Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Kelola Ekspektasi saat Support System Gak Mendukung, Realistis!

ilustrasi orang mengobrol (pexels.com/cottonbro studio)

Mendapatkan dukungan dari support system, seperti keluarga, teman, atau rekan sejawat, sangat penting dalam meraih tujuan dan menghadapi tantangan hidup. Dukungan tersebut bisa membuatmu bersemangat dan pantang menyerah.

Gak peduli seberat apa pun rintangan yang menghadang, dukungan yang tulus bisa membuatmu bangkit dan terus berjuang. Sayangnya, terkadang kamu mungkin harus mengalami situasi, di mana support system gak mendukung atau gak memenuhi ekspektasimu. Jangan khawatir, berikut lima cara mengelola ekspektasi, ketika support system gak mendukung.

1. Kenali ekspektasi yang realistis

ilustrasi seseorang tersenyum (pexels.com/Luis Fernandes)

Langkah pertama dalam mengelola ekspektasi adalah memiliki pemahaman yang realistis tentang support system dan harapanmu terhadap mereka. Setiap orang memiliki pandangan, nilai, dan keterbatasan masing-masing.

Kamu perlu menyadari bahwa gak semua orang akan memiliki pendapat yang sama atau memberikan dukungan yang sama persis seperti yang di harapkan. Mengenali batasan ini bisa membantumu mengurangi kekecewaan dan frustrasi yang timbul. Sebab, mungkin saja sebenarnya orang-orang tersebut sudah mendukungmu, tapi dengan cara yang sedikit berbeda.

2. Komunikasikan dan utarakan dengan jelas

ilustrasi pasangan berdiskusi (pexels.com/Andres Ayrton)

Komunikasi yang jelas dan terbuka sangat penting dalam mengelola ekspektasi ketika support system gak memberikan dukungan. Sampaikan harapan dan kebutuhanmu dengan jelas kepada mereka. Bicarakan apa yang kamu harapkan dari mereka, tetapi juga dengarkan pandangan dan perspektif mereka dengan terbuka.

Komunikasi yang efektif bisa membantu menghindari konflik yang gak perlu. Selain itu, ini juga membangun pemahaman yang lebih baik antara kamu dan support system. Alhasil, gak ada ekspektasi berlebih lagi kepada mereka ke depannya.

3. Cari dukungan di tempat lain

ilustrasi pasangan berkonsultasi (pexels.com/SHVETS Production)

Jika support system gak memenuhi ekspektasimu, jangan ragu untuk mencari dukungan di tempat lain. Terdapat banyak sumber dukungan di luar orang-orang yang kamu anggap sebagai support system, seperti komunitas online, kelompok hobi tertentu, atau mentor yang dapat memberikan inspirasi dan bimbingan.

Mencari dukungan dari lingkungan baru bisa memberikan perspektif yang segar. Ditambah lagi, ini akan memperluas jaringan sosialmu. Siapa tahu, kamu bisa menemukan support system yang lebih baik di luar sana.

4. Atur harapan ke diri sendiri

ilustrasi orang berpikir (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Selain mengatur ekspektasi kepada support system, tentunya penting juga untuk mengelola ekspektasi internal atau ke diri sendiri. Terkadang, kamu memiliki harapan yang terlalu tinggi terhadap diri sendiri atau mengandalkan support system secara berlebihan. Inilah yang kemudian bisa mendatangkan kekecewaan yang gak bisa kamu kendalikan.

Sadari bahwa kamu memiliki kekuatan dan kemampuan untuk menghadapi tantangan sendiri. Tingkatkanlah rasa percaya diri dan keberanian dalam menjalani perjalanan kehidupanmu sendiri.

5. Menjaga keseimbangan emosional

ilustrasi seseorang tersenyum (pexels.com/Min An)

Gagal mengelola ekspektasi ketika support system gak mendukung bisa menjadi pemicu emosi negatif, seperti kekecewaan, marah, atau sedih. Itulah mengapa kamu perlu untuk menjaga keseimbangan emosional dalam menghadapi situasi seperti ini.

Temukan cara yang sehat untuk mengatasi stres, seperti olahraga, meditasi, menulis catatan, atau berbicara dengan seorang profesional jika diperlukan. Mengelola emosi dengan baik akan membantu kamu tetap tenang dan rasional dalam menghadapi ekspektasi yang gak terpenuhi. Ini juga akan memberikanmu cara pandang baru yang lebih positif.

Ekspektasi yang kamu sandarkan kepada orang lain adalah sesuatu yang harusnya bisa dikurangi pula. Meskipun mereka adalah support system-mu, tapi mereka juga manusia biasa yang sering kali melakukan kesalahan, serta tidak mengerti apa yang kamu inginkan, tanpa diutarakan secara langsung.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ines Sela Melia
EditorInes Sela Melia
Follow Us