Batas Waktu Sahur yang Benar Menurut Ulama dan Al-Qur'an, Ketahui!

- Imsak adalah tanda dimulainya kembali puasa sebelum salat subuh.
- Waktu masuknya puasa dan batas makan sahur saat azan subuh berkumandang.
- Jadwal imsak memberi waktu jeda antara makan-minum dengan masuknya waktu subuh atau dimulainya waktu puasa.
Imsak merupakan waktu yang dianjurkan untuk mengakhiri kegiatan sahur sekaligus tanda dimulainya kembali puasa sebelum memasuki waktu salat subuh. Meski begitu, beberapa orang ternyata masih ragu dan merasa bingung tentang batas sahur yang sebenarnya.
Lantas, kapan kita sebaiknya berhenti makan sahur? Biar kamu gak keliru, mari simak penjelasan dari ulama dan Al-Qur'an berikut ini.
1. Batas makan sahur yang sebenarnya adalah saat azan subuh berkumandang

Dilansir Serambinews, Tgk H Faisal Ali atau yang akrab disapa Lem Faisal, menjelaskan jika sebenarnya waktu masuknya puasa atau batas makan sahur adalah saat azan subuh berkumandang.
Azan itu sudah masuk waktu batas akhir makan sahur dan menandakan waktu mulai puasa. Tidak ada makan minum lagi setelahnya.
Akan tetapi, Lem Faisal menyarankan agar seluruh aktivitas makan dan minum maupun merokok sudah harus dihentikan saat ada sirine yang berbunyi. Ini guna memberi waktu jeda antara menutup aktivitas makan-minum dengan masuknya waktu subuh atau dimulainya waktu puasa.
Apabila di wilayah kamu tidak ada sirene, maka berpatokanlah pada jadwal imsak yang sudah ditentukan setiap bulan Ramadan berdasarkan wilayah masing-masing. Sirene ibarat lampu kuning, jadi sudah boleh bersiap-siap karena begitu azan, maka itu sudah masuk waktu puasa.
2. Imsak dengan suara sirine sebagai penandanya

Pimpinan Dayah Mahyal 'Ulum Al-Aziziyah Sibreh tersebut juga menjelaskan, bila adanya jadwal imsak dan suara sirine berfungsi untuk memberikan peringatan agar umat Islam tidak lagi makan atau minum saat azan berkumandang. Selain itu, imsak sendiri pada dasarnya hanya ada di Indonesia.
“Imsak ini cuma ada di tempat kita. Di Timur Tengah sana tidak ada, karena beberapa menit sebelum azan mereka sudah tutup semua,” ungkapnya.
Dalam penerapannya, jadwal imsak biasanya memiliki rentan waktu yang gak jauh dari jadwal azan subuh. Umumnya, hanya ada selisih sekitar lima sampai sepuluh menit lebih yang diperuntukkan sebagai jeda waktu sebelum benar-benar masuk waktu berpuasa secara hukum.
Meski begitu, Lem Faisal menyarankan agar memberi jarak antara makan sahur dengan azan sekitar 25 menit. Hal ini bertujuan untuk memberi waktu tambahan untuk melangsungkan aktivitas lain, seperti menggosok gigi.
“Jaraknya (akhir sahur dan azan Subuh) antara 25 menit atau taksiran membaca 100 ayat Al-Qur'an yang sedang-sedang (bukan ayat yang terlalu pendek dan bukan ayat yang terlalu panjang),” tambahnya.
3. Imsak juga jadi anjuran dari Kemenag untuk berhenti sahur sesuai firman Allah SWT

Dilansir situs Kemenag RI, waktu imsak ditetapkan 10 menit sebelum azan subuh sebagai bentuk kehati-hatian agar tidak terlambat berhenti makan dan minum saat sahur. Puasa baru dimulai ketika fajar shadiq telah terbit, yaitu cahaya putih yang muncul di ufuk timur.
Imsak secara bahasa mengandung beberapa arti, seperti menahan atau batas waktu memulai puasa. Ulama sepakat bahwa batas waktu memulai puasa tepat pada momentum terbitnya fajar shadiq (subuh).
Oleh karena itu, imsak bukan sebagai batas berhenti makan dan minum saat sahur, sebagaimana firman Allah SWT dalam potongan surat Al-Baqarah ayat 187, yang artinya berbunyi:
"Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian, sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam."
Sesuai ayat di atas, muslim diwajibkan berhenti makan dan minum saat fajar atau terbitnya matahari. Oleh karena itu, jika seseorang masih memiliki makanan atau minuman di mulutnya saat imsak tetapi azan subuh belum berkumandang, maka ia boleh menelannya.
Demikian penjelasan mengenai batas waktu sahur yang benar menurut ualam dan Al-Qur'an. Semoga informasi di atas bisa menghilangkan keraguan serta kebimbanganmu, ya!