Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Cara Kendalikan Rasa Tidak Puas pada Pencapaian

Ilustrasi perempuan yang sedang berpikir (pexels.com/Thirdman)
Ilustrasi perempuan yang sedang berpikir (pexels.com/Thirdman)

Sebagian orang akan merasa kurang puas saat mencapai suatu hasil yang belum maksimal. “Ah harusnya kemarin aku begini”, “duh, kenapa aku kurang maksimal sih”, “besok kayaknya harus begini biar lebih baik”, dialog-dialog tadi merupakan contoh rasa tidak puas pada suatu situasi atau pencapaian.

Banyak yang mengartikan bahwa rasa tidak puas itu negatif. Padahal kenyataannya tidak selalu begitu. Ketidakpuasan ini bukan berarti perasaan tidak bersyukur atas apa yang didapatkan. Namun, perasaan yang memacu diri untuk lebih berkembang. Untuk kamu yang masih bingung mengendalikan rasa tidak puas pada pencapaian, berikut empat cara untuk mengendalikannya ke arah yang positif.

1. Tetap tingkatkan rasa syukur dan berikan apresiasi diri

Ilustrasi lelaki yang sedang bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi lelaki yang sedang bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Semua orang pasti selalu berdoa sebelum melakukan sesuatu dan bersyukur setelah berhasil menyelesaikannya. Sebab, Tuhan sudah memberikan kelancaran sehingga semua bisa terselesaikan.

Cobalah untuk selalu menerapkan kedua hal tadi, ya! Meskipun kamu merasa kurang puas dengan apa yang sudah kamu lakukan, tetap apresiasi dirimu! Kalau perlu berikan sedikit self reward agar lebih semangat melakukan yang lebih baik lagi selanjutnya. 

2. Refleksi, evaluasi, dan belajar dari kesalahan

Ilustrasi lelaki yang sedang menatap layar laptop (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)
Ilustrasi lelaki yang sedang menatap layar laptop (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

Setelah bersyukur, lakukan evaluasi diri terhadap apa yang sudah kamu lakukan. Misalnya mencari tahu apa yang salah dan apa yang kurang. Lakukan refleksi dengan berkaca dari apa saja yang sudah terlewati.

Perlebar lagi sudut pandangmu dan hatimu untuk menerima masukan dari orang sekitar. Sebab, terkadang mereka akan lebih teliti untuk memberitahu apa yang perlu kamu tingkatkan. Dalam hal ini, selalu percayakan orang terdekat yang bisa kamu andalkan dengan memberi masukan yang jujur. Kalau perlu catat itu semua dalam secarik kertas agar tidak lupa.

3. Susun strategi perbaikan yang lebih terarah

Ilustrasi perempuan yang sedang mengerjakan sesuatu (pexels.com/Anna Shvets)
Ilustrasi perempuan yang sedang mengerjakan sesuatu (pexels.com/Anna Shvets)

Ketika sudah memperoleh banyak catatan kesalahan, kamu perlu menyusun strategi untuk memperbaikinya. Seperti beberapa solusi lewat aksi-aksi kecil setiap hari. Contohnya, ketika kamu ingin memperoleh nilai sempurna di mata ujian selanjutnya, maka kamu perlu mencicil untuk mempelajari materi. Tidak perlu langsung banyak, cukup sedikit demi sedikit saja asal konsisten dan efektif.

4. Latih mindfulness

Ilustrasi perempuan yang sedang mendengarkan lagu (pexels.com/Georger Milton)
Ilustrasi perempuan yang sedang mendengarkan lagu (pexels.com/Georger Milton)

Dalam menghadapi beberapa situasi yang kurang sesuai dengan ekspektasi, diperlukan mindfulness. Sederhananya, dapat melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang yang lebih luas. Jadi, tidak hanya melihat suatu hitam dan putih pada situasi yang tidak memuaskan.

Namun, juga melihat warna lain sebagai referensi untuk menciptakan warna-warna baru yang lebih indah. Intinya, selalu menjadikan apa pun yang sudah terjadi sebagai pelajaran berharga untuk membuat kisah yang jauh lebih bermakna.

Memang menyedihkan jika realitas tidak berjalan sesuai rencana. Rasa kurang puas pun muncul hadirkan banyak tanda tanya. Namun, hal tersebut tidak selalu berdampak negatif. Jika perasaan tidak puas itu dikendalikan dengan baik maka akan menciptakan hasil yang lebih baik pula. Semoga empat cara tadi bisa kamu realisasikan dengan baik, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Adira Putri Aliffa
EditorAdira Putri Aliffa
Follow Us