Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Santai, Ini 5 Alasan Kamu Gak Perlu 'Ngoyo' untuk Mengejar Impianmu

Pexels/Juliano Ferreira

Setiap orang pasti memiliki impian yang ingin dicapai dalam hidupnya. Tak jarang beberapa orang menjadi terlalu antusias hingga terkesan 'ngoyo' untuk meraihnya. Kamu harus memikirkannya baik-baik sebelum akhirnya kamu akan merasa capek sendiri. Berikut ini lima alasan kenapa kamu gak perlu 'ngoyo' dalam meraih impianmu!

1. Ambisimu bisa jadi berubah menjadi obsesi, dan ini cukup berisiko

Pexels/Philip Boakye

Ketika kamu terlalu 'ngoyo' dalam meraih impianmu, bisa jadi kamu tidak menyadari bahwa ambisimu sudah berubah menjadi obsesi. Karena kamu akan memaksakan diri untuk meraihnya. Kamu terlalu 'ngoyo', intinya kamu menggebu-gebu ingin mencapainya.

Jika kamu gagal, kamu sudah pasti sangat kecewa. Lalu, risiko mentalpun akan mengincarmu lho. Kamu pasti tidak menyadari kalau pada akhirnya kamu hanya akan dikuasai oleh obsesimu sendiri. Kamu harus waspada ya!

2. Adakalanya kamu harus menikmati proses, bukan fokus pada hasil akhir

Pexels/Hoang Do

Proses itu sangat penting. Dan menikmati proses adalah pembelajaran yang sangat berharga. Jika kamu terlalu 'ngoyo', kamu jadi tidak bisa memaknai setiap perkembangan dirimu. Kamu bahkan tidak terlalu tau seberapa besar perubahan yang telah kamu buat pada dirimu sendiri. 

Kamu jadi sulit introspeksi diri dan sulit berkembang. Kamu bisa saja menjadi stuck dan mati ide pada momen-momen tertentu. Adakalanya kamu harus menikmati proses dan melarutkan diri dalam keadaan. Namun jangan sampai terbawa oleh keadaan. Jadi, gak usah terlalu 'ngoyo', biasa aja! Yang penting konsisten, sudah cukup.

3. Kamu perlu berjuang dengan sehat, jangan menabung penyakit

Pexels/David Whittaker

Sikap yang terlalu 'ngoyo' dalam meraih impian itu bisa memicu berbagai penyakit, baik penyakit fisik maupun penyakit mental. Kamu terus memaksa badanmu bekerja dan terus berpikir mencari cara untuk meraih impianmu. Tidurpun gak nyenyak, kamu cenderung kepikiran apa-apa yang belum sempat kamu selesaikan. Sudah jelas kesehatan fisikmu terancam.

Selain itu, penyakit mental juga ikut mengincarmu, seperti stres, depresi, cemas, gelisah, seperti diburu deadline-mu sendiri. Kalau sudah seperti ini, kamu sama saja menyiksa diri dan menabung penyakit. Yang wajar-wajar aja, deh!

4. Semakin kamu 'ngoyo', sebenarnya kamu akan semakin jauh dari apa yang kamu kejar

Pexels/Juliano Ferreira

Logikanya, semakin kamu 'ngoyo', kamu akan semakin memaksakan diri dan keadaan agar sesuai dengan ekspektasimu. Bisa saja kamu akan berpikir untuk menempuh jalan apapun untuk meraihnya. Yang jelas kamu akan capek sendiri karena yang kamu pikirkan hanya hasil akhir.

Kamu bahkan tidak memikirkan dirimu sendiri. Kamu mengabaikan kesehatan fisik dan mentalmu. Kamu tidak menikmati prosesmu. Sudah jelas kamu hanya akan mengalami kemunduran diri, bukan perkembangan diri. Artinya, hal ini membuat kamu justru semakin jauh dari impianmu. Iya, kan?

5. Percayalah, setiap orang punya waktunya masing-masing untuk sukses meraih impian

Pexels/Anderson Guerra

Setiap orang punya bagiannya masing-masing. Percayalah, bahwa Tuhan telah mengaturnya sedemikian baiknya. Kamu hanya perlu berusaha semampumu, jangan 'ngoyo', dan bersabarlah. Siapapun kamu dan berapapun usiamu, kamu pasti akan punya momen sendiri.

Jangan membandingkan dirimu dengan orang-orang disekitarmu. Terlebih jika mereka telah lebih dulu sukses meraih impiannya. Jangan khawatir, tetaplah berusaha tapi jangan sampai 'ngoyo'!

Itulah lima alasan kenapa kamu gak perlu 'ngoyo' untuk meraih impianmu. Kamu hanya perlu berusaha semampumu dan sebaik yang kamu bisa, itu sudah cukup. Percayalah bahwa Tuhan telah mengatur semuanya dengan baik. Bersabarlah dan tetap semangat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tania Stephanie
EditorTania Stephanie
Follow Us