Belajar dari Drakor The Glory, Ini 5 Cara Atasi Pelaku Bullying

The Glory merupakan salah satu drama Korea yang wajib kamu tonton apabila ingin belajar bagaimana sikap kita dalam menghadapi perilaku bullying yang marak terjadi akhir-akhir ini. Misalnya saja bullying yang terjadi dalam lingkungan sekolah yang kerap menyasar siswa lemah dari ekonomi dan status sosialnya tersebut, padahal bullying tidak hanya merusak mental seseorang tapi akan membuat jiwanya menjadi lemah dan mudah rapuh.
Kekejaman perilaku bullying tergambar jelas di film ini, dimana korbannya yang bernama Moon Dong-Eun, harus mendapatkan perundungan dengan cara ditempelkan alat catok rambut ke seluruh kulitnya. Tidak hanya itu saja, Moon juga harus rela mendapatkan perlakukan pelecehan seksual dari teman sekelasnya yang lain.
Korban perundungan biasanya akan diam dan tidak mampu untuk berbicara. Padahal dengan bersuara lantang akan membantu para korban dalam mendapatkan kembali haknya sebagai manusia yang pantas dibela. Dan 5 tips di bawah mungkin bisa menyelamatkan kita dari perilaku bullying yang semakin meresahkan.
1. Jangan takut!

Pelaku bullying biasanya akan melakukan tindakan tidak terpuji itu dikarenakan ingin berkuasa atas diri kita dalam mendapatkan pengaruh atau memaksa kita tunduk pada semua perintahnya selama ini.
Maka, diam bukanlah jawaban atas semua persoalan ini tapi melawan adalah langkah paling tepat untuk memukul mundur semua tindakan yang sudah kelewatan dan akan menjadi efek jera agar dirinya tidak mengulangi hal yang sama lagi.
2. Melaporkan kepada pihak lain yang berwenang

Laporkan kepada pihak lain dan jangan diam atas semua yang telah terjadi, dengan diam kamu berarti setuju untuk mengakui dan menganggap bahwa apa yang telah dia lakukan selama ini adalah benar.
Kumpulkan semua bukti dan laporkan kepada pihak yang berwenang, bisa kepada guru maupun kepolisian agar mendapatkan penanganan terbaik dan menjadi solusi dari semua yang terjadi selama ini.
3. Tidak membalas dengan cara yang sama

Pelaku bullying akan mendapatkan kepuasan ketika dirinya berhasil membuatmu takut dan tidak berdaya, jangan membalas dengan cara yang sama, karena akan membuatmu terlihat tidak ada bedanya dengan mereka.
Balaslah dengan kebaikan karena siapa tahu semua sikap baikmu akan membuat hati mereka luluh dan menjadi lebih simpati kepadamu terutama terhadap semua apa yang kamu lakukan selama ini kepada orang yang telah menyakitimu.
4. Belajar bela diri

Mempelajari bela diri bukanlah sebuah cara untuk menciptakan perkelahian, tapi dengan mempelajari bela diri kamu lebih punya sikap percaya diri untuk lebih mudah dalam menghadapi semua yang akan kamu hadapi nantinya.
Mempelajari bela diri akan terbukti ampuh bukan dalam ring tinju tapi sebuah cara agar kamu punya pertahanan diri yang baik, tidak lemah dan punya sifat pemberani yang lebih tinggi dari orang yang tidak pernah belajar bela diri selama hidupnya.
5. Mencintai musuhmu

Mencintaimu musuhmu adalah langkah paling berat, tidak semua orang punya kebesaran hati untuk membuka rasa maafnya kepada orang yang telah menyakitinya selama ini, namun sikap mulia itu tentu akan memberikanmu ganjaran yang setimpal dari apa yang kamu lakukan selama ini.
Mencintai musuhmu merupakan satu tindakan seorang kesatria, tidak mudah untuk memperaktikannya di tengah kondisi yang lagi minus dalam budaya untuk saling mencintai namun yang terjadi malahan adanya kesuburan dalam perilaku untuk saling membenci.
Pelaku bullying bukanlah orang yang harus kita takuti, tidak meski kamu diam dengan semua perlakuannya selama ini, diam bukanlah emas untuk ditindas dari orang yang tidak mengenal arti kasih sayang, berikan perlawanan agar mereka tidak lagi berlaku semena-mena terhadap dirimu.