5 Akibat Hanya Mampu Menyuruh Tanpa Mau Memberi Contoh

Seringkali kita menyuruh orang lain tanpa rasa sungkan. Mereka harus patuh dan melaksanakan perintahmu. Di sisi lain, perilakumu justru bertolak belakang dengan yang diperintahkan. Contohnya menyuruh orang lain untuk sabar, sedangkan kamu mudah terpancing emosi. Apakah kamu tidak memikirkan dampak dari tindakan tersebut?
Ada banyak hal yang terjadi ketika kamu hanya mampu menyuruh tapi tidak mau memberi contoh. Bisa saja direndahkan oleh orang lain. Atau orang-orang sengaja mengucilkanmu dari lingkungan sekitar. Menjadi orang yang hanya mampu menyuruh tanpa mau memberikan teladan, siap-siap dengan lima akibat berikut. Yakin, kamu sudah siap menanggung?
1. Perintahmu tidak didengarkan oleh orang-orang sekitar

Hidup bermasyarakat, kita harus pandai menempatkan diri. Termasuk interaksi yang menyangkut atasan dan bawahan. Kamu tidak bisa memperlakukan mereka dengan semena-mena. Apalagi memerintah sesuka hati tanpa mau memberi contoh terlebih dahulu. Akan ada akibat yang ditanggung dari kebiasaan tersebut.
Kelak saat kamu memerintahkan lagi, orang-orang tidak mau melaksanakan. Jika posisimu sebagai seorang pemimpin, akan dicap sebagai seseorang yang tidak tahu diri. Kalau kamu tidak ingin merasakan hal tersebut, mari perbaiki diri. Sebelum mengubah orang lain, ubahlah dirimu terlebih dahulu.
2. Masyarakat tidak lagi respek terhadap dirimu

Perintah seseorang memang mudah. Bahkan bisa dengan satu kata saja. Tapi sebelum memerintah orang lain, apakah kamu sudah melihat diri sendiri? Permasalahan satu ini kerap dilupakan. Kamu dengan mudahnya memerintah orang lain tapi masih memiliki banyak kekurangan. Tahukah kamu apa yang akan terjadi jika terus seperti ini?
Masyarakat tidak lagi menaruh respek. Jika sebelumnya dirimu adalah sosok yang dihormati dan disegani, untuk selanjutnya perlakuan masyarakat berubah. Kamu dipandang sebagai manusia yang tidak tahu sopan santun. Tidak menutup kemungkinan keberadaanmu diabaikan oleh banyak orang. Mereka hanya bersikap baik saat di depan, tapi akan berbeda jika di belakang.
3. Kamu dicibir balik oleh mereka

Sebelum menyuruh orang lain, seharusnya kita memperhatikan diri sendiri. Apakah kamu masih memiliki banyak kekurangan, atau sudah mampu memberikan teladan. Jika memang dalam diri masih banyak kekurangan, jangan berani menyuruh orang lain sesukanya. Secara tidak langsung kamu membangun pandangan negatif terhadap diri sendiri.
Perlakuan spesial dari orang sekitar akan kamu dapat. Salah satunya dicaci maki dan direndahkan. Tidak pantas bagi seseorang untuk memerintah masyarakat sekitar sesukanya. Sedangkan dalam dirinya belum mampu memberikan contoh yang baik. Bukannya melaksanakan perintah, orang-orang justru berfokus pada kekuranganmu.
4. Dikucilkan dari lingkup pergaulan

Salah satu pengalaman menyakitkan yakni dikucilkan dari lingkup pergaulan. Kamu tidak lagi dianggap sebagai bagian dari lingkungan masyarakat. Walaupun hidup di kelilingi orang yang ramai, tapi kamu seperti sosok terasing. Kehadiranmu sama sekali tidak diperhitungkan, bahkan cenderung tidak diharapkan.
Inilah akibat yang diterima jika kamu sering menyuruh tapi tidak mampu memberikan teladan. Sikap demikian membuat orang-orang sekitar merasa gak nyaman. Mereka memilih menghindar daripada diperintah sesukanya. Pada akhirnya kamu sadar benar-benar sendiri tanpa seseorang pun yang bisa diajak berinteraksi.
5. Tidak pernah dilibatkan dalam kerjasama tim

Kita tidak selalu bekerja sendiri untuk mencapai sebuah tujuan. Adakalanya dibutuhkan kerjasama tim, tentu harus dibarengi dengan kekompakan. Tapi tidak banyak orang yang bisa menerapkan perilaku tersebut. Seringnya malah memerintah sesukanya tanpa memberi teladan terlebih dahulu.
Tidakkah kamu memikirkan akibatnya di kemudian hari? Jika semua orang sudah jengah, kamu tidak akan lagi dilibatkan dalam kerjasama tim. Orang-orang memilih meninggalkan dirimu daripada menghadapi sosok yang tidak tahu diri. Saat orang satu tim sudah berproses dengan baik, kamu masih saja berkutat di belakang tanpa perkembangan.
Sampai kapan kamu melanggengkan sikap menyuruh tanpa mau memberi contoh? Sekarang mungkin dampaknya masih belum terlihat. Tapi tidak semua orang betah dan sabar menghadapi perilakumu. Untukmu yang hanya mampu menyuruh tanpa mau memberi contoh, sudah siap menerima lima akibat di atas? Pikirkan baik-baik agar tidak menyesal di kemudian hari.