Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Terapkan 5 Mindset Ini saat Menyelesaikan Masalah, Biar Mudah Kelar

ilustrasi berjalan sambil berpikir (pexels.com/Elizaveta Dushechkina)
ilustrasi berjalan sambil berpikir (pexels.com/Elizaveta Dushechkina)

Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa masalah sulit terselesaikan? Belum juga satu masalah selesai, masalah baru sudah muncul saja. Sebenarnya, cepat atau lambatnya sebuah masalah terselesaikan itu tergantung mindset kita, lho.

Maksudnya, kalau kita menganggapnya rumit, maka masalah tersebut akan lebih lama selesai. Misalnya, kita cenderung mengkritik atau menyalahkan diri sendiri atau orang lain ketika timbul masalah. Otomatis, kita akan berkutat pada masalahnya saja, bukan mencari solusi atau jalan keluar.

Lalu bagaimana, sih, mindset yang perlu diterapkan saat menyelesaikan masalah? Simak daftar berikut, ya!

1. Melihat peluang dari masalah tersebut, bukan mengeluhkan

ilustrasi tempat terpencil (pexels.com/ Văn Long Bùi)
ilustrasi tempat terpencil (pexels.com/ Văn Long Bùi)

Apakah kamu terbiasa melihat masalah dari sudut pandang positif? Jika ya, ini bisa menjadi bekal baik yang bikin masalah selesai dengan mudah. Sebab, di balik sebuah masalah akan selalu ada peluang.

Kalau kita mencari, peluang itu pasti ada. Asal kita mau melihat dan mengidentifikasi setiap permasalahan yang muncul. Nantinya dari situ akan membuat kita tergerak untuk mencari solusi.

Misalnya, kamu baru pindah rumah ke daerah terpencil yang jauh dari toko. Kondisi ini, membuat kamu kerap mengeluh karena kesulitan membeli sembako. Dengan mengidentifikasi masalah, mungkin kamu akan tergerak untuk mencari modal bikin toko sembako sendiri.

2. Melihat masalah dari sudut pandang yang luas

ilustrasi seorang pria mencari inspirasi (pexels.com/ Cloud96 Adedayo)
ilustrasi seorang pria mencari inspirasi (pexels.com/ Cloud96 Adedayo)

Melihat sesuatu dari sudut pandang luas sangat penting diterapkan dalam hidup. Ini juga membantu kita lebih mudah menyelesaikan masalah. Sebab, pola pikir ini akan menuntun kita untuk gak fokus pada satu hal saja dalam masalah, namun mengkaji hal-hal lain.

Misalnya, kamu sedang berkonflik dengan seseorang. Dengan melihat masalah dari sudut luas, kamu gak akan gegabah untuk memutus hubungan atau menjatuhkan. kamu jadi lebih hati-hati saat memikirkan kemungkinan baik dan buruk jika mengambil sebuah keputusan.

Sehingga, kamu bisa mencari jalan keluar dengan lebih bijak. Mungkin dengan cara saling berdiskusi agar bisa saling introspeksi atau mencari alternatif terbaik jika memang konflik gak kunjung menemui jalan keluar.

3. Fokus pada hal yang terjadi saat ini, bukan apa yang akan terjadi

ilustrasi fokus dengan apa yang ada di sekitar (pexels.com/ Fuu J)
ilustrasi fokus dengan apa yang ada di sekitar (pexels.com/ Fuu J)

Setiap orang pasti pernah menghabiskan banyak waktu untuk menghawatirkan sesuatu. Misalnya, saat dewasa kita khawatir tentang pekerjaan atau pernikahan. Meskipun wajar, ini bisa menimbulkan overthinking jika dilakukan berlebihan.

Sebab, memikirkan hal di depan itu ibaratnya kita membeli banyak ikan yang kolamnya saja belum dibangun. Ketika ikan itu sudah di tangan, maka kita kesulitan cari tempat menampungnya. Hal ini yang nantinya akan membuat kita terus terbebani.

Agar masalah terselesaikan, kita harus hidup untuk saat ini. Masa depan juga gak bisa prediksi. Kalau kita terlalu khawatir, maka kita malah kehilangan kesempatan untuk menyiapkan masa depan itu sendiri dengan baik.

4. Bertanya pada diri sendiri tentang sumber masalah

ilustrasi seorang wanita berpikir (pexels.com/ Andrea Piacquadio)
ilustrasi seorang wanita berpikir (pexels.com/ Andrea Piacquadio)

Bertanya pada diri sendiri mengenai sumber masalah itu sangat penting. Sebab, diri kita sendiri yang kemungkinan besar jadi sumber dan jawaban masalah tersebut. Kalau merasa bingung, kamu bisa menggunakan mind mapping.

Dengan melakukannya, kamu bisa memetakan berbagai informasi sehingga bisa memahami masalah lebih mudah. Misalnya, masalah kamu yaitu insecure saat ingin mempubikasikan sebuah karya. Entah takut jika karya itu gak bagus, khawatir jika dianggap sok tahu, dan sebagainya.

Dengan mengetahui sumber masalah ini, kamu bisa cari solusi lebih mudah. Seperti mengubah cara berpikir untuk gak terlalu peduli akan segala sesuatu. Tindakan ini akan menuntun kamu untuk lebih percaya diri.

5. Mendengarkan berbagai saran orang lain

ilustrasi seorang wanita dan pria berdiskusi (pexels.com/Viktoria Slowikowska)
ilustrasi seorang wanita dan pria berdiskusi (pexels.com/Viktoria Slowikowska)

Klise, namun mendengarkan saran orang lain penting untuk menyelesaikan masalah. Ini akan membantu kita mendapatkan insight baru akan masalah tersebut. Kalau sudah demikian, tentu akan menambah pandangan kita dalam mencari jalan keluar.

Bukan hanya jalan keluar, mendengarkan saran orang lain membantu kondisi mental kita lebih baik. Sebab, bisa jadi mereka akan memberikan dukungan atau membantu menenangkan hati kita. Lagipula, masalah akan lebih cepat selesai jika dihadapi bersama bukan?

Memang, menyelesaikan masalah membutuhkan proses yang gak instan. Bahkan dalam prosesnya mungkin harus menguras jiwa dan pikiran. Namun percayalah, dengan mindset tenang menghadapi masalah, semua itu bisa terlewati.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Chalimatus Sa'diyah
EditorChalimatus Sa'diyah
Follow Us

Latest in Life

See More

6 Cara Tulus Berterima Kasih ke Ibu Di Hari Ibu Tanpa Kata-Kata Manis

22 Des 2025, 06:04 WIBLife