Siapa sih yang tidak tahu celana jeans? Sekarang, celana jeans menjadi salah satu fashion item wajib yang hampir dimiliki semua orang.
Tapi, tahu tidak kalau celana jeans ternyata awalnya bukan digunakan untuk mode? Yuk, cari tahu asal-usul celana jeans hingga sebelum menjadi tren fashion dunia seperti sekarang!
Istilah jeans mulai populer di era 1800-an untuk menyebut katun twill untuk pembuatan celana panjang. Dilansir dari laman Historyofjeans.com, nama jeans diambil dari kota di Genoa, Italia tempat di mana pembutan bahan korduroi diproduksi.
Kemudian muncul istilah denim yang merupakan cikal bakal jeans saat ini. Bahan denim yang dibuat di desa Nîmes, Perancis, ternyata merupakan hasil produk gagal.
Para penenun di desa Nîmes mencoba mereplika korduroi yang terkenal dari Genoa, Italia, namun tidak berhasil. Setelah melewati sejumlah percobaan dan kegagalan, mereka justru mengembangkan kain yang kini dikenal sebagai denim.
Mungkin masih banyak yang bingung dengan istilah jeans dan denim. Keduanya sebenarnya punya makna yang sama, namun penggunaan yang berbeda.
Jeans merujuk pada pakaian, celana, atau produk yang terbuat dari denim. Sementara denim merujuk pada nama jenis bahan yang digunakan dalam pembuatan jeans.
Dua nama yang berperan besar dalam sejarah jeans adalah Jacob Davis dan Levi Strauss. Melansir Vouge.fr, Jacob merupakan seorang penjahit, sementara Levi adalah pemilik toko grosir bahan pakaian di San Fransisco.
Celana jeans yang kita kenal seperti sekarang, dengan warna biru khas serta dilengkapi kantong, dipatenkan dua tokoh tersebut pada tahun 1873. Namun, hak paten ini berakhir pada tahun 1890 sehingga produsen lain ikut memproduksi jeans dalam berbagai gaya.
Bahan denim yang tebal, ternyata menjadi alasan mengapa celana ini memang sengaja dibuat untuk para pekerja tambang. Salah satu pelanggan Levi dan Jacob rupanya minta dibuatkan celana yang tidak mudah rusak saat dipakai kerja berat.
Keduanya kemudian menciptakan celana dari denim dan menggunakan paku keling tembaga yang digunakan untuk memperkuat kantong. Desain ini ternyata sangat membantu para penambang dan pekerja lain karena kantong celana mereka tidak mudah robek saat bekerja.
Kepopuleran jeans semakin meluas di era 1920-an, setelah celana ini digunakan oleh bintang Hollywood sebagai ciri khas pakaian koboi. Pada tahun 1950-an, citra jeans berubah menjadi simbol remaja pemberontak karena populer di kalangan bintang rock.
Jeans pada 1960-an digunakan sebagai cara untuk menunjukkan dukungan bagi kelas pekerja, sementara kaum feminis memilih jeans biru untuk menunjukkan kesetaraan gender. Barulah pada tahun 1970-an jeans menjadi tren di dunia fashion.
Hal ini dimulai dari gebrakan Fiorucci’s Buffalo 70 yang membuat jeans premium untuk kaum jetset. Setelah itu, di tahun 1976, Calvin Klein mempertunjukkan blue jeans di panggung catwalk.
Pada 1990-an, rumah mode seperti Versace, Dolce & Gabbana dan Dior juga telah memasuki pasar jeans. Hingga akhirnya jeans menjadi salah satu pakaian yang tak lekang oleh waktu dan menjadi tren fashion di seluruh dunia!