Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Tips biar Gak Gampang Mellow saat Sendirian, Kendalikan Pikiranmu

ilustrasi sendirian di rumah (pexels.com/Trần Hồng Công)
ilustrasi sendirian di rumah (pexels.com/Trần Hồng Công)

Mellow adalah istilah untuk menggambarkan perasaan yang cenderung muram. Kamu bisa merasa campuran antara sedih dan mencemaskan sesuatu yang tidak terlalu jelas. Kapan biasanya dirimu mengalaminya? Bila kamu mellow setelah mengalami kejadian buruk, lebih mudah untuk menanganinya karena penyebabnya teridentifikasi.

Akan tetapi, terkadang perasaan itu muncul begitu saja saat kamu sendirian di rumah atau kos-kosan. Padahal, dirimu merasa seharian tadi tak terjadi sesuatu yang cukup buruk untuk memengaruhi emosimu. Meski nanti mungkin suasana hatimu membaik dengan sendirinya, berlama-lama merasa mellow tentu tidak menyenangkan.

Alangkah baiknya bila perasaan itu dapat segera teratasi dan di kemudian hari dicegah. Kalau ini dapat dilakukan, kamu akan lebih nyaman berada di rumah seorang diri. Enam tips di bawah ini bisa dicoba untuk mengatasi sekaligus mencegah rasa mellow datang lagi. Sendirian tidak seburuk itu, kok.

1. Analisis penyebab sesungguhnya dari mellow yang dirasakan

ilustrasi sendirian di rumah (pexels.com/Jasmine Pang)
ilustrasi sendirian di rumah (pexels.com/Jasmine Pang)

Meski rasanya kamu mendadak mellow saat sendirian, boleh jadi sebetulnya ada penyebab yang kurang disadari. Dirimu sedari tadi melewatkannya karena dikelilingi sejumlah teman atau saudara. Perhatianmu teralihkan oleh mereka. Namun begitu mereka pergi dan kamu sendirian di rumah atau kos-kosan, masalah itu naik lagi ke permukaan.

Dirimu menjadi merasa tidak nyaman dan makin buruk karena gak ada orang yang dapat diajak bicara. Suasana sunyi menambah jelas dampak dari suatu peristiwa terhadapmu. Bahkan emosi negatif seperti sedih, malu, dan marah dapat terasa lebih kuat ketimbang ketika peristiwa itu terjadi. Cobalah merunut kembali apa saja yang kamu alami sejak pagi.

Dapat pula hingga 1 atau 2 hari yang lalu. Sama seperti ketika dirimu mengalami cedera fisik, rasa sakitnya sering kali baru memuncak beberapa jam kemudian dan bertahan berhari-hari. Begitu pula setiap kejadian buruk yang sesungguhnya mengganggu batinmu. Setelah masalahnya ditemukan, segeralah membereskannya biar hatimu tenang dan tidak mellow lagi meski sedang sendirian.

2. Atur waktu tidur biar gak terbangun di tengah malam

ilustrasi sendirian di rumah (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi sendirian di rumah (pexels.com/cottonbro studio)

Jika kamu di rumah atau kos-kosan sendirian selama 12 sampai 24 jam, kapan biasanya rasa mendadak mellow muncul? Kalau ini kerap terjadi saat dirimu terjaga di malam hari, artinya PR-mu ialah meningkatkan kualitas tidur. Hindari tidur terlalu awal yang akan membuatmu terbangun di tengah malam.

Ketika dirimu terbangun di tengah malam dan gak bisa terlelap lagi pasti pikiran melayang ke mana-mana. Aneka kejadian yang kurang menyenangkan di masa lalu pun terbayang-bayang kembali sehingga perasaanmu memburuk. Belum lagi ditambah dengan kecemasan akan masa depan. Campuran keduanya dapat membuat suasana hatimu amat negatif.

Berkegiatanlah sejak pagi sampai sebagian malam agar kamu cukup lelah dan amat siap buat tidur. Jangan lupa rutin berolahraga yang akan membantumu tidur lebih nyenyak sampai pagi. Tidurlah antara pukul 22.00 atau 23.00. Paling cepat dirimu baru akan terbangun pukul 04.00 dan gak sempat berpikir aneh-aneh. Rutinitas pagi telah menanti. Jika kamu tidur pukul 20.00, nanti malah terbangun sekitar pukul 02.00 dan sulit kembali tidur.

3. Menyibukkan diri meski di rumah saja

ilustrasi sendirian di rumah (pexels.com/Chuot Anhls)
ilustrasi sendirian di rumah (pexels.com/Chuot Anhls)

Buat kamu yang gampang mellow saat sendirian wajib selalu menyibukkan diri. Selama kantuk belum datang, hindari banyak melamun. Buat rencana apa saja yang akan dilakukan saat sendirian di rumah atau kos-kosan. Kamu bisa belajar, bersih-bersih, melakukan hobi, atau punya pekerjaan sampingan.

Sebaliknya ketika di rumah ada orang lain, itulah waktu luangmu yang sesungguhnya. Kamu bisa menghabiskan waktu hanya dengan mengobrol santai bersamanya. Adanya pemecah perhatian membantu menjaga pikiranmu tetap fokus ke situ saja.

