Pernahkah teman-teman berpikir betapa enaknya menjadi manusia jenius? Enak karena selalu bisa menyelesaikan soal-soal dengan mudah dan mendapat ranking atau nilai tinggi di sekolah?
Maklum, orang jenius dianugerahi kapasitas otak berlebih yang sering bikin orang lain iri. Tetapi sebenarnya, orang jenius pun memiliki kesulitan untuk memahami beberapa hal. Berikut delapan hal yang tak bisa dimengerti orang-orang jenius.
Ada beberapa hal yang cara memahaminya adalah dengan merasakan, bukan dipikirkan. Misalnya tentang perasaan orang yang benar-benar tulus atau tidak. Orang jenius akan menganalisis mimik muka dan profil orang tersebut daripada merasakan ketulusan kata dan sikapnya. Ini membuat orang jenius sulit merasakan kepuasan dari berteman karena selalu memiliki kecurigaan.
Berharap memang mudah. Tetapi menerima harapan yang terlalu besar dari banyak orang merepotkan, apalagi kalau kita tidak bisa mewujudkannya. Kita akan ketakutan mengecewakan banyak orang. Orang-orang selalu berharap orang jenius menjadi yang terbaik karena kepintarannya. Tetapi bagi orang jenius harapan itu bisa merepotkan, karena itu bisa jadi dirinya malah tidak mempedulikannya.
Orang jenius terbiasa mendapat hasil baik dengan mudah berkat kepintarannya. Karena mudah mendapatkan hasil baik, ia tidak paham rasanya kerja keras. Apalagi hasil baik yang didapatkan dari jerih payah keringat dan darah yang bercucuran.
Orang jenius akan kesulitan memahami etika. Ia berpikir asalkan dirinya mampu menyelesaikan masalah, semua orang akan menghormatinya meski ia bertindak semaunya. Tentu saja cara seperti ini tidak bagus untuk mengembangkan karir atau status sosial. Pasalnya setiap orang ingin diapresiasi dan dihormati.
Orang jenius cenderung suka menganalisis dan menyelesaikan masalah. Namun terkadang ketika ada orang bercerita mengenai masalahnya, dia hanya ingin didengarkan. Bagi orang jenius, daripada memperpanjang masalah, lebih baik menyelesaikannya dengan segera.
Orang jenius tidak betah mendengar hal-hal yang dipikirnya tidak benar. Ketika dia mendengar suatu cerita, orang jenius cenderung mengoreksi perkataan orang lain. Niatnya bagus sih, tetapi kalau ada orang yang bercerita dan terus-menerus disela untuk dikoreksi, pasti orang bakal jengkel.
Orang jenius susah untuk sabar menunggu karena mereka gemar berinovasi. Padahal salah satu kunci kesuksesan adalah sabar menunggu hasil. Sebenarnya kesulitan sabar orang jenius dapat dipahami karena mereka suka menganalisis hasil dari sebuah metode. Bagi orang jenius, setiap hasil dari sebuah metode harus terus diperbaiki agar produktivitas dapat terus meningkat.
Kembali lagi pada keinginan orang jenius untuk terus berimprovisasi, menyebabkan mereka sulit merasa cukup. Orang jenius selalu ingin untuk terus menambah kemampuan, kepintaran, kekayaan atau apapun. Padahal ada kalanya dalam hidup, kita menemukan batas yang tidak bisa ditembus.
Orang jenius tidaklah sempurna. Mereka juga punya hal-hal yang sulit untuk dipahami. Namun yang terpenting adalah kita harus terus berusaha, ya gak teman-teman IDNtimes?