Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Taktik Manipulasi yang Terjadi dalam Segala Hubungan, Hati-hati!

Taktik manipulasi di semua hubungan (pexels.com/liza-summer)
Intinya sih...
  • Ketika bertengkar, teknik manipulasi silent treatment digunakan untuk mengabaikan dan mendiamkan pasangan agar merasa bersalah.
  • Manipulasi passive agressive terjadi ketika seseorang tidak secara langsung menyatakan ketidaksetujuan dan menggunakan sarkasme sebagai bentuk komunikasi.
  • Teknik manipulasi gaslighting dilakukan dengan menyalahkan korban dan meragukan kebenaran dirinya, seringkali terjadi dalam hubungan percintaan.

Sebuah hubungan, entah percintaan atau pekerjaan, yang dilandasi oleh kejujuran, pengertian, dan kasih sayang adalah jenis hubungan yang didambakan oleh semua orang. Sayangnya terkadang sebagian orang terjebak dalam sebuah hubungan yang negatif dan manipulatif.

Selain merugikan korban, hubungan di antara keduanya jadi terasa gak menyenangkan bahkan terkadang bisa membahayakan. Berikut ini adalah 7 taktik manipulasi yang bisa terjadi dalam segala hubungan, baik dalam hubungan asmara, hubungan dengan rekan kerja, bahkan hubungan persahabatan. Check it out!

1. Silent treatment

Silent treatment (pexels.com/liza-summer)

Ada kalanya ketika bertengkar dengan seseorang, baik itu pasangan atau sahabat, kita tidak siap mendiskusikan karena lonjakan amarah yang meninggi. Terkadang kita memang perlu mengambil sedikit jarak dan waktu untuk menenangkan diri, sebelum akhirnya siap membicarakan dengan kepala dingin.

Akan tetapi, teknik manipulasi silent treatment sengaja mengabaikan dan mendiamkan pasangan yang bertujuan agar supaya pasangan merasa, bahwa ini adalah kesalahan dan tanggung jawabnya untuk meminta maaf lebih dulu. Beberapa orang mungkin berpikir untuk akan lebih baik mengetahui kesalahan yang diperbuat melalui evaluasi diri.

Akan tetapi, bagi mereka yang tidak mengetahui kesalahannya akan dibuat frustasi dan stres. Psikolog Kia-Rai Prewitt, mengatakan ciri-ciri silent treatment dilansir Cleveland Clinic,

"Mereka cenderung mengabaikan, mendiamkanmu, dan menggunakan keheningan untuk memanipulasi perilaku pasangannya. Perlu kamu pahami juga, tindakan ini berbeda dengan meminta menunda pembicaraan dan melanjutkannya nanti. Menunda pembicaraan menandakan bahwa suatu masalah akan dibicarakan pada waktu yang lebih nyaman bagi kedua pasangan dan dapat menjadi pilihan yang sehat."

2. Passive agressive

passive agressive (pexels.com/keira-burton)

Ketika seseorang tidak menyetujui sesuatu hal, akan lebih baik jika mengatakannya secara langsung. Dalam manipulasi passive agressive ini, mereka tidak secara langsung mengatakan ketidaksetujuannya. Mereka akan tetap setuju dan diam saja meski di belakang mereka tidak melakukannya. 

Contohnya, ketika sebuah diskusi rapat menghasilkan suatu keputusan yang tidak disetujui, mereka tetap memberikan respon baik dan menyetujuinya. Hal ini berbeda dengan yang ada di baliknya, di mana mereka malah menghindari atau mengomentari atasan di kantor secara negatif. Sheri Stritof, seorang konsultan pernikahan, mengatakan kepada VeryWell Mind,

"Dalam hubungan romantis, pasanganmu mungkin menggunakan taktik penghindaran, seperti menghindarimu secara aktif atau menghindari diskusi topik tertentu. Sarkasme juga bisa menjadi tanda lain dari komunikasi pasif-agresif."

3. Gaslighting

Gaslighting (pexels.com/rdne)

Pernahkah kamu meragukan kebenaranmu sendiri saat berhadapan pada suatu masalah? Apalagi jika kamu tahu sebenarnya masalah ini bukan kesalahanmu. Bisa jadi kamu mendapat manipulasi gaslighting.

Gaslighting adalah taktik untuk memanipulasimu secara psikologis dengan cara menyalahkanmu dan meremehkan perasaanmu, sehingga kamu akan cenderung berpikir bahwa perasaan yang kamu rasakan itu salah, dan ini semua adalah karena dirimu.

"Perasaan serta emosi kamu tidak nyata atau tidak valid. Orang-orang melakukan gaslighting untuk menyangkal kesalahan apa pun yang mereka lakukan dan untuk menegaskan kendali atas apa yang kamu pikirkan dan lakukan. Contoh manipulasi dalam bentuk gaslighting dapat berupa frasa seperti, "Kamu gila", atau "Kamu terlalu sensitif","  kata Sheri Striftof.

