Apakah Tidur Saat Berpuasa Dinilai Ibadah? Ini Penjelasannya

Bulan Ramadan adalah bulan yang paling dinantikan banyak orang karena berbagai keistimewaan dan keutamaannya yang hanya bisa didapatkan di bulan Ramadan seperti Lailatul Qadar dan pahala berlipat ganda yang dijanjikan Allah kepada orang-orang yang berbuat kebajikan pada bulan ini.
Termasuk juga tidur saat berpuasa di bulan Ramadan, banyak kalangan umat Muslim yang meyakini bahwa tidur ketika berpuasa bernilai ibadah dan mendapatkan pahala. Benarkah demikian? Mari simak penjelasannya berikut ini.
1. Banyak orang yang salah kaprah dalam memahami hadits yang menjelaskan bahwa tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah

Selama ini, banyak umat Islam yang percaya bahwa tidur saat berpuasa bisa bernilai ibadah dan memperoleh pahala lantaran dalil berupa sebuah hadits sebagaimana berikut.
نَوْمُ الصَّائِمِ عِبَادَةٌ ، وَصُمْتُهُ تَسْبِيْحٌ ، وَدُعَاؤُهُ مُسْتَجَابٌ ، وَعَمَلُهُ مُضَاعَفٌ
"Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah. Diamnya adalah tasbih. Doanya adalah doa yang mustajab. Pahala amalannya pun akan dilipatgandakan"
Hadits ini dibawakan oleh al-Baihaqi dalm Syu'abul Iman 3/1437. Dalam hadits ini terdapat Ma'ruf bin Hasan yang mana dia dikenal sebagai perawi yang dho'if (lemah). Dalam hadits ini pula terdapat Sulaiman bin 'Amr yang kedudukannya lebih dho'if daripada Ma'ruf bin Hasan.
Sedangkan dalam riwayat lain, perawinya ialah Abdullah bin 'Amr. Haditsnya dibawakan oleh Al-Iroqi dalam Takhrijul Ihya' (1/310) dengan sanad yang dho'if juga.
Jadi, Syaikh al-Albani dalam silsilah Ad-Dho'ifah no. 4696 mengatakan bahwa hadits ini adalah hadits yang dho'if (lemah).
2. Tidurnya orang yang berpuasa pada dasarnya bersifat mubah (boleh), kecuali jika diawali dengan niat yang baik dan mengharap ridha Allah maka bisa bernilai ibadah

Setelah menanggapi hadits di atas yang kedudukannya dho'if, maka pada dasarnya tidur di dalam keadaan berpuasa adalah mubah (jika dilakukan tidak mendapat pahala dan jika tidak dilakukan tidak berdosa) atau sama halnya seperti tidur di selain bulan Ramadan.
Namun, tidur pada saat berpuasa bisa bernilai ibadah dengan syarat orang tersebut melakukannya dengan diawali niat yang baik dan hanya mengharap ridha Allah semata. Contohnya, tidur di siang hari saat bulan Ramadan dengan tujuan supaya bisa melakukan berbagai kewajiban secara maksimal. Tentunya tidur dalam jangka waktu yang cukup sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan.
Hal ini telah dijelaskan oleh An-Nawawi dalam Syarh Muslim (6/16)
"Sesungguhnya perbuatan mubah, jika dimaksudkan dengannya untuk mengharap Wajah Allah Ta'ala, maka perbuatan tersebut akan berubah menjadi suatu ketaatan dan akan mendapatkan balasan (pahala)."
3. Tak hanya tidur, perbuatan lain yang hukum dasarnya mubah bisa bernilai ibadah ketika dilakukan di bulan Ramadan

Seperti qaidah dari Imam Nawawi di atas, dapat dinyatakan juga bahwa perbuatan lain selain tidur yang dilakukan di bulan Ramadan dan awalnya bersifat mubah bisa dinilai sebagai ibadah serta mendapatkan pahala. Misalnya, ibu yang memasak makanan untuk berbuka puasa akan mendapatkan pahala jika diniatkan untuk memenuhi kewajiban sebagai seorang ibu dan sebagai istri yang taat pada suaminya. Awalnya memasak bukanlah termasuk ibadah, namun jika diniati seperti itu maka bisa mendapatkan pahala.
Perlu diketahui, hal ini tidak hanya berlaku saat bulan Ramadan saja. Tapi bulan yang lain pun demikian, yang mana jika melakukan sesuatu yang mubah namun niatnya baik maka akan dinilai ibadah.
4. Pada intinya segala perbuatan termasuk tidur di saat berpuasa ialah tergantung pada niat seseorang yang melakukannya

Dengan demikian, bernilai ibadah atau tidaknya suatu perbuatan seperti tidur saat berpuasa tergantung pada niat orang yang melakukannya. Perbuatan yang awalnya mubah, bisa menghasilkan pahala jika niatnya baik serta mengharap ridha Allah. Sebaliknya, perbuatan yang awalnya mubah bisa mendapat dosa jika diniatkan untuk hal-hal buruk serta mengharap kepada selain Allah yang biasa dikenal dengan riya'. Wallahu a'lam.
Semoga seluruh amal kebaikan yang kita perbuat di bulan Ramadan yang penuh berkah ini diterima oleh Allah dan bisa menjadi ladang pahala sebagai bekal di akhirat nanti.