Sedang Viral, Apa itu Suster Karmel dalam Agama Katolik?

Baru-baru ini sedang viral sosok perempuan muda usia 25 tahun yang memilih jalan hidup sebagai biarawati. Dilansir akun instagram Pastor Troy @father_troy, ia merupakan Gracia Patricia Wonua yang berasal dari Guaan, Sulawesi Utara.
Gracia merupakan pengurus OMK di Paroki St. Fransiskus Xaverius Guaan dan bekerja sebagai guru di sekolah Katolik. Namun, di usianya yang masih muda, Gracia terpanggil menjadi suster dan masuk ke dalam Biara Karmel Suster Ordo Carmelitarum Discalceatorum (OCD) di Kakaskasen, Tomohon, Sulawesi Utara.
Biara tersebut merupakan biara kontemplatif. Suster OCD akan tetap di sana untuk berdoa dan bertapa dalam kesunyian biara. Lantas, sebenarnya apa itu suster Karmel?
1. Apa yang dimaksud dengan suster Karmel?

Suster Karmel merujuk pada para biarawati yang berasal dari Ordo Karmelit, yaitu pertapa di Gunung Karmel. Ordo Karmel disebut sebagai ordo kontemplatif yang menjalin relasi dengan Tuhan dengan cara mendengarkan Tuhan berbicara dan berbicara dengan Tuhan. Hal itu tertera dalam Jurnal Teologi Kristen berjudul Kontemplasi dalam Hidup Spiritualitas Umat Kristiani yang ditulis oleh Andreas Marison Sinaga, Antonius Denny Firmanto, dan Nanik Wijiyati Aluwesia (2023).
Dilansir jurnal tersebut, banyak peziarah datang tertarik menjadi pertama hingga akhirnya menjadikan Gunung Karmel sebagai salah satu tempat untuk bertapa. Hidup sebagai pertapa sama dengan hidup mengikuti Yesus Kristus dengan cara hidup Nabi Elia yang mendedikasikan waktu sepenuhnya untuk berdoa dalam keheningan, kesendirian, dan kesederhanaan hidup.
2. Ordo Karmel Tak Berkasut

Di Indonesia ada beberapa Ordo Karmel, salah satunya Ordo Karmel Tak Berkasut. OCD Indonesia melansir bahwa karmelit lahir menjelang abad ke-12. Para karmelit (pertapa) mendedikasikan diri mereka sebagai pendoa. Ordo Karmel Tak Berkasut mengakui Santa Teresa sebagai ibu dan pendiri.
Kesetiaan diri mereka kepada Yesus Kristius terwujud melalui kontemplasi. Doa, meditasi, merenungkan sabda Tuhan dalam keheningan, hidup dalam kesederhanaan, tidak memiliki penghasilan tetap, merupakan wujud hidup kontemplatif.
Para rubiah Karmel Tak Berkasut menanggapi panggilan Tuhan dengan melepaskan diri dari hal-hal berbau duniawi dan melepaskan diri dari keluarga. Orang-orang yang terpanggil menjadi suster dalam Ordo Karmel ini mendedikasikan hidup mereka untuk selalu berdoa kepada Tuhan untuk masyarakat dan dunia. Di Indonesia, biara OCD terdapat di beberapa tempat yaitu Lembang, Jakarta, Mojokerto, Tomohon, Bajawa, dan Hera Dili.
3. Ordo Karmel Provinsi Indonesia

Dilansir Ordo Karmel Provinsi Indonesia, Ordo Karmel berawal dari abad ke-12 di mana banyak para pendoa atau pertapa yang datang ke Gunung Karmel untuk berdoa. Saat itu, mereka meyakini bahwa kapel di Gunung Karmel yang mereka dirikan adalah tempat di mana Nabi Elia berada.
Namun sekitar tahun 1238, para Karmelit pindah ke Eropa dan melakukan pembaruan hidup. Mereka menerapkan gaya hidup yang terinspirasi dari Yesus Kristus yang turun langsung membantu rakyat kecil.
Hadirnya Karmel Indonesia karena para Imam yesuit melayani ke daerah-daerah seputar Malang, Bondowoso, dan Madura sekitar 1896-1923. Kini, Ordo Karmel Indonesia berkarya di beberapa wilayah keuskupan, yaitu Keuskupan Malang, Keuskupan Agung Jakarta, Keuskupan Surabaya, Keuskupan Agung Ende, Keuskupan Maumere, Keuskupan Bali, Keuskupan Agung Medan, Keuskupan Palangkaraya, Keuskupan Palembang, Keuskupan Makasar, Keuskupan Agung Pontianak, dan Keuskupan Sorong Manokwari.