5 Alasan untuk Berani Mengejar Mimpi yang Terasa Paling Menakutkan

- 'Menakutkan' cuma opini otak kamu yang suka bikin drama
- Mimpi yang gak bikin jantung berdebar mungkin kurang layak kamu kejar
- Gagal itu juga tanda kamu sedang berprogres
Ada berbagai hal yang ingin kamu lakukan, banyak rencana yang udah kamu susun. Mimpi terasa mudah dan nyaman untuk dikejar, sebagian lainnya membuatmu menyimpan seribu keraguan. Meskipun tak jarang, ketakutan itu cuma muncul dari pikiranmu sendiri, bukan dari pengalaman nyata. Otak suka banget bikin bikin cerita buruk yang bikin kamu gak yakin sama kapabilitasmu.
Kamu gak selalu tahu seberapa kuat kamu sebenarnya. Awalnya mikir gak bisa, eh, tiba-tiba udah selesai aja. Hidup ini terlalu singkat untuk dilewati dengan ketakutan yang gak jelas asalnya. Penting buat kamu mengenali apa yang mencegah kamu untuk maju. Apakah ada kondisi yang gak memungkinkan? Atau apakah kamu sebenarnya gak benar-benar yakin sama mimpimu?
Kalau alasannya cuma karena keinginanmu terasa out of reach, mungkin kamu harus coba kasih dirimu kesempatan untuk mencoba dulu. Berikut lima alasan untuk justru mengejar mimpi yang kamu anggap paling menakutkan.
1. ‘Menakutkan’ cuma opini otak kamu yang suka bikin drama

Lingkungan tempat kamu dibesarkan berpengaruh lebih besar dari yang kamu bayangkan. Ketika kamu merasa takut, seringkali itu bukan karena situasi sebenarnya yang berbahaya. Melainkan skenario asing yang belum pernah kamu alami di lingkunganmu sebelumnya. Menjadi berbeda tentu terasa lebih mengerikan karena kamu gak bisa memprediksi risiko yang mungkin terjadi secara pasti. Tapi, kalau kamu coba lihat secara objektif, hal yang kamu takutkan seringnya gak seseram itu. Jangan langsung percaya sama suara takut di kepala. Coba deh ambil langkah kecil untuk membuktikan sendiri, apakah ketakutan itu benar-benar ada atau cuma ilusi dari pikiranmu. Bedakan antara risiko yang layak kamu pertimbangkan dan rasa pesimis yang gak beralasan.
2. Mimpi yang gak bikin jantung berdebar mungkin kurang layak kamu kejar

Kata Najwa Shihab, jangan pernah takut untuk punya mimpi yang bikin kamu deg-degan. Karena kalau gak terasa besar, mungkin artinya mimpimu kurang layak untuk dikejar. Mimpi besar selalu punya unsur ketidakpastian dan tantangan yang bikin kamu keluar dari zona nyaman. Kalau kamu cuma ngejar sesuatu yang mudah, kamu gak bakal merasakan pertumbuhan dan perkembangan diri. Rasa gugup itu wajar karena kamu sedang menguji batas kemampuanmu sendiri. Jadi, jangan takut sama deg-degan yang kamu rasakan, karena itu justru sinyal bahwa kamu sedang di jalur yang benar. Mengejar mimpi, baik besar maupun kecil, pasti tetap mengorbankan energi, mental, bahkan uang. Kalau sama-sama harus ‘membayar’, kenapa gak coba mengejar hasil yang paling kamu inginkan?
3. Gagal itu juga tanda kamu sedang berprogres
.jpg)
Sering kali kita menganggap kegagalan sebagai akhir dari segalanya, padahal sebenarnya kegagalan justru tanda bahwa kamu sedang bergerak maju. Kalau kamu gak pernah gagal, besar kemungkinan kamu cuma berada di zona nyaman tanpa tantangan berarti. Gagal adalah bagian dari proses belajar dan pertumbuhan. Dari kegagalan, kamu belajar mengenal batas kemampuanmu, tahu apa yang harus diperbaiki, dan menemukan cara baru untuk terus maju. Jadi, jangan takut gagal sampai membuatmu berhenti mencoba. Kegagalan hanyalah another outcome, gak beda jauh dengan keberhasilan. Di banyak kondisi, gagal dan berhasil cuma tergantung pada cara pandang.
4. Rasa takut yang kamu tahan sekarang adalah keberanian baru untuk besok

Banyak yang salah paham soal keberanian. Berani bukan berarti kamu gak merasa takut, melainkan kamu tetap maju meski rasa takut itu ada. Rasa takut memang wajar dan manusiawi. Tapi kalau kamu biarkan rasa itu menghalangimu, kamu gak akan pernah maju. Keberanian tumbuh dari kebiasaan mengambil langkah kecil meski takut sampai lama-kelamaan rasa itu berkurang. Jadi, jangan tunggu sampai kamu merasa seratus persen siap atau bebas dari takut. Gak akan ada habisnya. Mulailah sekarang juga dengan langkah kecil, karena dari situ kamu bisa belajar dan tumbuh menjadi lebih berani. Langkah pertama itu selalu yang paling sulit, tapi juga yang paling krusial.
5. Menyesal karena gak nyoba itu jauh lebih menyeramkan

Bayangkan suatu saat nanti kamu terjebak dalam pemikiran “what if…”. Gambaran tentang kehidupan lain yang kamu lepaskan akan terus terbayang-bayang. Penyesalan akan makin terasa saat kamu lihat ada orang yang sukses mengejar mimpinya yang mirip dengan milikmu. Rasa iri bercampur kesal pada diri sendiri akan muncul, bukan karena mereka berhasil, tapi karena kamu sadar dulu pernah punya peluang yang sama.
Itulah kenapa mencoba jauh lebih melegakan dibanding membiarkan rasa takut mengikat. Meskipun hasilnya gak selalui sesuai pengorbanan dan harapan, paling tidak kamu gak terus menyimpan rasa penasaran. Ada kebanggaan tersendiri ketika menyadari bahwa apa pun yang terjadi, kamu pernah memberi kesempatan pada dirimu untuk melangkah. Karena pada akhirnya, kegagalan cuma luka sementara.
Berani mencoba, meskipun takut, adalah cara terbaik agar kamu membuka peluang baru yang selama ini mungkin kamu anggap gak mungkin. Tuhan gak menanamkan keinginan dalam hatimu tanpa ada keyakinan bahwa kamu bisa mewujudkannya. Meski terdengar klise, tapi tugas manusia memang cuma berusaha dan yakin bahwa Tuhan akan mengurus sisanya, kan?