Apa yang Bisa Dilakukan jika Kesederhanaanmu Disamakan dengan Miskin?

Gaya hidup sederhana yang menjadi pilihanmu terasa sangat nyaman. Dengan hidup sebatas kemampuanmu bahkan di bawahnya, kamu gak pernah mengalami masalah keuangan yang serius. Dirimu dapat lebih banyak menabung dan fokus pada tujuan finansial jangka panjang.
Namun, walaupun kamu menjalani gaya hidup ini buat diri sendiri terkadang reaksi orang lain tidak menyenangkan. Bukannya mendukung atau setidaknya menghormati pilihanmu untuk hidup sederhana, mereka malah menghina. Tak sekali dirimu justru disebut miskin oleh orang-orang di sekitarmu.
Kenapa mereka sampai menyebutmu begitu? Apakah ada yang salah dalam konsep kesederhanaanmu? Lalu apa yang dapat kamu lakukan? Jika dirimu tersinggung tentu manusiawi. Akan tetapi, enam langkah berikut lebih bijaksana daripada sekadar memperturutkan rasa kesal.
1. Cek perilakumu terkait uang, apakah hemat mengarah ke pelit?

Hidup sederhana tidak bisa dipisahkan dari penghematan di sana sini. Berhemat bahkan harus dilakukan secara konsisten. Bukan cuma mendadak dilakukan saat kamu tahu akan ada kebutuhan besar di bulan depan, misalnya. Namun, jika penghematan ini dilakukan secara berlebihan maka menjadi pelit.
Inilah yang membuatmu dibilang miskin oleh teman atau saudara. Contoh perilaku berlebihan terkait upaya berhemat adalah menolak segala bentuk iuran yang menjadi kewajibanmu.
Bisa juga seperti dalam ilustrasi, kamu cuma punya dua setel pakaian. Ketika satu setel dipakai, satu lagi dicuci dan seterusnya.
Dapat pula dirimu memakai baju yang robekannya kentara sekali ke mana-mana. Juga perilaku lebih suka meminta daripada memberi apalagi membeli sendiri sesuatu.
Kamu perlu mengembalikan sikapmu ke titik tengah. Itulah arti sesungguhnya dari sikap sederhana, yaitu tidak berlebih-lebihan baik ke arah boros maupun pelit.
2. Introspeksi, apakah kamu suka mengejek gaya hidup mewah?

Ejekan akan dibalas dengan hinaan yang kadang bukan hanya setimpal, melainkan lebih menyakitkan. Jika kamu kerap mengolok-olok orang dengan gaya hidup mewah, suatu hari mereka mungkin akan membalasnya.
Dirimu menyebut mereka cuma sibuk berfoya-foya dan gak punya empati pada orang lain yang kesusahan. Bahkan bisa jadi kamu pernah mengatakan mereka bodoh karena mau saja dimanfaatkan oleh pengusaha produk-produk dengan merek ternama.
Saat kesabaran mereka habis, mereka dapat secara spontan menyebutmu memang dasarnya miskin. Alhasil, apa pun yang mereka beli dan nikmati menurutmu terlalu mahal.
Padahal, bagi mereka harga segitu sepadan dengan kualitasnya. Juga gak bikin mereka bokek. Perbedaan gaya hidup memang bukan buat saling ejek. Cobalah lebih kalem dengan pilihanmu bergaya hidup sederhana. Barang kali orang lain juga menjadi tak punya alasan buat mengolok-olokmu.
3. Tidak memedulikan penilaian orang atas status ekonomimu

