Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Seseorang Selalu Mencari Perhatian, Biar Makin Paham

ilustrasi suasana bekerja (pexels.com/Ivan Samkov)
ilustrasi suasana bekerja (pexels.com/Ivan Samkov)

Terkadang, seseorang terus-menerus mencari perhatian dari orang lain dalam berbagai situasi dan lingkungan. Motivasi di balik perilaku ini dapat bervariasi dari individu ke individu, tetapi seringkali melibatkan kebutuhan akan validasi, pengakuan, atau penguatan diri.

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi lima alasan utama mengapa seseorang selalu mencari perhatian, mulai dari kekurangan rasa percaya diri hingga kebutuhan akan koneksi emosional. Melalui pembahasan ini kita akan bisa lebih memahami berbagai karakter di sekitar kita untuk kehidupan yang lebih damai. Berikut ulasannya.

1.Kekurangan rasa percaya diri

ilustrasi suasana diskusi (pexels.com/Kindel Media)
ilustrasi suasana diskusi (pexels.com/Kindel Media)

Salah satu alasan utama mengapa seseorang selalu mencari perhatian adalah karena mereka mungkin memiliki kekurangan dalam rasa percaya diri. Individu yang merasa tidak aman atau tidak yakin tentang nilai mereka sendiri cenderung mencari validasi dari orang lain untuk membenarkan perasaan mereka tentang diri mereka sendiri.

Mereka mungkin merasa perlu untuk mendapatkan perhatian dan pujian dari orang lain sebagai cara untuk merasa lebih berharga atau diterima. Kekurangan rasa percaya diri ini dapat berkembang dari pengalaman masa lalu atau persepsi yang negatif tentang diri sendiri yang mungkin telah terbentuk dari interaksi sosial sebelumnya.

2.Kebutuhan akan penguatan diri

ilustrasi suasana bekerja (pexels.com/Gustavo Fring)
ilustrasi suasana bekerja (pexels.com/Gustavo Fring)

Seseorang yang selalu mencari perhatian mungkin juga memiliki kebutuhan yang kuat akan penguatan diri dari orang lain. Mereka mungkin mencari dukungan atau persetujuan dari orang lain sebagai cara untuk meningkatkan rasa harga diri dan merasa lebih berdaya.

Ketika mereka menerima perhatian atau pujian dari orang lain, hal ini dapat memberi mereka dorongan emosional yang mereka perlukan untuk merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri. Namun, karena penguatan diri ini berasal dari luar, mereka mungkin terus-menerus mencari perhatian untuk mempertahankan perasaan positif tentang diri mereka sendiri.

3.Rasa terisolasi atau kesepian

ilustrasi suasana bekerja (pexels.com/MART PRODUCTION)
ilustrasi suasana bekerja (pexels.com/MART PRODUCTION)

Seseorang yang terus-menerus mencari perhatian juga mungkin merasa terisolasi atau kesepian dalam kehidupan mereka. Mereka mungkin mengalami kekurangan koneksi emosional atau dukungan sosial dari orang lain, sehingga mencari perhatian sebagai cara untuk mengisi kekosongan ini.

Dengan mendapatkan perhatian dari orang lain, mereka mungkin merasa lebih terhubung atau lebih diterima dalam lingkungan sosial mereka. Namun, karena perhatian ini mungkin hanya bersifat sementara, kebutuhan akan koneksi emosional yang lebih dalam mungkin tetap tidak terpenuhi.

4.Ketidakpuasan terhadap diri sendiri

ilustrasi pria putus asa (pexels.com/Craig Adderley)
ilustrasi pria putus asa (pexels.com/Craig Adderley)

Orang yang selalu mencari perhatian juga mungkin merasa tidak puas dengan diri mereka sendiri atau kehidupan mereka secara keseluruhan. Mereka mungkin mencari konfirmasi dari orang lain bahwa mereka sukses, menarik, atau berharga sebagai cara untuk mengatasi perasaan ketidakpuasan atau ketidakpastian tentang diri mereka sendiri. Meskipun mereka mungkin memiliki pencapaian atau kesuksesan yang nyata, mereka mungkin masih merasa tidak puas dan terus-menerus mencari perhatian sebagai cara untuk mengatasi rasa ketidakpuasannya.

5.Kurangnya perhatian atau dukungan di masa lalu

ilustrasi wanita sedang berpikir (pexels.com/Sora Shimazaki)
ilustrasi wanita sedang berpikir (pexels.com/Sora Shimazaki)

Akhirnya, seseorang yang selalu mencari perhatian mungkin telah mengalami kurangnya perhatian atau dukungan di masa lalu, yang dapat memengaruhi perilaku mereka di masa dewasa. Mungkin ada pengalaman masa kecil atau hubungan interpersonal yang menyebabkan mereka merasa tidak dihargai atau tidak didengar. Sebagai hasilnya, mereka mungkin mencari perhatian secara terus-menerus sebagai cara untuk mengisi kekosongan ini atau untuk membuktikan nilai mereka kepada diri sendiri dan orang lain.

Mencari perhatian secara terus-menerus dapat berasal dari berbagai faktor, termasuk kekurangan rasa percaya diri, kebutuhan akan penguatan diri, rasa terisolasi atau kesepian, ketidakpuasan terhadap diri sendiri, dan kurangnya perhatian atau dukungan di masa lalu. Meskipun perilaku ini mungkin memberikan penghargaan sosial atau emosional yang sementara, seringkali tidak memberikan solusi jangka panjang untuk masalah yang mendasarinya.

Penting untuk mengenali dan memahami motif di balik perilaku seseorang yang selalu mencari perhatian, dan jika perlu, mencari bantuan profesional untuk mengatasi masalah yang mendasarinya. Dengan pemahaman dan dukungan yang tepat, individu dapat memperbaiki kepercayaan diri dan membangun hubungan yang lebih sehat dengan orang lain.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fajar Laksmita
EditorFajar Laksmita
Follow Us