dalam menggunakan teknologi.   

Penggunaan teknologi yang seringkali dilakukan secara tidak langsung berdampak pada kemampuan komunikasi. Meskipun sangat menyenangkan untuk terhubung melalui teks, namun saat bertatap muka, akan lebih berdampak jika terhubung dengan meletakkan gawai.

Kita adalah makhluk sosial, dan berinteraksi secara langsung dengan penuh makna akan bermanfaat bagi kebutuhan mental dan emosional. Jangan lupa share, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hani Safanja
EditorHani Safanja
Follow Us