Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Amalan Saat Mudik, Salat Sunah hingga Doa Pergi Jauh

ilustrasi sedang melakukan salat (pexels.com/Thirdman)
Intinya sih...
  • Mudik menjadi momen Idul Fitri tanpa terpisahkan
  • Beramal saat mudik, mulai dari pamitan hingga salat sunah
  • Bacalah doa keluar rumah dan bepergian jauh, serta lakukan salat safar

Mudik menjadi satu hal yang tak terpisahkan dari momen Idul Fitri. Para perantau berbondong-bondong mudik ke kampung halaman jelang Lebaran demi bisa merayakan hari kemenangan bersama keluarga besar.

Ada lima amalan yang bisa dilakukaan saat mudik, dari membaca doa bepergian hingga mengerjakan salat sunah. Mari simak selengkapnya dan raih lebih banyak keberkahan dalam perjalanan mudikmu.

1. Berpamitan pada orang-orang terdekat

ilustasi berjabat tangan (pexels.com/Gustavo Fring)

Rasulullah SAW mengajarkan untuk berpamitan kepada orang-orang terdekat sebelum bepergian jauh. Anjuran ini tercantum dalam sebuah hadis riwayat:

Dari Musa bin Wardan berkata; Abu Hurairah berkata kepada seorang laki-laki: “Kemarilah, saya akan mengucapkan selamat tinggal (berpamitan) kepadamu sebagaimana Rasulullah SAW mengucapkan selamat tinggal kepadaku, atau sebagaimana Rasulullah SAW mengucapkan selamat tinggal; aku titipkan engkau kepada Allah yang tidak menyia-nyiakan titipan-Nya”.

Sebelum berangkat mudik, ada baiknya berpamitan terlebih dahulu kepada kerabat, tetangga, juga teman. Jika memungkinkan, berjabat tanganlah dan mengucap salam serta saling mendoakan dalam keselamatan.

2. Membaca doa keluar rumah

ilustrasi berdoa (unsplash.com/Masjid Pogung Dalangan)

Sebelum berangkat mudik, bacalah doa keluar rumah yang lafalnya sebagai berikut,

Bismilahi tawakaltu alaallahi laa haula wa laa quwwata illa billah

Artinya: "Dengan nama Allah aku bertawakal kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan izin Allah."

Rasulullah SAW mengajarkan untuk membaca doa di atas sebelum bepergian jauh, seperti yang tercantum dalam hadis riwayat Abu Daud no. 4431, sebagai berikut:

Dari Anas bin Malik bahwa Nabi SAW bersabda: “Jika seorang laki-laki keluar dari rumahnya lalu mengucapkan: ‘Bismilahi tawakaltu alaallahi laa haula wa laa quwwata illa billah (Dengan nama Allah aku bertawakal kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan izin Allah). ‘ Beliau bersabda: “Maka pada saat itu akan dikatakan kepadanya, ‘Kamu telah mendapat petunjuk, telah diberi kecukupan dan mendapat penjagaan’, hingga setan-setan menjauh darinya. Lalu setan yang lainnya berkata, “Bagaimana (engkau akan mengoda) seorang laki-laki yang telah mendapat petunjuk, kecukupan dan penjagaan.”

3. Membaca doa bepergian

ilustrasi berdoa (unsplash.com/Masjid Pogung Dalangan)

Setelah membaca doa keluar rumah, bacalah juga doa bepergian jauh, sebagai berikut:

Allāhumma bika asta‘īnu, wa ‘alaika atawakkalu. Allāhumma dzallil lī ṣu‘ūbata amrī, wa sahhil ‘alayya masyaqqata safarī, warzuqnī minal khairi mim mā aṭlubu, waṣrif ‘annī kulla ṣyarr, rabbiṣ-raḥlī ṣadrī wa yassir lī amrī

Artinya: "Ya Allah, kepada-Mu aku memohon pertolongan dan kepada-Mu aku berpasrah. Ya Allah, ringankan kesulitan pada urusanku, mudahkanlah kendala perjalananku, karuniakanlah kebaikan bagiku melebihi apa yang kuminta, palingkanlah segala keburukan dariku. Tuhanku, lapangkanlah hatiku dan mudahkanlah urusanku.”

4. Mengerjakan salat safar

ilustrasi shalat (pexels.com/Michael Burrows)

Rasulullah SAW juga menganjurkan untuk mengerjakan salat safar sebelum bepergian jauh. Salat safar hukumnya sunah dan dikerjakan sebanyak dua rakaat. Anjuran ini tercantum dalam hadis riwayat Thabrani:

Dari Ibnu Mas’ud, pernah datang seorang laki-laki kepada Rasulullah SAW dan berkata: “Ya Rasulullah, saya hendak pergi ke Bahrain untuk urusan dagang”. Lalu Rasulullah menyuruh orang itu: “Pergilah salat 2 rakaat.”

Dalam hadis Thabrani lainnya juga disebutkan:

Dari Mukmin bin Miqdad menceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah berkata: “Tidaklah sesuatu yang sangat utama bagi seseorang yang hendak meninggalkan sesuatu pada keluarganya melebihi salat 2 rakaat yang di tengah mereka kalau ia hendak bepergian.”

Bacaan niat salat safar dan artinya sebagai berikut:

Ushalli sunnata li iradatis-safari rakataini lillahi ta'ala

Artinya: "Aku berniat salat sunah karena hendak bepergian dua rakaat karena Allah ta'ala."

5. Menjamak salat wajib dengan jamak qasar

ilustrasi shalat (pexels.com/Michael Burrows)

Salat wajib lima waktu tidak boleh ditinggalkan meski tengah menempuh perjalanan mudik. Allah SWT memudahkan hamba-Nya dengan memberi izin untuk menjamak salat wajib atau menjamak qasar, di mana salat yang berjumlah empat rakaat bisa dikerjakan sebanyak dua rakaat saja.

Hal ini tercantum dalam hadis riwayat Abu Daud no. 1056:

Dari Ibnu Abbas, dia berkata: “Allah Ta’ala telah mewajibkan salat lewat lisan Nabi kalian ketika menetap (tidak bepergian) sebanyak empat rakaat, di waktu bepergian dua rakaat dan dalam kondisi takut (dalam perang) satu rakaat.”

Itu tadi lima amalan yang bisa dikerjakan saat mudik. Mendekatkan diri pada Allah SWT sepanjang perjalanan akan membuat hatimu lebih tenang dan mendatangkan pahala.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Tarmizi Murdianto
Dian Septi Arthasalina
Muhammad Tarmizi Murdianto
EditorMuhammad Tarmizi Murdianto
Follow Us