Baik di media sosial maupun di dunia nyata, kamu pasti pernah mendapat komentar yang agak menyakitkan hati. Seringkali, kita menyalah artikan maksud komentar tersebut dan menganggapnya sebagai nyinyiran netizen yang tidak perlu dihiraukan. Padahal, gak semua komentar yang diberikan ke kita itu adalah sebuah nyinyiran.
Bisa jadi, komentar tersebut bertujuan baik dan berasal dari hati sebagai bentuk kepedulian terhadap kamu. Nah, agar lebih mudah membedakannya, yuk simak lima poin berikut.
Hati nurani kita adalah sesuatu yang selalu mengarahkan hidup kita pada kebaikan. Jika ada sebuah komentar yang kamu terima, tanyakan pada hatimu sendiri apakah yang diberitahu oleh orang tersebut ada benarnya? Jika semua itu memang kamu akui kebenarannya, maka bisa dibilang orang tersebut memberitahumu karena peduli, bukan karena nyinyir.
Sebuah komentar yang membangun dan merupakan bentuk kepedulian biasanya bukan hanya berupa komentar saja, tapi juga diiringi dengan saran. Saran inilah perwujudan dari rasa peduli yang ingin ditunjukkan si pemberi komentar. Gak cuma sekedar basa-basi, saran ini bahkan perlu kamu ikuti dan lakukan.
Saran yang diberikan oleh orang tersebut juga demi kebaikanmu. Gak ada unsur kepentingan pribadi dalam saran tersebut, maka kamu bisa mengkategorikan komentar tersebut sebagai rasa peduli dan bukannya nyinyiran. Orang seperti ini juga bisa kamu jadikan teman dekat yang bisa kamu mintai sarannya setiap kali dalam masalah, lho.
Komentar nyinyir biasanya diberikan oleh orang yang gak mengenalmu dengan baik. Orang jenis itu biasanya hanya bisa melihat hal negatif dari dirimu tanpa tahu apa yang sudah kamu lalui dan jalani. Berbeda dengan orang yang memberi komentar karena rasa peduli, biasanya hal seperti ini datang dari orang yang tau bagaimana perjuangan dan perjalanan hidupmu dengan baik.
Orang yang memberikan komentar karena peduli biasanya gak pernah berniat untuk menjatuhkan apalagi mempermalukanmu. Sehingga, dia gak sembarangan mengomentarimu di depan umum. Bertemu secara empat mata, atau melalui DM di media sosial bisa jadi cara yang lebih cenderung untuk dia lakukan. Maka kamu perlu menghargai yang seperti ini.
Sudah bisa kan membedakan mana yang nyinyiran dan mana yang bukan?