Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Seseorang Panic Buying, Takut Ketinggalan Tren atau Kehabisan

ilustrasi belanja (pexels.com/Gustavo Fring)

Pernahkah kamu melihat sekelompok orang yang terburu-buru membeli suatu barang, bahkan cenderung memborong di luar batas wajar? Fenomena seperti ini memang sangat mudah dijumpai di lingkungan sekitar. Bahkan tanpa sadar kita juga pernah melakukan hal tersebut.

Fenomena seperti ini biasa disebut dengan panic buying. Tentu saja ini terjadi bukan tanpa sebab. Lantas, apa sajakah yang membuat seseorang pada akhirnya melakukan panic buying? Berikut lima alasannya di bawah ini.

1. Takut jika ada kenaikan harga

ilustrasi belanja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Fenomena membeli banyak barang dalam satu waktu bersamaan memang sudah tidak asing lagi. Apa yang sekiranya ada diborong sampai tanda tak tersisa. Jika kita melihat kembali, tentu fenomena ini terjadi karena alasan tertentu.

Salah satu di antara alasan mengapa seseorang melakukan punic buying yaitu takut jika ada kenaikan harga. Harga berapa pun akan dibeli untuk berjaga-jaga ketika harga naik. Mereka beranggapan dengan cara seperti ini bisa lebih berhemat.

2. Khawatir berhadapan dengan situasi terburuk

ilustrasi belanja (pexels.com/Gustavo Fring)

Setiap dari kita pasti tidak ingin dihadapkan dengan situasi terburuk. Namun demikian, kita juga tidak bisa mencegah hal ini terjadi. Satu-satunya cara yang bisa dilakukan yaitu dengan mengantisipasi jika sewaktu-waktu situasi tersebut datang.

Tapi sayangnya, beberapa orang menanggapi hal ini secara berlebihan. Salah satu diantara alasan mengapa seseorang panic buying yaitu karena khawatir berhadapan dengan situasi buruk tersebut. Baginya, dengan memborong banyak barang bisa menjadi langkah antisipasi yang tepat.

3. Tidak ingin ketinggalan tren

ilustrasi belanja (pexels.com/Gustavo Fring)

Di era sekarang ini, tren bisa menyebar luas dengan cepat. Entah itu tren fashion, tren dari segi teknologi, maupun beragam tren yang lain. Masing-masing orang saling berlomba mengikuti tren yang ada agar tidak dicap ketinggalan zaman.

Tidak ingin ketinggalan tren rupanya menjadi salah satu penyebab mengapa seseorang melakukan panic buying. Mereka membeli sesuatu secara tergesa-gesa dan tanpa pertimbangan panjang karena takut jika tidak bisa lagi mengikuti tren yang ada.

4. Ikut-ikutan

ilustrasi belanja (pexels.com/Gustavo Fring)

Fenomena panic buying memang menarik untuk dibicarakan. Ini menjadi suatu aktivitas yang mudah dijumpai di lingkungan sekitar. Tapi sayangnya, beberapa di antaranya tidak tahu pasti mengapa mereka melakukan hal tersebut.

Ikut-ikutan juga termasuk salah satu alasan mengapa seseorang sering melakukan panic buying. Ia asal mengikuti beberapa orang yang memborong banyak belanjaan dalam satu waktu tanpa tahu apa maksud dan tujuan dari hal tersebut.

5. Takut kehabisan stok

ilustrasi belanja (pexels.com/Anna Shvets)

Memang tidak dapat dimungkiri ada beberapa barang yang sangat penting bagi kehidupan. Namun demikian beberapa orang justru menanggapi hal ini secara berlebihan bahkan tanpa pikir panjang. Mereka diliputi kekhawatiran apabila sewaktu-waktu barang tersebut tidak bisa didapatkan.

Salah satu alasan mengapa seseorang terjebak panic buying yaitu takut kehabisan stok. Padahal kondisi ini semakin memperparah situasi. Akibat fenomena panic buying, bisa jadi justru memicu kelangkaan besar.

Fenomena panic buying memang bisa dijumpai dengan mudah. Jika kamu pernah melakukan panic buying, kira-kira apa yang menjadi alasanmu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Dwi Rohmatusyarifah
EditorDwi Rohmatusyarifah
Follow Us