Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Illusion of Control Pengaruhi Pengambilan Keputusanmu

ilustrasi tetris (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi tetris (pexels.com/cottonbro studio)
Intinya sih...
  • Kebiasaan illusion of control mengakibatkan kepercayaan berlebihan dan pengambilan keputusan tanpa pertimbangan.
  • Berinvestasi dan berjudi seringkali dipengaruhi oleh keyakinan akan dapat mengendalikan hasil, meskipun riset menunjukkan sebaliknya.
  • Illusion of control mendorong pengambilan risiko yang tidak perlu dan ketergantungan pada superstisi untuk mempengaruhi hasil yang diinginkan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernahkah kamu merasa yakin akan mendapatkan hasil yang diinginkan, meskipun kamu tahu kemungkinannya kecil? Atau, kamu sering mengambil risiko yang tidak perlu karena yakin bisa mengendalikan situasinya? Jika ya, kamu mungkin mengalami illusion of control, sebuah bias kognitif di mana kamu melebih-lebihkan kemampuanmu untuk mengendalikan hasil suatu peristiwa.

Bias ini sering kali muncul dalam situasi yang tidak pasti, di mana kamu ingin merasa memiliki kendali. Contohnya, saat kamu bermain judi, kamu mungkin merasa yakin bisa menebak hasil permainan, sehingga terjebak dalam kebiasaan berjudi dan mengalami kerugian.

Pada artikel ini, kamu akan mempelajari lima cara illusion of control memengaruhi pengambilan keputusanmu. Yuk, simak!

1. Kepercayaan berlebihan terhadap kemampuan sendiri

ilustrasi menjahit (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi menjahit (pexels.com/cottonbro studio)

Ketika kamu merasa memiliki kontrol atas hasil yang sebenarnya tidak dapat kamu pengaruhi, kamu cenderung menjadi terlalu percaya diri. Ini bisa membuat kamu mengambil keputusan tanpa mempertimbangkan semua faktor yang relevan, yang pada akhirnya bisa berujung pada hasil yang tidak diinginkan. Misalnya, dalam dunia kerja, kamu mungkin merasa yakin bahwa presentasi yang kamu persiapkan akan diterima dengan baik, tanpa mempertimbangkan variabel tak terduga seperti mood audiens atau masalah teknis yang mungkin muncul.

Kepercayaan berlebihan ini juga sering terlihat dalam investasi. Banyak investor percaya bahwa mereka dapat memprediksi pergerakan pasar, meskipun banyak penelitian menunjukkan bahwa pasar sangat sulit diprediksi. Akibatnya, keputusan investasi yang dibuat berdasarkan keyakinan ini sering kali tidak menghasilkan keuntungan yang diharapkan.

2. Pengambilan risiko yang tidak perlu

ilustrasi cemas (pexels.com/Alex Green)
ilustrasi cemas (pexels.com/Alex Green)

Illusion of control sering kali membuat orang mengambil risiko yang lebih besar dari yang seharusnya. Dalam perjudian, misalnya, banyak orang terus bermain dengan keyakinan bahwa mereka memiliki strategi atau pengetahuan khusus yang akan membantu mereka menang, meskipun kenyataannya tidak demikian. Hal ini dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan dan bahkan kecanduan judi.

Di luar perjudian, pengambilan risiko yang tidak perlu ini dapat terjadi dalam pengambilan keputusan sehari-hari, seperti mengemudi dengan kecepatan tinggi atau mengabaikan saran medis. Orang sering kali meremehkan risiko karena mereka percaya bahwa mereka memiliki kontrol lebih atas situasi daripada yang sebenarnya mereka miliki.

3. Ketergantungan pada superstisi

ilustrasi ramalan (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi ramalan (pexels.com/RDNE Stock project)

Banyak orang mengandalkan benda-benda keberuntungan atau ritual tertentu dengan harapan dapat mempengaruhi hasil yang diinginkan. Padahal, tidak ada hubungan nyata antara tindakan tersebut dan hasil yang terjadi. Dalam olahraga, misalnya, atlet mungkin memakai kaos kaki keberuntungan atau melakukan ritual sebelum pertandingan dengan keyakinan bahwa ini akan meningkatkan peluang mereka untuk menang.

Ketergantungan pada superstisi juga dapat ditemukan dalam kehidupan profesional, di mana seseorang mungkin percaya bahwa memakai dasi tertentu atau memulai hari pada waktu tertentu akan membawa kesuksesan. Meskipun ini mungkin memberikan rasa percaya diri, tidak ada bukti nyata bahwa hal tersebut mempengaruhi hasil akhir.

4. Kesulitan mengakui ketidakpastian

ilustrasi bercermin (pexels.com/ilustrasi bercermin)
ilustrasi bercermin (pexels.com/ilustrasi bercermin)

Illusion of control bisa membuat seseorang kesulitan mengakui bahwa ada situasi yang tidak dapat dikontrol. Hal ini sering kali mengarah pada kekecewaan ketika hasil yang diharapkan tidak terjadi, karena kamu telah menginvestasikan begitu banyak emosi dan harapan pada sesuatu yang sebenarnya di luar kendali kamu. Misalnya, kamu mungkin berharap bahwa hubungan yang sulit akan membaik hanya dengan usaha kamu, tanpa mengakui bahwa perubahan juga bergantung pada orang lain.

Kesulitan ini juga dapat mempengaruhi keputusan bisnis, di mana pemimpin mungkin tidak mempertimbangkan faktor eksternal yang dapat mengubah pasar atau industri secara drastis. Akibatnya, mereka mungkin tidak siap untuk beradaptasi ketika perubahan tersebut terjadi.

5. Penghindaran tanggung jawab

ilustrasi penyendiri (unsplash.com/Ethan Sykes)
ilustrasi penyendiri (unsplash.com/Ethan Sykes)

Dalam beberapa kasus, illusion of control dapat menyebabkan kamu menghindari tanggung jawab atas kegagalan. Kamu mungkin cenderung menyalahkan faktor eksternal daripada mengakui bahwa keputusan kamu sendiri mungkin telah berkontribusi pada hasil yang tidak diinginkan. Misalnya, jika proyek gagal, kamu mungkin menyalahkan kondisi pasar atau tim kamu, daripada mengevaluasi dan belajar dari kesalahan yang mungkin telah kamu buat.

Penghindaran tanggung jawab ini juga dapat terlihat dalam hubungan pribadi, di mana seseorang mungkin menyalahkan pasangan mereka atas masalah dalam hubungan, daripada melihat bagaimana perilaku mereka sendiri mungkin telah berkontribusi. Mengakui peran kamu dalam kegagalan adalah langkah penting untuk pertumbuhan pribadi dan pengambilan keputusan yang lebih baik di masa depan.

Kuncinya adalah dengan meningkatkan kesadaranmu terhadap bias ini. Pelajari tentang illusion of control dan bagaimana cara kerjanya. Terimalah bahwa kamu tidak memiliki kendali penuh atas segala sesuatu. Dengan mengambil langkah-langkah untuk mengatasi illusion of control, kamu bisa membuat keputusan yang lebih rasional dan terukur. Semoga bermanfaat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us