Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Wagon-wheel Effect, Rahasia di Balik Ilusi Optik!

ilustrasi bersepeda (unsplash.com/Solé Bicycles)
ilustrasi bersepeda (unsplash.com/Solé Bicycles)

Pernahkah kamu melihat roda bergerigi di film atau video yang tampak berputar berbeda dari aslinya? Fenomena ini dikenal sebagai Wagon-wheel Effect, sebuah ilusi optik yang menarik dan membingungkan.

Wagon-wheel Effect sering digunakan dalam film dan televisi untuk menciptakan efek yang keren dan membingungkan. Tapi tahukah kamu bahwa fenomena ini juga bisa terjadi di kehidupan nyata?

Berikut adalah lima fakta menarik tentang Wagon-wheel Effect yang mungkin belum kamu ketahui. Siap-siap untuk tercengang dengan penjelasan ilmiah di balik ilusi optik ini!

1. Definisi Wagon-wheel Effect

ilustrasi bersepeda (unsplash.com/Jonny Kennaugh)
ilustrasi bersepeda (unsplash.com/Jonny Kennaugh)

Wagon-wheel Effect terjadi ketika roda yang berputar tampak bergerak dengan cara yang tidak sesuai dengan gerakan sebenarnya. Ini bisa terjadi ketika roda tampak berputar lebih lambat, atau bahkan terlihat berhenti dan berputar ke arah yang berlawanan. Fenomena ini bukan hanya terbatas pada roda bergerigi; ia juga dapat terjadi pada objek lain yang memiliki pola berulang, seperti baling-baling kipas atau sayap burung.

Ilusi ini merupakan contoh sempurna dari bagaimana persepsi kita terhadap gerakan bisa dibodohi. Meskipun roda tersebut sebenarnya berputar secara konstan, otak kita menginterpretasikan gambar yang dilihat dengan cara yang berbeda, tergantung pada berbagai faktor seperti pencahayaan dan kecepatan rotasi.

2. Wagon-wheel Effect terjadi dalam kondisi stroboskopik

ilustrasi bersepeda (unsplash.com/Coen van de Broek)
ilustrasi bersepeda (unsplash.com/Coen van de Broek)

Ketika roda berputar di bawah cahaya yang berkedip-kedip, seperti lampu stroboskop, kita bisa melihat Wagon-wheel Effect dengan jelas. Cahaya yang berkedip ini membuat kita hanya melihat roda pada interval tertentu, sehingga menciptakan ilusi bahwa roda bergerak dengan cara yang tidak sesuai dengan gerakan sebenarnya.

Fenomena ini juga sering terlihat di klub malam atau di konser, di mana lampu stroboskop digunakan untuk menciptakan efek visual yang dramatis. Ketika cahaya berkedip dengan kecepatan tertentu, ia bisa menyebabkan objek yang bergerak cepat tampak seperti bergerak lambat, atau bahkan diam.

3. Kecepatan frame mempengaruhi Wagon-wheel Effect

ilustrasi bersepeda (unsplash.com/Solé Bicycles)
ilustrasi bersepeda (unsplash.com/Solé Bicycles)

Dalam dunia sinematografi, Wagon-wheel Effect sering terjadi karena perbedaan antara kecepatan frame kamera dan kecepatan rotasi objek. Jika sebuah roda berputar dengan kecepatan yang sinkron dengan frame rate kamera, roda tersebut bisa tampak tidak bergerak sama sekali, atau bahkan berputar ke arah yang berlawanan.

Ini adalah hasil dari aliasing temporal, di mana batasan dalam frekuensi perekaman kamera menciptakan ilusi gerakan yang tidak sesuai dengan kenyataan. Para pembuat film terkadang memanfaatkan efek ini untuk menciptakan adegan yang lebih menarik atau untuk menekankan aspek tertentu dari sebuah cerita.

4. Wagon-wheel Effect juga terjadi di bawah penerangan kontinu

ilustrasi bersepeda (unsplash.com/Seth Abramczyk)
ilustrasi bersepeda (unsplash.com/Seth Abramczyk)

Meskipun Wagon-wheel Effect sering dikaitkan dengan cahaya yang berkedip, ia juga bisa terjadi di bawah penerangan yang kontinu. Ini menunjukkan bahwa persepsi kita terhadap gerakan tidak hanya dipengaruhi oleh faktor eksternal, tetapi juga oleh cara otak kita memproses informasi visual.

Ketika kita melihat objek yang bergerak cepat di bawah penerangan yang konstan, otak kita terkadang menginterpretasikan gerakan tersebut sebagai serangkaian gambar yang terputus-putus. Ini bisa menyebabkan kita melihat objek tersebut bergerak dengan cara yang tidak sesuai dengan gerakan sebenarnya, bahkan tanpa adanya cahaya yang berkedip.

5. Teori aliasing temporal menjelaskan Wagon-wheel Effect

ilustrasi bersepeda (unsplash.com/JJacek Dylag)
ilustrasi bersepeda (unsplash.com/JJacek Dylag)

Teori aliasing temporal menawarkan penjelasan tentang mengapa Wagon-wheel Effect bisa terjadi. Teori ini menyatakan bahwa batasan dalam cara otak kita memproses rangkaian gambar yang cepat menciptakan ilusi gerakan yang tidak sesuai dengan kenyataan. Otak kita mengisi kekosongan antara gambar dengan menciptakan ilusi gerakan yang kontinu.

Ilusi ini menunjukkan bahwa persepsi kita terhadap gerakan adalah hasil dari proses yang kompleks dan tidak selalu akurat. Wagon-wheel Effect adalah contoh menarik dari bagaimana otak kita berusaha untuk membuat sense dari informasi visual yang diterima, terkadang dengan cara yang mengejutkan dan tidak terduga.

Fenomena Wagon-wheel Effect memang luar biasa, bukan? Ilusi optik ini menunjukkan bagaimana otak kita memproses informasi visual dengan cara yang tidak selalu sesuai dengan kenyataan. Fenomena ini juga menjadi pengingat bahwa masih banyak hal menarik yang bisa dipelajari tentang dunia di sekitar kita.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhamad Aldifa
EditorMuhamad Aldifa
Follow Us