Agar Produktif dan Sehat, Lakukan 5 Cara Ini untuk Jadi Morning Person

27 Mar 2021, 20:15 WIB

unsplash.com/Bruce Mars

Menjadi morning person bisa memberikan banyak manfaat, mulai dari lebih produktif, tidak terburu-buru ke kantor, terhindar dari kemacetan, dan masih banyak lagi. Sayangnya, bangun pagi bisa terasa sangat sulit untuk sebagian orang, terutama bagi mereka yang terbiasa begadang.

Alhasil, bangun siang dijadikan solusi untuk mencukupi jam tidur yang kurang. Padahal, kebiasaan bangun siang berpotensi mengacaukan sistem tubuh dan jam biologis yang kemudian bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Karenanya, penting bagi kita semua agar berusaha untuk bisa menjadi morning person. Berikut adalah beberapa cara yang bisa kamu terapkan agar menjadi morning person, dilansir The Healthy dan Entrepreneur.

1. Tempatkan diri pada jadwal pagi

unsplash.com/Alan KO

Bangun, berolahraga, dan makan pada waktu yang sama setiap hari merupakan langkah pertama agar sukses menjadi morning person. Sebab, tubuh suka mengantisipasi apa yang terjadi, dan akan menyesuaikan diri dengan rutinitas.

Perlu diingat, kesalahan yang biasa dilakukan orang-orang yang mengacaukan rutinitas bangun pagi adalah kembali bangun siang pada akhir pekan atau hari libur. Bangun siang di akhir pekan memberi tahu tubuh bahwa rutinitas pagi hari hanyalah jadwal sewenang-wenang. Jadi, untuk menjadi morning person, penting untuk tetap bangun pagi pada akhir pekan, bahkan meskipun kamu tidur larut malam sebelumnya.

2. Dapatkan tidur yang berkualitas

pexels.com/Ketut Subiyanto

Alasan yang paling sering menahan seseorang untuk tidak menjadi morning person adalah karena mereka terlalu lelah untuk bangun pagi. Untuk mengatasi hal ini, ciptakan lingkungan yang mendukung tidur berkualitas.

Jaga agar kamar tidur dalam keadaan tenang, gelap, dan sejuk. Matikan TV, ponsel, dan laptop, setidaknya satu jam sebelum jam tidur. Lalu, naik ke tempat tidur pada jam yang wajar. Misalnya, jika kamu ingin bangun jam 5 pagi, kamu harus sudah siap di tempat tidur pukul 10 malam.

3. Biarkan cahaya memasuki kamar

unsplash.com/Bruce Mars

Baik alami atau buatan, cahaya memiliki peran penting dalam membantu kamu menjadi morning person. Cahaya memberi tahu otak bahwa hari telah dimulai dan mengirimkan sinyal ke tubuh untuk berhenti membuat melatonin, yaitu hormon yang membantu tidur teratur.

Jika saat kamu bangun ternyata hari masih gelap, kamu bisa menipu otak untuk berpikir bahwa matahari sudah terbit dengan menggunakan lampu dalam ruangan yang terang.

4. Berolahragalah

pexels.com/Ketut Subiyanto

Berolahraga di pagi hari dapat membantu membangunkan tubuh. Lebih dari itu, para peneliti di Appalachian State University menemukan bahwa olahraga pagi menurunkan tekanan darah, mengurangi stres dan kecemasan, serta membantu kamu tidur lebih nyenyak di malam hari.

Berolahraga dalam cahaya terang adalah yang terbaik. Jadi, begitu kamu bangun, segeralah keluar rumah untuk pergi bersepeda, jogging, atau senam.

5. Keluar dari rumah sesegera mungkin

ilustrasi membawa anjing peliharaan jalan-jalan (pexels.com/mentatdgt)

Menjadi morning person bukan hanya tentang mengatur jam bangun, tapi juga menyetel ulang jam internal tubuhmu sendiri. Untuk melakukan ini, kamu perlu memaparkan mata ke cahaya pagi yang cerah.

Begitu alarm berbunyi, bangunlah dan segera keluar rumah. Misalnya, dengan duduk-duduk dan ngopi di halaman rumah atau berjalan di sekitar rumah.

Lebih baik lagi jika kamu langsung pergi berolahraga begitu bangun. Olahraga pagi dapat sangat meningkatkan suasana hati dan energi sehingga membuat kamu selalu ingin bangun pagi dan bersemangat menjalani hari.

Yuk, terapkan tips ini agar sukses menjadi morning person. Perlu diingat, perubahan sering kali membutuhkan waktu. Jadi, jika pada awalnya kamu sulit menjalani tips ini, kamu tidak boleh menyerah dan harus langsung kembali ke rutinitas yang baik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.