Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hal yang Bakal Kamu Temui saat Berkunjung Pertama Kali ke Desa

ilustrasi lingkungan pedesaan (pixabay.com/Michał)
ilustrasi lingkungan pedesaan (pixabay.com/Michał)

Sebagai orang yang sejak kecil hidup di kota, mungkin pernah terlintas di pikiranmu, seperti apakah kehidupan di pedesaan itu? Dalam imajinasimu, pastilah kehidupannya akan sangat berbeda jauh satu sama lain. Ya, kamu gak salah jika beranggapan seperti itu.

Kehidupan perkotaan dan pedesaan memang memiliki perbedaan drastis dalam banyak aspek. Bahkan, dari segi kehidupan warganya pun, terdapat karakteristik tersendiri yang dimiliki oleh warga desa. Bila kamu penasaran, inilah kira-kira gambaran tentang hal-hal yang akan kamu temui saat baru pertama kali berkunjung ke desa!

1. Melihat hijaunya alam

ilustrasi alam pedesaan (pexels.com/Masivagamze)
ilustrasi alam pedesaan (pexels.com/Masivagamze)

Kontrasnya perbedaan antara perkotaan dan pedesaan dapat terlihat dari latar tempatnya. Bila di kota, kamu sudah cukup familier dengan bangunan dan gedung-gedung pencakar langit. Di pedesaan, kamu tidak akan menemukan hal-hal seperti itu. Satu-satunya bangunan tinggi yang akan kamu jumpai di desa, mungkin hanyalah sarang walet milik warga.

Meski tanpa segala bangunan yang tinggi menjulang, lingkungan desa pun tetap memiliki pesonanya sendiri. Suasana alam hijau yang khas dengan berbagai jenis pohon dan tanaman, dapat dengan mudah kamu temui di area pedesaan. Latar perkebunan dan persawahan yang biasanya hanya dapat kamu saksikan lewat tontonan di layar, justru bisa kamu nikmati secara nyata saat berkunjung ke desa.

2. Mendapati lingkungan yang minim kebisingan

ilustrasi suasana damai di desa (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi suasana damai di desa (pexels.com/cottonbro studio)

Meskipun tidak semua area perkotaan terpapar dengan bisingnya kendaraan yang lewat. Namun, situasi seperti ini masih sering dihadapi oleh mayoritas warga kota, utamanya yang tinggal di dekat jalan raya.

Bagi kamu yang sudah terbiasa tinggal di lingkungan seperti itu, cobalah sesekali datang ke kawasan pedesaan. Untuk pertama kalinya dalam hidupmu, kamu mungkin akan merasakan kedamaian yang begitu kamu dambakan. Bila di kota, kamu baru akan merasakan ketentraman menjelang larut malam. 

Di desa, suasananya dari pagi ke malam cenderung stabil tanpa kebisingan yang mengganggu. Selain itu, pengalaman menghirup udara segar, mendengar kicauan burung, merasakan keheningan malam, serta mengamati bintang dengan jelas. Semuanya dapat kamu rasakan bila berada di pedesaan.

3. Mengamati beragam hewan ternak

ilustrasi ayam yang diternak (pexels.com/Marvin Filmaker)
ilustrasi ayam yang diternak (pexels.com/Marvin Filmaker)

Di kehidupan perkotaan, kebanyakan pemilik rumah seringnya hanya memiliki hewan peliharaan berupa kucing dan anjing saja. Kalaupun ada jenis peliharaan lain, seperti ikan, hamster, atau burung, biasanya hanya segelintir keluarga saja yang suka memeliharanya.

Di desa, sebenarnya hewan yang dipelihara juga tidak jauh berbeda. Kamu dapat dengan mudah menemukan banyak orang memiliki kucing serta peliharaan lain di rumahnya. Namun di samping itu, banyak pula warga desa yang memelihara hewan ternak, seperti ayam, kambing, dan sapi. Bahkan, beberapa ada pula yang memiliki tambak ikan di rumahnya.

Kehadiran hewan ternak di sini tidak semata-mata dirawat tanpa tujuan sama sekali. Selain untuk diperjualbelikan, sebagian masyarakat desa memang menjadikan hewan ternak mereka sebagai pemasok kebutuhan telur dan daging untuk konsumsi sehari-hari.

4. Merasakan suasana tradisional yang masih kental

ilustrasi acara syukuran (commons.wikimedia.org/Rachmat04)
ilustrasi acara syukuran (commons.wikimedia.org/Rachmat04)

Meski sebagian desa di masa kini sudah tersentuh oleh banyak aspek modern, tapi hal ini tidak berarti bahwa budaya dan sisi tradisional yang dimiliki jadi hilang sepenuhnya. Kamu masih dapat menjumpai desa yang kental dengan nilai-nilai tradisional.

Beberapa yang cukup umum, adanya budaya untuk saling membantu bila ada hajatan atau keperluan bersama. Kamu dapat menjumpai adanya warga yang mengadakan acara syukuran dengan berdo'a bersama sekaligus membagikan makanan gratis. Tradisi ini biasa disebut among-among.

Tidak hanya dari kebiasaan warganya saja. Aspek tradisional juga dapat dilihat dari segi bangunan yang ada di pedesaan. Salah satunya ialah gedung tempat mengaji anak-anak muslim yang dibangun oleh material berupa kayu atau beton, serta memiliki desain yang sederhana. 

5. Menemukan bahwa warga desa masih erat kehidupan sosialnya

ilustrasi warga desa duduk bersama (pexels.com/Mehmet Turgut Kirkgoz)
ilustrasi warga desa duduk bersama (pexels.com/Mehmet Turgut Kirkgoz)

Gak bisa dimungkiri bahwa masih terdapat pandangan buruk mengenai warga desa yang dinilai kepo dan suka bergosip. Namun, di sisi lain, warga desa tetaplah komunitas yang tergolong akrab dan saling bahu-membahu dalam membantu sesamanya. 

Sepulang dari aktivitas masing-masing, biasanya warga desa masih sempat berbaur satu sama lain dengan berkumpul di satu rumah warga dan membincangkan banyak hal. Juga, hal ini terlihat dari gotong royong kala berniat mengadakan pernikahan atau kerja bakti dalam membangun desa.

Lewat kehidupan metropolitan yang semakin sibuk, masyarakat di daerah perkotaaan menjadi terisolasi dalam kehidupan mereka sendiri. Di samping keluarga inti dan teman, jarang sekali warga kota berbaur dengan tetangga atau orang-orang di lingkungan mereka. Para penduduk kota yang terbiasa individualis, mungkin bakal kagum saat melihat atmosfer kehidupan warga desa yang interaksi sosialnya masih terasa erat.

Perlu dipahami, pastinya situasi atau keadaan di masing-masing pedesaan tidak bisa disamakan. Setiap tempat pasti memiliki suasana dan kekhasannya tersendiri. Namun, secara umum, lima poin di atas biasanya bakal kamu temui saat baru pertama kali berkunjung ke pedesaan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us