Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Alasan Gak Perlu Memikirkan Mereka yang Memang Membenci

ilustrasi bersedih (pexels.com/Gustavo Fring)

Hidup selalu ada sisi hitam dan putih. Hal ini juga berlaku mengenai hubungan sosialmu dengan orang-orang sekitar. Sebagian orang mungkin memiliki sikap baik dan saling mendukung. Di satu sisi juga ada mereka yang membenci tanpa alasan pasti.

Sering kali kita kalah menyikapi orang yang membenci secara berlebihan. Kamu terpuruk dan merasa tidak berhak bahagia menjalani hidup. Perlu dicatat, kamu tidak perlu memikirkan mereka yang membenci di luar batas wajar. Dengan enam alasan ini, mari menilai interaksi sosial dengan lebih bijaksana

1. Kehidupan selalu terdiri dari dua sisi

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Jopwell)

Harapan kita dikelilingi oleh orang-orang inspiratif dan mampu menjadi support system. Baik di lingkungan sekitar rumah maupun lingkup dunia kerja. Namun, fakta yang terjadi justru ada saja mereka yang membenci.

Berusaha introspeksi diri bukan keputusan yang salah. Namun, jangan kamu memikirkan mereka yang memang membenci secara berlebihan. Sadari jika kehidupan selalu terdiri dari dua sisi. Saat seseorang bersikap tulus, ada juga mereka yang membenci tanpa alasan pasti.

2. Alur berpikir individu satu dengan yang lainnya tidak bisa disamakan

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Henti-Mathieu-saint-laurent)

Keunikan manusia daripada makhluk hidup lainnya terletak pada pola pikir. Bisa dikatakan, pola pikir manusia itu beragam. Cara berpikir satu individu belum tentu cocok denganmu. Begitu juga sebaliknya.

Keberagaman alur berpikir tentu menjadi alasan kuat untuk tidak memikirkan mereka yang memang membenci. Keberagaman adalah hal yang wajar dan tidak harus dipermasalahkan. Jangan karena satu orang yang membenci akhirnya tersulut dan mengekang diri di bawah dendam.

3. Kamu tidak akan pernah bisa mengubah orang yang memang tidak menyukai

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Theo Decker )

Barangkali kamu merasa jengkel dengan seseorang yang selalu menunjukkan sikap kebencian. Ada saja tindak-tandukmu yang dicap keliru dalam pandangannya. Sampai-sampai kamu overthinking karena perlakuan kurang menyenangkan tersebut.

Namun, sebelum berkelanjutan, segera tata kembali pola pikir dengan cermat. Kamu tidak perlu memikirkan mereka yang memang membenci secara berlebihan. Sebab, manusia memang makhluk hidup yang kompleks. Kamu tidak akan pernah bisa mengubah orang yang memang tidak menyukai.

4. Terlalu fokus pada pembenci bisa merusak kualitas hidup

ilustrasi kelelahan (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Setiap manusia pasti tidak ingin memiliki sosok pembenci dalam hidupnya. Sebab, keberadaan mereka bisa merusak ketenangan dan kenyamanan. Meskipun begitu, ada alasan kuat, agar kamu tidak memikirkan orang yang memang benci secara berlebihan.

Sadari, terlalu fokus pada pembenci bisa merusak kualitas hidup. Kamu menjadi orang yang tidak bisa berpikir jernih dalam setiap situasi. Keberadaan orang-orang yang membenci bisa menghancurkan fokus dan konsentrasi, sehingga gampang melakukan kecerobohan.

5. Kamu berhak mengalihkan pikiran menuju topik positif

ilustrasi berpikir positif (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Menuruti orang yang memang dipenuhi kebencian tidak pernah ada habisnya. Sejauh apa pun mengikuti ekspektasi mereka, keberadaanmu tetap tidak dianggap. Sikap iri dan tidak suka terlanjur mendominasi diri.

Suatu kesalahan jika kamu memikirkan mereka yang memang membenci secara berlebihan. Lebih baik alihkan pikiran menuju topik dan informasi positif. Kamu berhak membangun ketenangan dan kenyamanan. Bukan membebani diri dengan perasaan tertekan.

6. Kamu juga berhak menyibukkan diri dengan kegiatan produktif

ilustrasi berpikir positif (pexels.com/George Milton

Apa jadinya jika kamu terlalu peduli dengan pembenci sampai melupakan prioritas? Tentu banyak aktivitas penting terbengkalai. Tidak jarang kesempatan emas yang sudah di depan mata terbuang sia-sia. Sekarang tanyakan pada diri sendiri, apakah pola kehidupan seperti ini yang kamu inginkan?

Terdapat alasan supaya kamu tidak memikirkan mereka yang memang benci secara berlebihan. Ingat, kamu juga berhak menyibukkan diri dengan kegiatan produktif. Menambah wawasan dan mengasah keterampilan merupakan aktivitas yang tepat. Jangan biarkan dendam dan kebencian mengambil alih kenyamanan hidup.

Seorang pembenci akan tetap menjadi pembenci. Sejauh apa pun menurut ekspektasi mereka, tidak pernah mendatangkan kepuasan. Jangan sampai kamu mengorbankan waktu dan pikiran untuk orang-orang tersebut. Sebaliknya, kamu berhak membangun kehidupan yang berkualitas dan jauh dari kebencian.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ines Sela Melia
EditorInes Sela Melia
Follow Us