Apa itu People Pleaser? Berikut Tanda dan Cara Mengatasinya

Setiap orang pasti punya kecenderungan untuk membahagiakan orang lain, terutama orang yang mereka sayang. Tapi bagaimana jika keinginan ini begitu besar sampai mengorbankan diri sendiri? Perilaku tersebut sudah bukan masuk dalam hal baik lagi, karena itu dapat berdampak buruk bagi diri sendiri.
Perilaku inilah yang kerap disebut dengan people pleaser. Sebuah istilah yang makin berkembang seiring perkembangan diri manusia juga. Menjalani kehidupan sebagai seorang people pleaser bukanlah hal yang menyenangkan, maka dari itu perlu diwaspadai. Untuk mengenal lebih dalam, simak tanda dan cara berhenti jadi people pleaser di sini.
1. Apa itu people pleser?

Belakangan people pleaser menjadi istilah yang cukup populer. Tapi tahukah kamu apa itu people pleaser? Secara umum, istilah ini diartikan sebagai sikap seseorang yang berusaha untuk selalu menyenangkan orang lain, bahkan dengan mengorbankan dirinya sendiri. Bahasa sederhananya yang paling banyak digunakan adalah gak enakan.
Orang-orang seperti ini menganggap bahwa kebutuhan dan keinginan mereka sendiri dianggap tidak penting. Maka dari itu, mereka berusaha mengubah kepribadian tergantung dengan orang-orang yang ditemuinya. Bisa dibilang seorang people pleaser tidak punya kepribadian yang otentik karena selalu berubah tergantung dengan siapa berinteraksi.
People pleaser berbeda dengan orang yang baik ataupun bermurah hati. Seorang yang baik akan menolong orang lain tapi juga menyeimbangkan dengan kebaikan dirinya sendiri. Meraka tidak berkorban sejauh itu hanya untuk membuat orang lain bahagia. Hal ini karena orang yang baik punya prioritas dan batasan yang sudah ditetapkan sendiri.
2. Tanda seorang people pleaser

Tanda yang paling terlihat dari seorang people pleaser adalah sulit menolak ajakan orang lain. Mereka tidak bisa mengatakan 'tidak' padahal punya prioritas sendiri yang ingin dilakukan. Berikut ini tanda yang dapat dikenali pada seorang people pleaser.
- Merasa tidak berhak menerima pujian padahal yang dikerjakan adalah hal baik
- Membutuhkan validasi orang lain agar dirinya merasa berharga
- Sering meminta maaf untuk hal-hal yang tidak perlu
- Saking seringnya mengutamakan orang lain, people pleaser jarang meluangan waktu untuk diri sendiri
- Merasa memiliki tanggung jawab terhadap perasaan orang lain
- Khawatir berlebihan jika orang lain marah
- Tidak bisa berempati terhadap diri sendiri, baik saat sedang bahagia maupun marah
- Mengabaikan pendapat pribadi dan selalu setuju dengan pendapat orang lain
3. Cara berhenti jadi people pleaser

People pleaser bukanlah kepribadian yang baik jika diterus-teruskan. Seorang dengan kepribadian seperti ini akan mengalami berbagai masalah, di antaranya stres dan kehilangan jati diri. Hal ini karena mereka selalu merasa bertanggung jawab atas pendapat orang lain.
Maka dari itu, jika kamu seorang people pleaser berikut ini hal yang dapat dilakukan untuk mengehentikannya.
- Bersikap tegas pada diri sendiri dan orang lain
Seorang dengan kepribadian people pleaser tidak akan bisa berhenti jika tidak bersikap tegas. Pertama adalah tegas kapada diri sendiri dengan punya prinsip dan tidak mudah terombang-ambing. Lalu mulailah bersikap tegas kepada orang lain, agar mereka juga menghargai kita.
- Berlatih mengucapkan 'tidak'
Secara teori memang mudah meminta untuk mengucapkan tidak, tapi pada kenyataannya tidak semudah itu. Kamu memang butuh keberanian lebih, maka dari itu mulailah dari sekarang. Belajar menolak secara halus dengan mengulur waktu tersebih dahulu, lalu katakan tidak dengan alasan yang jelas.
- Belajar menerima masa lalu
Masa lalu merupakan bagian dalam hidup yang tidak dapat dipisahkan. Maka dari itu mulailah belajar untuk menerima masa lalu, hal ini agar kamu bisa merasa lega untuk menjalani hidup di masa depan. Kamu juga akan merasa lebih percaya diri dan terhindar dari sikap people pleaser.
- Berpikir terlebih dahulu sebelum melakukan sesuatu dengan orang lain
Sebenarnya tidak salah seorang memiliki pemikiran cepat dalam mengambil keputusan, selama yang dilakukan tidak merugikan siapapun. Tapi bagi people pleaser perlu berpikir terlebih dahulu, terutama saat melibatkan orang lain misal ajakan tertentu. Hal ini untuk menghindari kerugian yang bisa saja muncul.
- Jangan meminta maaf untuk hal yang tidak perlu
Sikap untuk meminta maaf jika salah memang harus dimiliki setiap orang. Tapi meminta maaf juga harus ada konteksnya, lakukan jika benar-benar melakukan kesalahan dan bukan meminta maaf untuk hal yang gak perlu. Jika kamu melakukannya, ini akan menjatuhkan dirimu sendiri.
- Belajar untuk self love
Saat ini sudah banyak pembahasan mengenai self love, keadaan di mana seseorang bisa percaya dan menerima diri sendiri. Untuk berhenti menjadi people pleaser, kamu perlu belajar untuk self love. Kamu berharga dan sama berharganya dengan orang lain, maka dari itu jangan ragu mengakui itu.
Kalau kamu relate dengan pembahasan kali ini, maka bisa jadi kamu juga mengalaminya. Hanya saja selama ini kamu tidak menyadari karena terlalu sibuk merasa gak enak dengan orang lain. Padahal belum tentu orang lain sepeduli itu dengan sikap kita padanya, jadi jangan diterus-teruskan, ya!