Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Crab Mentality? Sikap Iri Terhadap Kesuksesan Orang

ilustrasi mendapat apresiasi (pexels.com/Theo Decker)
ilustrasi mendapat apresiasi (pexels.com/Theo Decker)
Intinya sih...
  • Crab mentality adalah istilah untuk sikap iri hati terhadap kesuksesan orang lain, dimana seseorang mencoba menghalangi kesuksesan orang lain.
  • Sifat ini berasal dari perasaan tidak aman dan ketakutan yang mendalam, serta hanya fokus pada pencapaian orang lain.
  • Tanda-tanda seseorang memiliki crab mentality antara lain sering berbicara negatif tentang kesuksesan orang lain, tidak suka dengan pencapaian orang lain, dan selalu membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernahkah kamu mendengar istilah crab mentality? Singkatnya, crab mentality atau mentalitas kepiting adalah istilah yang menggambarkan sikap iri hati terhadap kesuksesan orang lain.

Sebenarnya, merasa iri ketika melihat orang lain sukses merupakan hal yang wajar, kok. Namun jika kamu sampai merasa tidak terima dan berusaha untuk menjatuhkan orang tersebut agar memiliki nasib yang sama denganmu, maka itu adalah perilaku yang tidak baik dan bisa jadi kamu memiliki sifat crab mentality.

Lantas, apa itu crab mentality? Dilansir dari berbagai sumber, yuk cari tahu penjelasan selengkapnya di sini!

1.Mengenal istilah crab mentality

ilustrasi hewan kepiting (pexels.com/Summer Li)
ilustrasi hewan kepiting (pexels.com/Summer Li)

Dilansir Psychology Today, seorang profesor emerita manajemen di California State University East Bay dan penulis Habits of a Happy Brain, Loretta Graziano Breuning, Ph.D., menjelaskan, bahwa crab mentality atau juga disebut sebagai ‘sindrom kepiting dalam ember’ merupakan istilah yang merujuk pada perilaku sekumpulan kepiting ketika berada di dalam ember. Di mana, jika ada salah satu kepiting berusaha naik dan ingin keluar dari ember, kepiting lainnya akan mencapit dan menarik kepiting tersebut agar kembali masuk ke dalam ember.

Perilaku alamiah kepiting itu yang kemudian menjadi dasar istilah crab mentality. Selain itu, jika dianalogikan pada manusia, perilaku tersebut dimaknai sebagai sikap egois atau iri hati terhadap kesuksesan orang lain, yang mendorong seseorang untuk mencoba menghalangi berbagai upaya kesuksesan yang dikerahkan orang lain.

Dilansir Calm Clinic, Emily Mendez, MS, Ed.S., seorang konselor pendidikan, penulis kesehatan mental, dan mantan terapis, menuliskan, bahwa crab mentality umumnya berasal dari perasaan tidak aman dan ketakutan yang mendalam, sehingga memicu pola pikir ‘jika aku tidak bisa mendapatkan apa yang aku mau, maka kamu pun tidak bisa’. Lebih lanjut, Mendez menerangkan bila sifat ini adalah sifat yang toxic. Selain merugikan orang lain, crab mentality juga bisa merugikan diri sendiri.

Hal yang terpenting adalah crab mentality atau mentalitas kepiting hanya terfokus pada pencapaian orang lain, sehingga kita tidak bisa melihat dan menyadari masalah dalam diri sendiri. Di samping itu, sifat ini cenderung membuat seseorang lebih senang ketika melihat orang lain gagal, dibandingkan tetap berusaha mengembangkan potensi diri.

2.Faktor pemicu munculnya crab mentality

ilustrasi iri terhadap pencapaian orang lain (freepik.com/benzoix)
ilustrasi iri terhadap pencapaian orang lain (freepik.com/benzoix)

Penting diketahui, bahwa crab mentality kerap terjadi di berbagai kelompok masyarakat. Mulai dari lingkungan yang cenderung kompetitif, seperti di tempat kerja sampai di lingkungan keluarga, pertemanan, dan hubungan asmara.

Menurut Mendez, manusia secara alami memang cenderung hidup berkelompok. Pengelompokkan tersebut umumnya dibedakan atas beberapa golongan, mulai dari status sosial ekonomi, tingkat pendidikan, hingga penampilan. Ketika seseorang menjadi bagian dari salah satu kelompok tersebut, orang-orang di dalam kelompok itulah yang paling ia perhatikan karena adanya rasa kesetaraan dan saling memiliki.

