7 Rekomendasi Buku Nonfiksi yang Cocok Dibaca Saat Merasa Kesepian

Loneliness is My Best Friend adalah sebuah buku karya Alvi Syahrin yang berisi 45 bab. Di setiap bab-nya pembaca diajak untuk mencoba merasakan sesuatu dan mencoba untuk menemukan teman.

 Buku ini sangat cocok dibaca oleh seseorang yang sedang sendirian, merasa tidak punya teman dan selalu menjadi opsi kedua di hidup orang lain, merasa keluarganya tak sehangat keluarga orang lain, serta merasa selalu tak punya kisah cinta yang manis. Selain itu, buku tersebut juga memberi gambaran bagaimana berteman dengan diri sendiri dan cara paling ampuh berdamai dengan kesepian.

Sepi adalah sebuah buku nonfiksi yang diluncurkan sebuah organisasi bernama Pijar Psikologi. Di dalam buku ini dijelaskan alasan mengapa seseorang bisa merasakan kesepian dan bagaimana cara agar seseorang bisa berdamai dengan perasaan tersebut.

Buku ini ditulis dengan tujuan ingin memberikan pencerahan kepada seseorang yang sering kali merasakan kesepian. Selain itu, buku ini sangat cocok dibaca seseorang yang ingin memahami makna kesepian menjadi sesuatu yang lebih menarik.

Psikologi Kesepian: Mengurai Pengabaian Emosional dan Kesepian Kronis adalah sebuah buku nonfiksi karya Zehra Erol, seorang psikolog dari Turki. Banyak orang menilai kesepian adalah sebuah perasaan yang dapat menimbulkan dampak negatif.

Namun dalam buku ini, Zehra Erol menjelaskan bahwa dampak negatif dari kesepian dapat diubah menjadi sesuatu yang lebih positif. Buku ini dipersembahkan untuk seseorang yang kerap merasa kesepian dan ingin mengetahui bagaimana kesepian harus ditangani bersama dengan perasaan lainnya.

Untuk Dibaca Saat Diri Merasa Hampa adalah sebuah buku nonfiksi karya Aba Mehmed Agha. Di dalam buku ini, ia menjelaskan bahwa seiring bertambahnya usia seseorang akan sering merasa terasing dan hampa. Fenomena tersebut makin lama makin kentara dan mudah dijumpai.

Buku ini sangat cocok dibaca oleh seseorang yang ingin memahami fenomena tersebut. Selain itu, buku ini juga berisi beberapa tips melepaskan diri dari perasaan hampa yang dampaknya bisa sangat mengganggu ketenangan dan kedamaian hidup.

Apa yang Kita Pikirkan Ketika Kita Sendirian adalah sebuah buku pengembangan diri karya Desi Anwar. Dalam buku yang diterbitkan pada akhir tahun 2020 ini, ia memaparkan mengenai kesendirian yang sangat dirasakan ketika pandemi menyerang seluruh dunia.

Melalui buku ini, Desi ingin mencoba menunjukkan pada orang-orang bahwa kesendirian bukan menjadi sebuah penderitaan atau siksaan yang harus ditakuti atau dihindari. Jika dinikmati secara utuh, kesendirian bisa menjadi seni yang mencerahkan dan menyembuhkan.

Sesekali Kita Butuh Sepi adalah sebuah buku yang ditulis oleh Ikhsanudin. Buku ini mengajak seseorang untuk mengambil jeda agar dapat mengumpulkan lagi semangat, mengambil hikmah atas apa yang telah dialami, dan menguatkan langkah lagi.

Dalam buku ini juga dijelaskan bahwa hidup butuh sepi agar kita mampu mendengar lebih jelas apa kata hati, hidup butuh sepi agar tahu siapa yang sebenarnya selalu hadir dan menemani, hidup butuh sepi agar mengerti bahwa Tuhan selalu ada di sisi.

Kamu Gak Sendiri adalah sebuah buku karya Syahid Muhammad yang mengajak seseorang untuk jujur atas perasaan yang dirasakan. Buku ini menjelaskan sudah cukup untuk membuat orang-orang di sekitar kita mengira jika kita baik-baik saja. Sekarang saatnya jujur, seseorang yang sedang kecewa, yang sedang kelelahan, kamu boleh marah, menangis, dan boleh juga jika ingin sendiri dulu. Tidak apa-apa, cukup terima, akui, dan lepaskan.

Buku-buku di atas adalah beberapa rekomendasi buku nonfiksi yang cocok dibaca saat seseorang sedang merasa kesepian. Nah, buat kamu yang ingin berdamai dengan rasa sepi agar hidup tenang, yuk coba baca!