Manusia dikenal sebagai makhluk sosial. Oleh karenanya, dianjurkan dalam Islam untuk saling tolong-menolong. Sikap ini menjadi ajaran penting bagi umat Muslim dalam hubungan sosial dengan sesama manusia.
Sikap saling tolong-menolong atau ta'awun merupakan contoh sikap terpuji dan berakhlak mulia. Terdapat berbagai manfaat, contoh perbuatan, serta dalil yang perlu kamu ketahui. Cek dalam artikel ini untuk tahu lebih lanjut!
Ta'awun merupakan kata yang berasal dari Bahasa Arab yang berarti saling membantu atau tolong-menolong, sebagaimana dikutip dari buku Akidah Akhlak MTS Kelas VIII tahun 2020. Sementara menurut istilah, ta'awun berarti sikap atau perilaku tolong-menolong atau saling membantu.
Sikap saling menolong telah dianjurkan dalam agama Islam melalui berbagai dalil dan ayat Al-Qur'an. Manusia harus saling membantu, terutama bagi orang yang membutuhkan pertolongan dan tengah mengalami kesulitan.
Pentingnya menolong sesama diperintahkan dalam beberapa ayat Al-Qur'an. Di antaranya surah Al Maidah ayat 2 yang memerintahkan manusia untuk saling membantu dalam hal kebaikan.
“ ... dan tolong-menolonglah kamu dalam (perkara) kebaikan dan
ketakwaan, dan janganlah kamu tolong-menolong dalam (perkara) dosa dan
permusuhan."(Qur'an surah Al-Maidah ayat 2)
Bukan tanpa sebab manusia diperintahkan untuk saling membantu. Dalam surah Az Zukhruf disebutkan bahwa manusia telah diberi rahmat dan karunia yang berbeda bentuk dan tingkatan sehingga dapat saling bekerjasama, berbagi, dan melengkapi. Untuk memenuhi kebutuhannya, maka manusia diperintahkan untuk saling membantu dan memanfaatkan dengan jalan yang benar.
"Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan." (Quran surah Az Zukhruf ayat 32)
Tolong-menolong tak selalu berarti saling memberi benda, namun terkadang hal ini bisa direalisasikan dalam bentuk yang lain. Terdapat beberapa contoh sikap ta'awun yang bisa diikuti oleh orang Islam, di antaranya:
Dampak yang dirasakan apabila menerapkan sikap ta'awun juga sangat luas. Selain mendapatkan pahala, sikap ta'awun ternyata juga memiliki dampak nyata di masyarakat, misalnya timbul masyarakat yang rukun dan harmonis.
Selain itu, dengan membiasakan diri berbuat ta'awun, maka hidup di masyarakat menjadi lebih akrab dan penuh kebersamaan. Muncul rasa ingin saling tolong-menolong sehingga membentuk kerja sama yang membuat tugas menjadi lebih ringan.
Lebih jauh, masyarakat yang menerapkan sikap ta'awun akan mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan. Tentu ini menjadi kebaikan yang saling menular sehingga tak heran bila menimbulkan rasa simpati dan empati terhadap sesama.
Sikap ta'awun perlu dipupuk sedini mungkin agar jadi kebiasaan yang positif. Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk membuat individu memiliki sikap ta'awun adalah menumbuhkan kesadaran bahwa setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Selain itu, biasakan hidup tidak egois dan penuh dengan rasa toleransi sehingga mengedepankan kepentingan bersama. Terakhir, setiap individu bisa membiasakan melihat potensi diri baik secara materi maupun keilmuan agar dapat menolong individu lainnya.