Kamu juga dapat bersikap tidak ambil pusing atas apa pun penilaian orang. Mereka boleh menganggapmu kaya, menengah, atau miskin. Yakini bahwa apa pun penilaian mereka tak menjamin kesesuaian dengan kondisimu yang sesungguhnya.
Mereka sebenarnya juga gak tahu banyak tentang situasi keuanganmu. Syukuri saja setiap penilaian mereka. Bila kamu dipandang kaya, anggap itu sebagai doa dan motivasi terbaik untukmu. Kalau dirimu dicap sebagai kaum menengah, lihat keuntungannya. Berada di ekonomi yang sedang-sedang saja menghindarkanmu dari sorotan yang berlebihan.
Jika pun kamu dimaki miskin, katakan terima kasih. Ini juga motivasi yang amat besar buatmu meningkatkan kondisi ekonomi. Walaupun sekarang dirimu gak hidup kekurangan, punya lebih banyak aset tentu lebih baik. Terserah mereka saja hendak menilaimu kaya atau miskin. Kamu tak perlu ikut ribet tentang kategorisasi tersebut.
4. Mengingat bahwa kekayaan bukan sekadar apa yang terlihat

Gunakan logika sederhana, yaitu, kekayaan sangat berharga bagi manusia. Saking berharganya, kekayaan sejati pasti perlu disembunyikan dari orang-orang. Bukan malah kekayaan itu dipamerkan karena akan mengundang bahaya.
Oleh sebab itu, tiadanya kekayaanmu yang terlihat oleh orang lain justru merupakan hal yang positif. Dirimu berhasil menyembunyikannya. Bentuk kekayaan sendiri bermacam-macam.
Uang dan harta lainnya hanyalah hasil dari kekayaan yang lebih besar yaitu kecerdasan serta sikap yang baik pada sesama. Dengan kepandaian, kamu tahu cara menghasilkan uang tanpa perlu melakukan kejahatan serta relatif cepat.
Ditambah sikap yang berkelas, dirimu jago menjalin kerja sama dengan orang-orang yang potensial. Baru uang serta bentuk-bentuk materi lainnya otomatis diperoleh. Lebih baik kamu disangka miskin daripada dikira kaya, tapi kenyataannya kebalikannya.
5. Sesekali tunjukkan kesederhanaan yang berkelas

Kesederhanaan yang berkelas lebih dari sekadar upaya mengamankan kehidupanmu dari segi finansial. Contoh tindakannya ialah dengan kamu sesekali menjadi donatur acara di lingkunganmu. Sekalipun hidupmu terlihat sederhana, nyatanya dirimu masih mampu memberikan bantuan dana yang lebih besar buat mendukung suatu kegiatan.
Ingat, kamu tetap gak boleh pamer baik melalui perkataan maupun sebatas niat dalam hati. Niatmu semata-mata membantu kelancaran acara. Akan tetapi, fokusmu bukan lagi sebatas diri sendiri.
Kegiatan sosial juga menjadi prioritas. Artinya, telah terjadi perkembangan diri. Kamu tidak sekadar punya uang buat disimpan. Dirimu tahu apa saja yang perlu dilakukan dengan uang tersebut.
Pamer tak termasuk di dalamnya karena tindakan tersebut gak memberikan manfaat pada orang lain. Kamu hanya akan menggunakannya untuk hal-hal yang berfaedah. Orientasimu jauh ke masa depan sekaligus meluas ke lingkungan di sekitarmu.
6. Validasi saja perasaan seseorang lebih kaya darimu

Orang yang sempat-sempatnya mengejek orang lain apalagi terkait keuangan hanya haus akan pengakuan. Dia ingin terlihat lebih kaya darimu dengan berbagai cara. Pamer terus mungkin tidak lagi terasa cukup baginya. Sebab, barang-barang yang dapat dipamerkannya juga ada batasnya.
Ketika ia kehabisan sesuatu untuk dipamerkan, maka mengejek orang lain pun menjadi jalan berikutnya. Tentu dia gak punya nyali buat menghina orang yang penampilannya terlihat kaya.
Kebetulan kamu sosok yang sederhana, sehingga cocok menjadi targetnya buat mendapatkan validasi. Saat seseorang mengatakan dirimu miskin atau lebih kasar lagi, seperti menggunakan kata kere, respon saja dengan santai.
Gaya hidup sederhana sudah tepat untukmu jika dengan itu kamu merasa lebih nyaman dan aman secara finansial. Perihal olok-olok orang lain tidak usah terlalu dipikirkan. Di dunia ini bakal selalu ada orang yang suka menghina. Jangan mengubah gaya hidup sederhanamu hanya karena ulah mereka.