Namun, rasa takut yang mendalam mulai muncul ketika salah satu anggota kelompok berusaha naik untuk mencapai tempat yang lebih tinggi. Ketika melihat salah satu anggota kelompok meraih kesuksesan, itu lebih menyakitkan dibanding menyaksikan selebriti atau orang asing sukses. Sebab, mereka adalah orang luar yang tidak pernah berada dalam kelompok yang sama.  

“Itu sebabnya banyak orang sukses terkejut ketika mengetahui bahwa orang asing sering kali lebih mendukung kesuksesan mereka dibandingkan teman dekat atau keluarga. Hal ini terjadi karena rasa sakit hati muncul ketika seseorang dari kelompok yang sama mulai meraih pencapaian yang lebih tinggi,” imbuh Mendez.

Kemudian, Mendez memaparkan, bahwa faktanya orang yang memiliki crab mentality merasa tidak nyaman ketika orang terdekat mereka mulai menunjukkan kemajuan yang lebih besar. Meskipun mereka peduli dan ingin melihat temannya sukses, tetapi seseorang dengan crab mentality sebenarnya juga tidak rela jika kesuksesan yang diraih orang tersebut melampaui pencapaian dirinya.  

3.Tanda seseorang mengalami crab mentality

ilustrasi seorang perempuan menunjuk dengan raut wajah tak senang (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi seorang perempuan menunjuk dengan raut wajah tak senang (pexels.com/RDNE Stock project)

Crab mentality atau mentalitas kepiting termasuk salah satu sikap yang buruk, bahkan telah disebutkan bahwa sikap ini masuk ke dalam kategori toxic, sehingga harus dihindari. Crab mentality merupakan bentuk persaingan yang tidak sehat.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui tanda-tanda yang menunjukkan seseorang memiliki mentalitas kepiting ini. Dilansir Effectiviology, seorang penulis yang meraih gelar doktor dari Cambridge University, Dr. Itamar Shatz, menyebutkan beberapa tanda seseorang mengalami crab mentality, di antaranya:

  • Sering berbicara negatif tentang kesuksesan orang lain.
  • Cenderung tidak suka ketika orang lain memiliki pencapaian.
  • Memandang bahwa pencapaian orang lain didapat dari cara yang tidak baik atau keberuntungan semata.
  • Suka mengeluh dan mengkritik terus-menerus, sering kali tidak didukung dengan upaya mencari solusi.
  • Selalu membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
  • Tidak menghargai usaha yang dilakukan oleh orang lain.

4.Cara mengatasi crab mentality pada diri sendiri

ilustrasi memiliki sifat iri (pexels.com/MART PRODUCTION)
ilustrasi memiliki sifat iri (pexels.com/MART PRODUCTION)

Merasa iri terhadap pencapaian orang lain itu wajar. Namun, penting diingat agar mengubah perasaan tersebut menjadi motivasi untuk bergerak maju, bukan malah membuatmu ingin menjatuhkan orang lain.

Pahamilah bahwa mereka yang ingin menggapai level lebih tinggi sedang berupaya untuk bertahan hidup. Tentu ini dapat mengingatkanmu agar bisa membayangkan, bagaimana rasanya jika kamu ingin maju dan meraih kesuksesan, tetapi orang-orang di sekitarmu justru berusaha menahanmu?

Oleh karena itu, jika kamu merasa memiliki sikap crab mentality, berikut ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar dapat mengatasinya:

1. Kenali dan akui sikap crab mentality yang ada di dalam dirimu

Mengenali dan mengakui sikap crab mentality bisa dilakukan dengan mencari tahu ciri-ciri orang yang memiliki sifat crab mentality. Mengakui bahwa kamu memiliki sifat tersebut merupakan langkah awal untuk membantu menemukan strategi dalam mengatasinya.

2. Alih-alih cemburu, lebih baik berikan dukungan dan bantuan

Salah satu ciri orang sukses adalah kemampuan untuk menjaga hubungan dengan baik. Ketika kamu membantu dan mendukung orang lain, kamu sedang menciptakan semangat timbal balik, di mana orang lain yang kamu bantu akan dengan senang hati membantumu juga. Dengan fokus membantu orang lain menggapai mimpi mereka, ini menunjukkan bahwa kamu juga memiliki kepercayaan diri yang cukup untuk mencapai tujuan tanpa perlu menjatuhkan orang lain.

3. Dorong pikiran positif

Crab mentality muncul diawali dengan pikiran negatif. Oleh karenanya, agar bisa menghilangkan sifat ini, beri dorongan pada diri sendiri untuk selalu berpikir positif. Misal, daripada terobsesi dengan apa yang dilakukan atau dicapai orang lain, lebih baik fokus pada tujuan dan kemajuan diri sendiri. Selain itu, daripada merasa kesal dan meremehkan pencapaian orang lain, kamu bisa mencoba mengambil pelajaran positif dari mereka agar bisa sukses seperti mereka.

