Apa Keutamaan Melakukan Iktikaf di 10 Hari Terakhir Ramadan?

Amalan yang sangat dianjurkan pada bulan Ramadan adalah iktikaf, terutama di 10 hari terakhir. Iktikaf merupakan ibadah yang dilakukan dengan berdiam diri di masjid untuk beribadah secara khusyuk, menjauhkan diri dari kesibukan dunia, dan mendekatkan hati kepada Allah. Apa keutamaan melakukan iktikaf di 10 hari terakhir?
Untuk mengetahui jawabannya, berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai keutamaan iktikaf di 10 hari terakhir Ramadan. Selamat membaca!
1. Mendapatkan Lailatul Qadar

Keutamaan terbesar dari iktikaf adalah peluang untuk meraih malam Lailatul Qadar. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ ١
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ ٢
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ ٣
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan." (QS. Al-Qadr: 1-3)
Dengan melakukan iktikaf, kamu memiliki kesempatan lebih besar untuk menghidupkan malam-malam Ramadan dengan ibadah yang khusyuk. Kamu bisa memperbanyak shalat malam, membaca Al-Qur’an, serta berdzikir, yang semuanya akan mendekatkanmu kepada Allah SWT.
2. Mendekatkan diri kepada Allah SWT

Iktikaf memberikan kesempatan bagi setiap Muslim untuk fokus beribadah tanpa gangguan dari aktivitas duniawi. Dalam kesunyian masjid, kamu dapat memperbanyak zikir, shalat, doa, serta membaca Al-Qur’an, yang semuanya akan semakin memperkuat hubungan spiritual dengan Allah SWT. Momen ini juga menjadi waktu yang tepat untuk merenungi diri, memohon ampunan, dan memperbaiki kualitas ibadah kamu, lho.
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa beriktikaf satu hari karena mencari ridha Allah, maka Allah akan menjauhkan dirinya dari neraka sejauh tiga parit, yang setiap parit lebih jauh dari jarak antara timur dan barat." (HR. Bukhari & Muslim)
Selain itu, dengan melaksanakan iktikaf, kamu akan lebih mudah merasakan ketenangan batin. Meninggalkan urusan dunia untuk sementara waktu dan fokus hanya kepada Allah SWT dapat membantu membersihkan hati dari berbagai gangguan, seperti kecemasan dan stres. Dengan begitu, iktikaf menjadi sarana untuk mendapatkan kedamaian serta meningkatkan kualitas spiritual.
3. Doa malaikat bagi orang yang beriktikaf

Keistimewaan lain dari iktikaf adalah doa malaikat bagi mereka yang melaksanakannya. Dalam berbagai riwayat, disebutkan bahwa para malaikat akan senantiasa mendoakan ampunan dan rahmat bagi orang-orang yang berdiam diri di masjid dalam rangka ibadah kepada Allah SWT. Doa malaikat adalah bentuk keberkahan yang sangat luar biasa, karena malaikat adalah makhluk yang selalu taat dan gak pernah bermaksiat kepada Allah SWT.
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa yang tetap duduk di tempat shalatnya setelah shalat, maka para malaikat akan mendoakan: Ya Allah, ampunilah dia. Ya Allah, rahmatilah dia." (HR. Ahmad)
Ketika kamu melakukan iktikaf dengan niat yang tulus, kamu gak hanya mendapatkan pahala dari ibadah yang dilakukan, tetapi juga memperoleh doa dari makhluk Allah SWT yang suci. Inilah yang menjadi alasan kuat, mengapa iktikaf begitu dianjurkan, terutama di 10 malam terakhir Ramadan yang penuh berkah.
4. Menjauhkan diri dari siksa api neraka

Iktikaf juga diyakini sebagai cara untuk menjauhkan diri dari siksa api neraka. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa seseorang yang beriktikaf dengan niat yang tulus akan diberi jarak dari api neraka.
Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa beriktikaf satu hari karena mencari ridha Allah, maka Allah akan menjauhkan dirinya dari neraka sejauh tiga parit, yang setiap parit lebih jauh dari jarak antara timur dan barat." (HR. Ibnu Majah)
Dengan menjauhkan diri dari dosa dan memperbanyak amal kebajikan selama iktikaf, kamu akan mendapatkan peluang lebih besar untuk mendapatkan ampunan Allah SWT. Iktikaf menjadi bentuk usaha untuk membersihkan diri dari kesalahan serta memperbaiki kualitas hidup dalam menjalani kehidupan setelah Ramadan.
5. Meningkatkan ketakwaan dan keimanan

Melalui iktikaf, kamu memiliki kesempatan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan kualitas ibadah. Dalam kesunyian dan kekhusyukan masjid, kamu dapat mengintrospeksi diri dan memperbaiki hubungan dengan Allah SWT. Dengan menjauhkan diri dari gangguan duniawi, hati dan pikiranmu menjadi lebih bersih, sehingga lebih mudah mencapai ketenangan batin.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَۛ فِيْهِۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ ٢
الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَۙ ٣
"Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka." (QS. Al-Baqarah: 2-3)
Selain itu, iktikaf membantu kamu membentuk kebiasaan ibadah yang lebih baik. Ketika kamu telah terbiasa dengan ibadah yang lebih intens selama iktikaf, setelah Ramadan berakhir, kamu akan lebih mudah menjaga rutinitas ibadah yang konsisten, lho.
Keutamaan melakukan iktikaf di 10 hari terakhir Ramadan menjadi kesempatan emas yang sebaiknya gak dilewatkan oleh setiap Muslim. Dengan niat yang tulus dan kesungguhan dalam beribadah, iktikaf dapat menjadi momen transformasi spiritual yang membawa keberkahan dalam kehidupanmu. Oleh karena itu, manfaatkanlah kesempatan ini sebaik mungkin untuk meraih pahala yang berlipat ganda di bulan suci Ramadan, ya.