5 Cara Mencegah Helm Berbau Apek meski Dipakai Setiap Hari

- Rutin mengeringkan helm setelah dipakai untuk menghindari lembab menumpuk
- Gunakan inner helm agar keringat tidak langsung menempel
- Cuci helm secara berkala untuk menghilangkan bakteri penyebab bau
Helm adalah perlengkapan wajib bagi siapa saja yang berkendara motor. Namun, dipakai setiap hari membuat helm rentan lembap. Bahkan menyerap keringat, dan akhirnya menimbulkan bau apek yang mengganggu. Di sinilah kita harus mampu merawat helm agar tetap nyaman dipakai.
Ternyata, bau tak sedap ini sebenarnya bisa dicegah dengan perawatan sederhana yang rutin dilakukan. Kita hanya perlu konsisten merawat dengan cara-cara di bawah ini setiap hari. Berikut lima cara efektif menjaga helm tetap segar meski dipakai harian.
1. Rutin mengeringkan helm setelah dipakai untuk menghindari lembab menumpuk

Bau apek biasanya muncul karena kondisi lembap yang dibiarkan terlalu lama. Apalagi kalau cuaca panas atau berkeringat. Untuk mengatasinya, usahakan mengeringkan helm terlebih dahulu sebelum disimpan.
Letakkan helm di tempat yang mendapatkan sirkulasi udara baik. Hindari menaruh helm di bagasi motor karena ruang sempit dan panas bisa membuat keringat terperangkap dan menimbulkan aroma tak sedap. Kalau punya kipas angin, arahkan ke bagian dalam helm selama 10–15 menit agar kain pelapisnya cepat kering.
2. Gunakan inner helm agar keringat tidak langsung menempel

Salah satu trik paling praktis untuk menjaga helm tetap wangi adalah memakai pelindung kepala seperti inner helm atau balaclava. Keringat, minyak kulit, dan debu tidak langsung terserap ke busa helm. Tapi tertahan di kain pelindung yang lebih mudah dicuci.
Inner juga membantu mengurangi gesekan rambut dan membuat bagian dalam helm lebih higienis. Pastikan mencuci inner minimal 2–3 kali seminggu jika dipakai harian. Atau setiap hari jika aktivitas membuat mudah berkeringat. Dengan begitu, helm jarang terkena kelembapan langsung dan tidak mudah berbau.
3. Cuci helm secara berkala untuk menghilangkan bakteri penyebab bau

Meski sudah memakai inner, helm tetap perlu dicuci rutin. Debu jalanan, sisa keringat, dan minyak rambut lama-kelamaan menumpuk pada busa helm. Tumpukan inilah yang menjadi sarang bakteri penyebab bau apek.
Jika helm memiliki busa yang bisa dilepas, kita bisa mencucinya sendiri dengan sabun cair lembut. Rendam beberapa menit, kucek ringan, bilas bersih, dan keringkan di tempat teduh namun berventilasi baik. Untuk helm yang busanya tidak bisa dilepas, kita bisa menggunakan jasa cuci helm profesional.
4. Gunakan pengharum helm yang aman untuk kain

Jika ingin helm selalu segar, kita bisa memakai pengharum helm khusus. Bentuknya beragam, mulai dari spray antibakteri, gel penyerap bau, hingga sachet karbon aktif. Pilih yang mengandung anti-bacterial agar tidak hanya menutupi bau, tapi juga membunuh bakteri penyebabnya.
Namun, hindari menggunakan pewangi ruangan atau parfum biasa. Alih-alih membuat helm tetap terawat, bahan kimianya justru bisa merusak busa helm atau meninggalkan noda. Pastikan pengharum khusus helm punya formula lembut yang aman untuk kain dan busa.
5. Simpan helm di tempat yang bersih dan tidak pengap

Cara terakhir yang sering diremehkan tapi sangat penting adalah tempat penyimpanan helm. Jangan asal menaruh helm di ruang yang lembap, pengap, atau penuh barang. Lingkungan sempit seperti lemari tertutup atau bagasi motor akan membuat sirkulasi udara buruk dan menjadi sarang jamur.
Sebaiknya, simpan helm di rak terbuka atau area yang terkena angin. Kita juga bisa menambahkan bola-bola penyerap kelembapan (silica gel atau moisture absorber) di dekat area penyimpanan. Khususnya jika tinggal di wilayah yang cuacanya lembap.
Pada dasarnya, mencegah helm berbau apek bukanlah hal rumit. Kuncinya adalah rutinitas kecil seperti mengeringkan helm, memakai inner, rajin mencuci, memberi pengharum, dan menyimpannya dengan benar. Dengan lima cara di atas, kita bisa berkendara lebih nyaman tanpa terganggu aroma tak sedap dari helm kesayangan.


