4. Love bombing

Love bombing (unsplash.com/towfiqu999999)

Teknik ini kerap terjadi dalam hubungan percintaan. Seseorang yang baru dikenal tiba-tiba mengirimi karangan bunga, menyatakan cinta terlalu cepat, bahkan memberimu hadiah bertubi-tubi.

Kamu perlu mewaspadai jika bertemu atau saat ini menjalin hubungan dengan orang seperti itu. Roxy Zarrabi, psikolog klinis spesialisasi menangani harga diri rendah dan kecemasan menjelaskan dalam Psychology Today

"Love bombing atau bom cinta terjadi ketika seseorang mengungkapkan pujian dan kasih sayang yang berlebihan dengan kecepatan yang tidak proporsional dengan tahap hubungan saat ini dalam upaya memanipulasi orang yang mereka kencani agar segera berkomitmen pada mereka."

Dengan menjalin hubungan resmi denganmu, hal ini menguntungkan mereka untuk bisa mendapatkan kendali atas dirimu. Mereka mungkin akan membuatmu terisolasi dari lingkungan keluarga dan pertemanan, bahkan mengatur hidupmu. Bahaya!

5. Playing victim

Play the victim (pexels.com/rdne)

Dalam hidup, tentu kamu pernah menyakiti orang lain. Kalau itu terjadi, minta maaf adalah langkah awal yang sangat baik untuk memperbaiki hubungan tersebut. Akan tetapi ada sebagian orang yang enggan meminta maaf dan justru menyalahkan korban.

Teknik playing victim dilakukan dengan cara pelaku memposisikan diri seakan-akan mereka adalah yang tersakiti alias korban. Tujuannya tentu untuk mendapatkan simpati darimu.

Christian Maciel, seorang terapi untuk pernikahan dan keluarga, mengatakan di laman lifehack, bahwa salah satu ciri seseorang yang bermain peran sebagai korban adalah dengan menjadikan kesalahan orang lain terhadapnya sebagai sebuah senjata.

"Terdapat 14 tanda bahwa seseorang sedang memainkan peran sebagai korban, salah satunya adalah mereka menyimpan dendam yang digunakan untuk membuat orang lain merasa tidak enak atas tindakannya. Apabila sewaktu-waktu  ada orang yang mencoba meminta pertanggungjawaban mereka atas sesuatu, mereka akan mengungkit kenangan dan peristiwa lama di mana mereka mungkin terluka secara wajar, namun mereka menggunakannya sebagai alasan mengapa mereka tidak dapat melakukan perubahan terhadap sikap, kehidupan, atau keadaan mereka saat ini."

6. Guilt Trip

Guilt trip (pexels.com/polina-zimmerman)

Liza Gold, seorang pekerja sosial dan direktur Gold Therapy NYC, menjelaskan pada PsychCentral, bahwa manipulasi jenis ini dilakukan dengan sengaja membuat orang lain memunculkan perasaan bersalah, menyesal, dan memiliki perasaan buruk terhadap pelaku. Hal ini bertujuan untuk mengubah cara berpikir, merasakan, bahkan perilaku korban kepada pelaku.

Sebenarnya manipulasi ini adalah bentuk alami dari manipulasi passive agressive, di mana biasanya dilakukan oleh orang yang gak punya kemampuan mengomunikasikan kebutuhan mereka dengan jelas. Beberapa ciri-ciri yang bisa kamu lihat adalah mereka melakukan sarkasme, selalu mengukit-ungkit kesalahan yang lalu, bersikap marah namun gak memberitahukan apa yang membuat mereka marah, dan melakukan silent treatment.

7. Targeting insecurities

Menargetkan kelemahan korban (pexels.com/mastercowley)

Selain kekuatan dan kelebihan, setiap orang tentu juga memiliki sisi kurang maupun kelemahannya. Bagi para pelaku manipulasi, hal ini bisa menjadi target yang empuk untuk digunakan.

Mereka dengan sengaja memanipulasi seseorang dengan menggunakan kelemahan korban. Inilah yang dimaksud dengan manipulasi targeting insecurities atau menargetkan kelemahan korban. Stephanie Capecchi, terapis yang berfokus mengatasi klien dengan trauma dan depresi, menjelaskan dalam laman Choosing Therapy,

"Jika orang lain mengetahui bahwa kamu merasa tidak aman tentang aspek tertentu dari dirimu, mereka mungkin menyoroti hal ini untuk mendorongmu melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Mereka menggunakan kartu rahasia ini untuk melawanmu, yang merupakan bentuk manipulasi emosional."

Itulah dia tujuh bentuk manipulasi yang bisa muncul dalam jenis hubungan apa pun, mulai dari hubungan asmara, pekerjaan, bahkan hubungan dengan keluarga. Selain sederet taktik di atas, ada teknik manipulasi apa lagi ya?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Tarmizi Murdianto
Putri Aisya
Muhammad Tarmizi Murdianto
EditorMuhammad Tarmizi Murdianto
Follow Us