4. Tetapkan tujuan

Kebanyakan orang sering menjadi iri saat melihat orang lain berhasil mencapai tujuannya, sementara ia masih berjuang melawan kebingungan dan kelelahan akibat kurang motivasi dalam mengerjar impian. Karena itu, jika kamu memiliki visi di dalam hidupmu, maka kamu bisa mulai membuat rencana tujuan yang realistis dan terukur untuk meraih visi tersebut.

Hal ini bisa menjadi sumber motivasi yang kuat. Sehingga ketika kamu menyaksikan kesuksesan orang lain, itu akan menjadi dorongan bagimu untuk meraih kesuksesan juga, bukan malah membuatmu menyerah.

5.Tips menghindari orang dengan crab mentality

ilustrasi bekerja (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi bekerja (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Tidak dapat dipungkiri, dalam kehidupan ini kamu mungkin akan menemukan orang dengan sikap crab mentality, baik di lingkungan kerja, pertemanan, atau sekolah. Berada dalam kelompok yang berisi orang-orang yang memiliki sifat seperti ini bisa membuat kamu merasa rendah diri dan selalu tertekan.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara menghindari orang-orang dengan sikap crab mentality agar kamu dapat meraih kesuksesan yang kamu impikan. Dilansir Psychology Today dan Effectiviology, berikut beberapa tipsnya:

1. Tetap gigih dengan pendirianmu

Salah satu cara agar tidak terpengaruh dengan orang yang memiliki sikap crab mentality adalah tetap gigih dengan pendirianmu. Menurut Breuning, saat orang lain memandang negatif usaha yang kamu lakukan, sebaiknya kamu tidak mudah terhasut dengan apa yang mereka katakan.

Meskipun kamu mungkin menyambut baik saran dan kritikan mereka, tetapi ingatlah bahwa kamu tidak harus mengikuti mereka. Hal ini karena yang paling memahami kebutuhanmu adalah diri kamu sendiri. Jadi, tetap fokus pada tujuanmu dan jangan hiraukan komentar negatif dari orang-orang yang ingin membuatmu jatuh.

2.  Terus tingkatkan nilai diri sendiri

Rasa percaya diri yang rendah dapat memicu keterpurukan. Oleh sebab itu, penting untuk terus meningkatkan kemampuan diri agar rasa percaya dirimu semakin besar. Misalnya, dengan mempelajari keterampilan baru dan memperdalam kemampuan yang sudah dimiliki. Dengan begini, kamu tidak akan mudah kehilangan kepercayaan diri saat mendapati komentar negatif dari orang lain.

3. Berbesar hati untuk memaafkan

Bagaimanapun seseorang tidak bisa mengendalikan orang lain atau mengubah orang lain agar sesuai dengan yang kita inginkan. Walau perilaku mereka yang memiliki sifat crab mentality sering membuatmu sedih, tetapi ingatlah untuk tetap memaafkan kesalahan mereka.

Memaafkan bukan berarti menerima bahwa tindakan mereka benar, tetapi ini adalah cara terbaik yang bisa dilakukan untuk melindungimu dari pikiran dan perasaan negatif. Dengan memaafkan, kamu juga bisa fokus pada kemajuan diri tanpa terus terjebak dalam rasa sakit hati.

4. Bergaul dengan kelompok yang positif

Sikap crab mentality bisa muncul karena orang-orang di sekitar juga memiliki sifat yang sama. Oleh sebab itu, penting untuk memilah dan memilih dengan siapa kamu akan berteman. Bergabunglah dengan orang-orang yang dapat memberikan dampak positif di dalam hidupmu, bersedia mendukungmu melangkah maju, serta tidak segan memberikan nasihat saat kamu melakukan kekeliruan. Sebab, menjalin hubungan dengan orang-orang yang positif dan suportif, tentu akan membawa banyak manfaat bagi semua orang yang terlibat di dalamnya.

Demikianlah penjelasan mengenai crab mentality yang merupakan sikap iri terhadap kesuksesan orang lain. Dengan fokus meningkatkan kemampuan diri dan saling mendukung, kamu bisa tumbuh dan meraih sukses bersama.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Tarmizi Murdianto
Delvia Y Oktaviani
Muhammad Tarmizi Murdianto
EditorMuhammad Tarmizi Murdianto
Follow Us