Cara Mencegah Brain Rot Akibat Konten Digital Berkualitas Rendah

"Brain rot" ditetapkan menjadi Word of The Year 2024 oleh penerbit Oxford University Press. Kata tersebut dianggap paling sesuai dengan fenomena sosial masa kini. Brain rot atau pembusukan otak sendiri berarti kemunduran kemampuan intelegensi seseorang akibat konsumsi konten digital berkualitas rendah secara berlebihan.
Penggunaan layanan internet untuk hal-hal tidak bermanfaat mempengaruhi cara berpikir manusia. Beberapa masalah yang mungkin muncul akibat konsumsi konten digital berkualitas rendah secara berlebihan antara lain berkurangnya rentang perhatian atau attention span, berkurangnya kemampuan berpikir kritis, meningkatnya stres dan kecemasan, kelelahan emosional hingga isolasi sosial.
Jika kalian merasa sudah melakukan konsumsi konten digital secara tidak sehat, maka mungkin beberapa tips berikut bisa membantumu. Yuk, simak cara mencegah brain rot berikut!
1. Mengatur jenis dan jumlah konten digital yang dikonsumsi

Menggunakan gawai untuk aktivitas yang bermanfaat bukan hal yang salah. Namun godaan untuk membaca, menonton dan menikmati konten digital yang tidak bermanfaat terbukti berakibat buruk bagi tubuhmu. Cara memperbaiki kebiasaan ini tentunya dengan mengatur jenis dan jumlah konten digital yang kamu nikmati.
Mark Travers, seorang psikolog menulis dalam majalah Forbes, Sama seperti tubuhmu yang bergantung pada pola makan seimbang untuk kesehatan fisik, pikiranmu berkembang pesat berkat kualitas informasi yang kamu konsumsi."
Mark Travers juga memberikan beberapa saran untuk mengelola jenis konten digital yang kamu nikmati. Pertama, kamu harus mengaudit jenis konten yang kamu konsumsi, apakah konten tersebut bermanfaat, atau justru membuatmu merasa tidak baik.
Kemudian kamu bisa membuat piramida konten dengan menentukan mana konten prioritas serta mana konten yang hanya akan membuang waktumu. Selanjutnya, pakailah aturan 80/20, artinya konsumsi 80 persen konten bermanfaat sedangkan konten hiburan cukup 20 persen saja.
2. Batasi waktu mengonsumsi konten digital

Selain membatasi jenis konten yang kamu konsumsi, kamu juga harus membatasi waktunya. Cara membatasinya tentu dengan disiplin mengatur dirimu sendiri, ya.
Kamu bisa menetapkan jatah harianmu untuk melihat sosial media, contohnya selama 30 menit saja. Kemudian kamu harus mematuhinya, ya. Langkah lain yang bisa kamu lakukan adalah menjadwalkan waktu tanpa gawai serta meniyibukkan dirimu dengan hal bermanfaat.
3. Meningkatkan koneksi dengan dunia nyata

Kebiasaan melakukan aktivitas digital yang berlebihan cenderung membuat seseorang kehilangan koneksi dengan lingkungan sekitar. Kondisi ini berpengaruh terhadap kesehatan mental dan fisik.
Salah satu cara untuk mecegah brain rot adalah memperbanyak aktivitas analog. Kamu bisa menemukan kembali hobimu, memprioritaskan aktivitas di dunia nyata daripada digital serta melakukan kegiatan di alam bebas.
Mark Travers menambahkan, "Aktivitas analog tidak hanya membuat kita tetap fokus pada masa kini, tetapi juga menangkal kelelahan mental yang muncul akibat keterlibatan digital yang konstan."
4. Melakukan latihan otak

Mengonsumsi konten digital yang remeh akan menurunkan kemampuan berpikir seseorang. Untuk meningkatkannya kembali, kamu bisa mulai melatih otakmu dengan permainan strategi seperti catur atau teka-teki silang.
Melakukan analisis mendalam terhadap suatu isu atau bacaan juga bisa meningkatkan kemampuan berpikirmu. Selain itu kamu bisa melakukan kajian ilmiah atau belajar bisnis.
5. Menjaga kesehatan fisik

Selain menjaga kesehatan mental dan pikiran, tentunya kamu harus sehat secara jasmani agar bisa berfungsi dengan baik. Makan makanan bergizi seimbang, berolahraga serta istirahat yang cukup tampaknya menjadi kunci dari semua masalah, ya.
Bryan Robinson, Ph.D., seorang penulis di penerbit New York University Press mengungkapkan dalam majalah Forbes, "Periksa makanan di piring kamu dan tanyakan apakah makanan tersebut meningkatkan kesehatan otak secara keseluruhan. Olahraga dan gerakan teratur meningkatkan aliran darah ke otak dan bahkan memperlambat timbulnya kehilangan memori dan demensia. Selain itu, tidur yang cukup dapat memulihkan kejernihan dan kinerja, secara aktif memperbaiki plastisitas kortikal sehingga dapat mengelola stres pekerjaan dan membangun fondasi bagi otak yang cerdas."
Lima kegiatan positif di atas akan membantumu mencegah brain rot. Jangan tunda lagi, ya. Kamu harus memulainya sekarang agar kemampuan otakmu tetap terjaga.