Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Mualaf Harus Aqiqah? Berikut Hukumnya bagi Orang Dewasa

Ilustrasi Doa (freepik.com/jcomp)
Intinya sih...
  • Akikah dilakukan pada hari ketujuh setelah kelahiran, termasuk pemotongan hewan, pemberian nama, dan potong rambut bayi.
  • Hukum melaksanakan akikah bagi seorang muslim adalah sunnah muakkadah, berdasarkan hadis nabi yang menunjukkan pentingnya akikah.
  • Ulama memiliki perbedaan pendapat terkait hukum akikah bagi orang dewasa, ada yang mengizinkan dan ada yang membatasi sampai anak baligh.

Kelahiran seorang anak ditandai dengan akikah atau penyembelihan binatang pada hari ketujuh dari kelahirannya. Perayaan ini disebut dengan akikah, di mana pemotongan hewan dilakukan bersamaan dengan pemberian nama dan dipotongnya rambut bayi tersebut. 

Ketahui lebih dalam terkait pedoman dan aturan akikah melalui artikel di bawah ini. Termasuk, apakah seorang mualaf atau orang yang baru masuk Islam, wajib melakukan akikah?

1. Hukum akikah

Ilustrasi tempat ibadah (pexels.com/Alena Darmel)

Mengutip dalam NU Online, hukum melaksanakan akikah bagi seorang muslim adalah sunnah muakkadah, yakni sunah yang dianjurkan untuk dilakukan. Ajaran ini adalah sebagaimana hadis nabi:

"Dari Samurah, ia berkata, Nabi bersabda: Seorang bayi itu digadaikan dengan (jaminan) akikahnya: akikah itu disembelih pada hari ketujuh (dari hari kelahiran), (pada hari itu pula) si bayi diberi nama dan dipotong rambutnya," (HR Sunan al-Tirmidzi)

2. Apakah orang dewasa boleh akikah untuk diri sendiri?

ilustrasi doa dan dzikir (pexels.com/Tayeb MEZAHDIA)

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa para ulama memiliki perbedaan pendapat terkait hukum akikah bagi orang yang telah dewasa. Sebagian ulama berpendapat, akikah bagi orang dewasa hukumnya boleh. Pandangan ini merujuk pada hadis nabi yang melakukan akikah untuk dirinya sendiri:

"Bahwasanya Nabi saw mengakikahkan dirinya setelah beliau menjadi Nabi," (HR. al-Baihaqi)

Akan tetapi, ada pula ulama yang berpandangan bahwa hukum sunah pada akikah hanya sampai anak tersebut baligh. Apabila seorang anak tak aqiqah hingga dewasa, maka kesunahannya gugur. Pandangan ini tertuang dalam buku Ensiklopedia Fiqih Wanita oleh Agus Arifin. 

Rasulullah juga melakukan akikah setelah dewasa, setelah dirinya ditunjuk sebagai seorang nabi. Sehingga pandangan ulama banyak yang memberatkan pada pelaksanaan akikah untuk diri sendiri. 

3. Apakah seorang mualaf harus akikah?

Ilustrasi berdoa (pexels.com/Tuğba Kobal Yılmaz)

Merujuk pada hadis yang telah dipaparkan di atas, seorang mualaf boleh untuk melakukan akikah untuk dirinya sendiri. Sebab, akikah merupakan perayaan dengan hukum sunnah yang diutamakan. 

Hal tersebut dapat dilakukan oleh seseorang yang baru masuk islam apabila memiliki kemampuan untuk melakukannya. Namun, perlu digarisbawahi bahwa hukum yang berlaku adalah sunah muakad. Perintah ini akan mendapat pahala bila dilakukan, namun tidaklah menyebabkan dosa jika ditinggalkan. Wallahualam bissawab.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dina Fadillah Salma
Febriyanti Revitasari
Dina Fadillah Salma
EditorDina Fadillah Salma
Follow Us