Tanpa kesibukan yang cukup penting, suasana hatimu akan dengan cepat memburuk. Termasuk hanya bermain media sosial yang membuatmu melihat terlalu banyak kabar tidak menyenangkan. Jika kamu hendak menggunakan waktu untuk banyak berpikir, pastikan bahan yang dipikirkan jelas. Contohnya, menulis dengan tema tertentu. Jangan segala hal dipikirkan di satu waktu dan gak bikin kamu lebih produktif.

4. Pilih hiburan yang seru atau lucu

ilustrasi sendirian di rumah (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi sendirian di rumah (pexels.com/cottonbro studio)

Momen di rumah sendirian juga cocok buatmu menikmati hiburan. Beraktivitas terus baik di luar maupun dalam rumah mungkin membuatmu bosan. Namun, perhatikan jenis hiburan yang dipilih. Orang yang gampang mellow sepertimu jangan sampai menyaksikan film-film sedih sendirian.

Juga hindari mendengarkan lagu-lagu yang bikin galau seperti tentang putus cinta, kasih tak sampai, dan sebagainya. Pilihlah ragam hiburan yang seru serta lucu. Kamu dapat bermain game atau menonton tayangan komedi dan aneka perlombaan yang membuatmu lebih bersemangat. 

Konsekuensi dari salah memilih hiburan adalah kamu mellow jauh lebih lama daripada durasimu menyaksikan atau mendengarkannya. Seperti satu adegan dan dialog tokoh dalam film saja bisa begitu memengaruhi emosimu. Kamu tenggelam terlalu dalam hingga sulit membatasi kenyataan hidupmu dengan situasi tokoh dalam tayangan tersebut.

5. Tetap terhubung dengan orang lain

ilustrasi sendirian di rumah (pexels.com/Yaroslav Shuraev)
ilustrasi sendirian di rumah (pexels.com/Yaroslav Shuraev)

Sendirian di rumah bukan artinya hubunganmu dengan orang-orang sepenuhnya terputus. Jangan ragu untuk menelepon atau mengirim pesan pada orang-orang terdekatmu. Mengomentari status mereka juga bagus sebagai pemantik percakapan. Meski mereka gak bisa berlama-lama bertelepon atau berkepanjangan membalas chat, sebentar-sebentar pun gak apa-apa.

Kamu cukup menghubungi mereka secara bergiliran untuk membantumu membunuh waktu. Sebagai contoh, dirimu punya 10 orang terdekat yang terdiri dari saudara kandung dan sahabat. Hubungi satu per satu. Kalau satu orang berkomunikasi denganmu selama 30 menit saja, berarti 5 jam akan terlewati tanpa terasa.

Setelah obrolanmu dengan mereka semua selesai, kamu sudah cukup lelah dan tinggal tidur. Tentu supaya orang lain betah mengobrol denganmu, dirimu juga mesti belajar menjadi lawan bicara yang menyenangkan. Bicarakan topik yang menarik bagi mereka dan hindari tema-tema sensitif yang akan membuat mereka segera mengakhiri percakapan.

6. Tidak mengaitkan kesendirian dengan kesepian dan ditinggalkan

ilustrasi sendirian di rumah (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi sendirian di rumah (pexels.com/cottonbro studio)

Apa yang dirasakan erat kaitannya dengan apa yang dipikirkan. Jika kamu menghubungkan kesendirian dengan kesepian dan ditinggalkan orang-orang, tentu perasaanmu menjadi nelangsa. Sendirian tidak bermakna dirimu pasti kesepian. Sebaliknya, rasa sepi juga dapat muncul sekalipun kamu sedang berada di keramaian.

Hal itu bisa terjadi apabila banyaknya orang di sekitarmu tak bermakna ada kedekatan emosi di antara kalian. Mereka tidak memahamimu atau kamu sama sekali gak mengenal mereka. Akan tetapi, dalam keadaan kamu tidak ditemani oleh siapa pun juga dapat merasa tetap riuh. Ini terjadi apabila ada kesibukan seperti dalam poin 3.

Juga, jika dirimu memandang kesendirian sebagai sesuatu yang positif. Seperti waktu yang tepat buatmu mengisi ulang energi supaya besok siap kembali bertemu dengan banyak orang. Pun ingat, sendiran tak bermakna orang-orang sengaja meninggalkanmu lantaran alasan yang negatif seperti kamu menyebalkan. Kalian hanya kembali ke rumah atau kos-kosan masing-masing. Atau, perbedaan jadwal membuat kalian tidak berangkat dan pulang berbarengan.

Meski kamu sering merasa mellow ketika sendirian, jangan menjadikannya sebagai momok. Latihlah dirimu untuk bersahabat dengan situasi tanpa satu pun teman di sisimu. Ingat bahwa sesungguhnya selalu ada orang tak jauh darimu. Kalian hanya terpisah dinding, lantai, atau jarak tertentu. Kendalikan pikiranmu supaya perasaanmu juga lebih stabil.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us